Saat sedang menikmati liburan, sebagian besar orang mungkin merasa enggan untuk diganggu. Apalagi alasannya adalah hal-hal yang dianggap kurang begitu penting, misalnya mengganti pakaian atau celana dalam.
Nyatanya ada beberapa alasan yang membuat seseorang mungkin merasa bahwa pakaian yang dikenakan, terutama celana dalam belum perlu diganti. Misalnya karena tidak terasa kotor, atau lupa membawa stok dalaman yang cukup. Hal ini mungkin terdengar jorok, namun saat liburan kejadian itu mungkin saja ada.
Sayangnya, mempersiapkan pakaian dalam yang cukup –sehingga tidak kurang saat sedang liburan- adalah hal yang sangat penting. Sebab tidak rutin mengganti pakaian dalam ternyata bisa memicu berbagai masalah, terutama pada wanita. Lantas, apa saja bahaya yang mengintai saat seseorang tidak rutin ganti celana dalam saat liburan?
1. Tidak Higienis
Jarang mengganti celana dalam termasuk tindakan yang tidak higienis alias tidak bersih. Tentu saja, hal ini akan berdampak pada bagian yang ditutupi oleh celana dalam, yaitu organ reproduksi. Jarang mengganti celana dalam dapat menyebabkan bagian intim ini menjadi tidak bersih dan berisiko menimbulkan masalah kulit, bahkan infeksi pada area tersebut.
2. Infeksi
Terjadinya infeksi pada area reproduksi terjadi karena tumpukan jamur, bakteri, atau tungau akibat jarang mengganti celana dalam. Bakteri yang berkumpul ini pun berisiko membuat kulit di bagian tersebut menjadi gatal dan sangat sensitif.
Sayangnya, seseorang cenderung menggaruk bagian tubuh yang gatal. Dan jika hal ini terjadi pada bagian tersebut dan dibiarkan berlanjut, kulit bisa menjadi iritasi yang terluka. Jika sudah seperti itu, maka risiko infeksi pun akan menjadi lebih tinggi.
3. Ruam Kulit
Saat gatal, kamu mungkin akan secara tidak sadar menggaruk kulit di sekitar alat reproduksi. Kebiasaan ini malah bisa menimbulkan bekas luka dan ruam kulit. Biasanya, kondisi ini akan jadi semakin parah jika kebiasaan tidak mengganti celana dalam terus dilakukan. Sebab bakteri dan kuman akan terus menumpuk dan membuat ruam kulit menjadi lebih parah.
Ruam kulit yang dibiarkan saja bisa terus meninggalkan luka dan menjadi tempat berkembang biak yang paling disukai kuman. Maka dari itu, menjaga kebersihan bagian intim sangat penting salah satunya adalah dengan rutin membersihkannya dan mengganti celana dalam.
4. Aroma Tak Sedap
Tumpukan bakteri dan jamur karena tidak rutin mengganti celana dalam juga bisa menciptakan aroma yang tidak sedap. Biasanya, aroma ini sangat tajam dan bisa mengganggu. Tak hanya itu, aroma tak sedap tersebut akan semakin menjadi dan bertambah parah, alhasil wanita mungkin akan mengalami keputihan karena kebiasaan yang satu ini.
5. Infeksi Saluran Kemih
Jarang mengganti celana dalam juga bisa meningkatkan risiko terjadinya infeksi saluran kemih (ISK). Hal itu terjadi karena kurang terjaganya kebersihan pada area tersebut.
ISK adalah kondisi ketika organ yang termasuk ke dalam sistem kemih, yaitu ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra mengalami infeksi. Umumnya, infeksi ini menyerang wanita dibandingkan laki-laki. Alasannya karena ukuran uretra wanita cenderung lebih pendek, sehingga akses perpindahan bakteri ke kandung kemih menjadi lebih cepat.