10 Mitos Keliru Soal Kesehatan

Oleh : Rizki Anugrah Ramadhan - 15 September 2016 11:23 WIB

Banyak mitos turun-temurun soal kesehatan, mulai dari saran meminum delapan gelas air sehari sampai peringatan berada di cuaca dingin saat sakit. Mitos-mitos tersebut terus saja berkembang meski sudah sering dibantah. Berikut ini sepuluh mitos kesehatan tersebut.

1. Vaksin menyebabkan flu dan autisme
Menurut pakar kesehatan Dr Rachel Vreeman, ungkapan ini jelas hanya kebohongan belaka. Memang, vaksin flu mengandung virus flu tapi keadaannya sudah mati. Isu vaksin bisa menyebabkan autisme sendiri mulai beredar pada 1998 setelah adanya orang tua yang mengaku anaknya menderita autisme setelah diberi vaksin cacar, gondok, dan rubella.

2. Suplemen membuat lebih sehat
Makin banyak penelitian yang menyebutkan suplemen tidak ada pengaruhnya pada kesehatan, bahkan bisa berbahaya, sehingga mementahkan mitos sebelumnya.

3. Cuaca dingin bikin sakit
Menurut Vreeman, mitos seperti ini sangat umum di belahan bumi manapun meski kenyataannya tidak demikian. 

4. Hanya 10 persen dari otak yang digunakan
Hasil penelitian modern dengan alat pemindai otak, yang mengukur aktivitas organ tersebut setiap waktu, menunjukkan bahwa kita menggunakan hampir seluruh bagian otak, bukan hanya sebagian kecil.

5. Gula berbahaya buat anak
Ada mitos yang menyebut gula bisa membuat anak-anak beringas dan overaktif, padahal tidak ada kaitannya.

6. Tetap tersadar ketika gegar otak
Jangan percaya pada mitos yang menyebut orang harus tetap tersadar ketika menderita gegar otak, cedera kepala yang tidak terlalu berbahaya dan tidak mengancam hidup. Mitos tersebut disebabkan adanya salah paham antara gegar otak dan pendarahan otak, yang bisa menyebabkan koma atau bahkan lebih buruk lagi.

7. Permen karet bertahan tujuh tahun
Lupakan juga soal mitos bahwa menelan permen karet akan menyebabkan makanan tersebut mendekam dalam perut selama tujuh tahun. Semua bahan pada permen karet, termasuk lilin dan resin, bisa dicerna dan tak mungkin selamanya berada dalam usus.

8. Membaca saat gelap merusak mata
Membaca dalam cahaya remang-remang atau menonton televisi dengan jarak terlalu dekat diklaim bisa merusak mata. Memang benar, mata perlu bekerja lebih keras untuk melakukan kedua tugas itu. Namun, tak ada bukti bahwa kedua aktivitas itu bisa berdampak jangka panjang pada mata.

9. Minum delapan gelas sehari
Secara umum, semua orang bisa saja mengalami dehidrasi. Mitos kewajiban minum air delapan gelas sehari muncul pada 1945 setelah ada pernyataan dari Food and Nutrition Board of the National Research Council bahwa orang dewasa membutuhkan 2,5 liter air sehari atau setara dengan delapan gelas.

10. Menunggu satu jam untuk berenang
Setelah makan, jangan langsung berenang. Tunggulah minimal selama satu jam. Menurut Vreeman, tak ada alasan untuk melarang orang berenang setelah makan. 

Tag

Artikel Terkait

Kuis Terkait

Video Terkait

Cari materi lainnya :