17 Agustus 1945 merupakan momen yang sangat bersejarah bagi seluruh warga Indonesia. Setelah ratusan tahun dijajah oleh negara-negara asing, akhirnya Indonesia resmi menyatakan kemerdekaannya. Setiap tanggal 17 Agustus itulah, seluruh rakyat Indonesia memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia.
Sejarah tentang kemerdekaan Indonesia tentu sudah banyak diketahui oleh penduduk Indonesia. Namun, ada 5 fakta menarik yang wajib kamu ketahui tentang detik-detik proklamasi kemerdekaan Indonesia. Berikut penjelasan selengkapnya.
1. Naskah proklamasi disusun di rumah perwira angkatan laut Jepang
Rumah perwira angkatan laut Jepang, Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol No. 1, Menteng itu menjadi saksi pembuatan naskah proklamasi yang ditulis langsung oleh Ir. Soekarno pada waktu dini hari. Naskah proklamasi tersebut ditandatangani oleh Soekarno dan Bung Hatta atas nama bangsa Indonesia.
2. Saat membacakan teks proklamasi Ir. Soekarno dalam keadaan sakit
Pembacaan teks proklamasi kemerdekaan berlangsung di halaman rumah Soekarno, tepatnya di Jl. Pegangsaan Timur no. 56, Cikini - Jakarta Pusat. Sebelum membacakan teks proklamasi, Soekarno dalam keadaan sakit. Beliau terkena penyakit malaria. 2 jam sebelum proklamasi kemerdekaan dibacakan, Soekarno masih tertidur di kediamannya. Barulah pukul 10.00 dengan lantang dan semangat juang, Bung Karno menyatakan kemerdekaan Indonesia.
3. Bendera merah putih terbuat dari seprei dan kain tukang soto
Menjelang hari kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, ada fakta menarik tentang sang saka merah putih yang dijahit langsung oleh istri Soekarno, Fatmawati. Kain putih bendera Indonesia itu pemberian seorang perwira Jepang, dalam Memoar Chairul Basri, Apa yang Saya Ingat, menyebut nama Hitoshi Shimizu dari Kantor Propaganda.
4. Naskah asli proklamasi ditemukan di tong sampah
Setelah hari kemerdekaan, ternyata naskah asli proklamasi yang sudah diketik oleh Sajuti Melik itu tidak disimpan oleh pemerintah Indonesia. Seorang wartawan yang bernama BM Diah lah yang menemukan naskah teks proklamasi tersebut di tong sampah tempat Laksamana Maeda.
5. Upacara pembacaan proklamasi kemerdekaan berlangsung secara sederhana dan di bulan Ramadan
Upacara kemerdekaan 17 Agustus 1945 ini berlangsung dengan sangat sederhana. Tidak ada protokol, bendera merah putih yang dikibarkan dijahit langsung oleh Fatmawati dan tiang benderanya pun terbuat dari batang bambu.
Pemilihan tanggal 17 Agustus juga bukan tanpa alasan, sebelum membacakan teks proklamasi kemerdekaan, Soekarno meminta saran dari para ulama, diantaranya adalah diantara K.H Abdoel Moekti dari Muhammadiyah dan K.H Hasyim Asy’ari dari Nahdatul Ulama. Pembacaan proklamasi itu akhirnya dilaksanakan pada hari Jumat, 9 Ramadan 1364 H (17 Agustus 1945) pada pukul 10 pagi.