Pemantulan bunyi bisa terjadi karena adanya gelombang bunyi yang menabrak bidang pantul, lalu gelombang bunyi tersebut dipantulkan oleh bidang pantul. Nah Otakers… pada artikel kali ini kita akan membahas Pemantulan Bunyi, Syarat Bunyi Pantul dan Manfaat Bunyi. Cekidot…
Pemantulan Bunyi dan Syarat Bunyi Pantul
Pemantulan bunyi dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, terjadinya pemantulan bunyi disebabkan oleh adanya gelombang bunyi yang menabrak bidang pantul, lalu gelombang bunyi tersebut dipantulkan oleh bidang pantul. Bunyi memiliki sifat-sifat yang mirip dengan sifat cahaya. Dengan demikian, hukum pemantulan bunyi tidak jauh berbeda dengan hukum pemantulan cahaya, sebagai berikut (1) Bunyi datang, garis normal, dan bunyi pantul terletak dalam satu bidang datar, (2) Sudut datang sama besar dengan sudut pantul.
pemantulan gelombang bunyi tentunya tidak dapat dilihat mata, melainkan dapat didengarkan. Salah satu contoh dari pemantulan bunyi yang sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari adalah suara petir. Jadi saati kita mendengar suara petir pada saat itu kita juga akan mendengar suara susulan sebagai gema dari suara aslinya. Adanya suara susulan itu dapat terjadi karena adanya bunyi yang menumbuk dinding penumbuk, selanjutnya dipantulkan olah dinding tersebut. Namun, tidak semua bunyi yang mengenai dinding pemantul akan dipantulkan.
Macam-macam bunyi pantul terdiri dari bunyi pantul yang memperkuat bunyi asli, gaung atau kerdam dan gema. Bagaimana syarat bunyi pantul? Bunyi pantul dapat terjadi karena adanya sumber bunyi, udara dan bidang pantulnya (medium pemantulnya). Hal ini juga dipengaruhi oleh kerapatan partikel medium yang dilewati oleh bunyi serta suhu. Jadi, bunyi dapat dipantulkan karena mengenai permukaan benda yang keras seperti kaca, dinding dan batu. Sedangkan jika bunyi mengenai benda dengan permukaan yang lunak seperti gabus dan kain, maka bunyi tidak akan dipantulkan melainkan akan diserap.
Manfaat Bunyi Pantul
Dalam kehidupan sehari-hari manfaat pemantulan bunyi sangatlah banyak sekali, diantaranya adalah sebagai berikut.
- Pengukuran kedalaman laut
Sebuah sumber getar yang disebut osilator dipasang pada dinding kapal bagian bawah. Di dekat osilator dipasang hidrofon, yaitu alat yang dapat menangkap getaran. Untuk mengukur kedalaman laut, osilator digetarkan. Getaran ultrasonik yang dihasilkannya diarahkan ke dasar laut. Sederhananya adalah dengan menempelkan sumber getaran pada dinding kapal bagian bawah. Di dekat sumber getaran tersebut dipasang sebuah alat penerima getaran.
- Mendeteksi benda bawah laut
Dalam hal ini, benda dalam laut dapat dideteksi dengan mengirimkan gelombang ultrasonic. Jadi dari pemantulan bunyi ini akan diketahui kedudukan kapal selam. Pemnatulan bunyi ini juga dapat dimanfaatkan untuk menegtahui kedudukan atau keberadaan gerombolan ikan di laut.
- USG
Dalam bidang kedokteran, gelombang ultrasonik dimanfaatkan untuk melakukan pemeriksaan medis ultrasonografi (USG). Contohnya pemeriksaan kandungan pada ibu hamil. Alat pemindai ultrasonik akan diletakkan pada kulit perut ibu. Pada layar monitor kemudian akan tampak kondisi janin dalam rahim ibu.
- Mendeteksi keretakan logam
Pemantulan bunyi dapat digunakan untuk mendeteksi kerusakan pada struktur logam. Pancaran gelombang ultrasonik digunakan untuk memeriksa retak-retak tersembunyi pada bagian pesawat terbang atau bangunan. Scanning dengan pemantulan bunyi bermanfaat untuk menemukan keretakan tersembunyi pada pesawat terbang yang dapat membahayakan penerbangan. Jika ada retakan pada logam atau bangunan tersebut, pantulan ultrasonik akan terdeteksi.
Nah Otakers.. Itulah ulasan materi tentang Pemantulan Bunyi, Syarat Bunyi Pantul dan Manfaat Bunyi. Jangan lupa untuk membaca artikel kita yang lainnya ya. Salam dari Sabang sampai Merauke.
Baca Juga :