Nah otakers, pada artikel yang lain kita sudah membahas mengenai system reproduksi pria. Kali ini kita akan membahas terkait organ reproduksi dari sisi wanita. Memang tidak seperti sistem lainnya dalam tubuh, sistem reproduksi wanita dan pria jauh berbeda. Sistem reproduksi pada wanita memiliki beberapa fungsi yaitu menjadi tempat terjadinya pembuahan dan kehamilan serta melindungi organ reproduksi bagian dalam dari berbagai gangguan yang bisa menyebabkan infeksi. Alat reproduksi wanita juga tentunya berperan penting dalam siklus mentruasi dan juga kelahiran.
Organ Sistem Reproduksi Wanita
Pemahaman tentang sistem reproduksi wanita akan membuat kita mengetahui bagaimana cara merawat organ reproduksi tersebut. Setelah memahami tentang sistem reproduksi, kita juga bisa dapat lebih tanggap dan memahami masalah yang mungkin terjadi pada organ reproduksi. Berdasarkan letaknya, organ reproduksi wanita terdiri dari 2 bagian yaitu yang berada di dalam tubuh dan di luar tubuh. Berikut ini organ yang menyusun sistem reproduksi wanita.
Alat Reproduksi Wanita Bagian Luar:
1. Mons veneris
Mons veneris atau mempunyai nama lain gunung venus merupakan bagian paling luar dari alat reproduksi wanita. Mons veneris adalah bagian menonjol yang menutupi tulang kemaluan yang tersusun dari jaringan lemak dan sedikit jaringan ikat. Bagian ini juga ditumbuhi rambut kemaluan ketika wanita sudah beranjak dewasa.
2. Labia mayora
Labia mayora disebut juga dengan bibir kemaluan besar. Labia pada dasarnya memang memiliki bentuk seperti bibir. Sesuai namanya, organ ini berukuran besar. Labia mayora berada di bawah mons verenis dan mamanjang hingga ke perineum (area kulit antara lubang vagina dan anus). Labia mayora tersusun dari jaringan lemak dan kelenjar keringan. Labia mayora merupakan pintu gerbang yang melindungi organ reproduksi wanita bagian luar lainnya. Pada labia mayora, terdapat kelenjar keringat dan sebaceous, yang memproduksi cairan lubrikasi. Saat seorang perempuan memasuki masa pubertas, labia mayor akan mulai ditumbuhi oleh rambut kemaluan. Namun sebenarnya rambut kemaluan yang menutupi bagian labia mayora adalah rambut yang tumbuh pada bagian mons veneris.
3. Labia minora
Bagian selanjutnya adalah labia minora atau bibir kemaluan kecil. Letaknya berada di dalam labia mayora dan tidak ditumbuhi rambut kemaluan sama sekali. Labia minor mengelilingi pembukaan vagina serta uretra (saluran yang membawa urine dari kandung kemih, ke luar tubuh). Bentuk dan ukuran organ ini dapat berbeda pada tiap individu. Permukaannya pun sangat rapuh dan sensitif, sehingga membuatnya mudah mengalami iritasi dan pembengkakan. Labia minora tersusun dari jaringan lemak yang memiliki banyak pembuluh darah. Baik bagian labia mayora dan labia minora, keduanya merupakan bagian sensitif yang dapat menerima rangsangan seksual.
4. Klitoris
Bagian alat reproduksi bagian luar selanjutanya adalah klitoris. Klitoris berbentuk gumpalan kecil dan terletak di bagian atas dari labia minora. Klitoris merupakan bagian paling sensitif terhadap rangsangan saat berhubungan seksual. Bisa dibilang, klitoris berfungsi serupa dengan penis pada pria. Klitoris ditutupi oleh lipatan kulit yang dinamakan prepuce. Seperti halnya penis, klitoris juga dapat mengalami ereksi.
5. Vestibulum
Vestibulum adalah rongga pembatas antara dua sisi labia minora. Letaknya berada di bagian bawah dari klitoris. Pada vestibulum terdapat saluran kencing atau uretra dan muara vagina. Pada bagian ini juga terdapat kelenjar Bartholin atau vestibular yang menghasilkan cairan yang menjadi pelumas ketika melakukan hubungan seksual.
6. Himen atau Selaput Dara
Himen atau yang dikenal dengan selaput dara adalah sebuah selaput mebran tipis yang menutupi vagina. Darah menstruasi biasanya keluar dari himen kerena himen umumnya memiliki satu lubang yang ukurannya sedikit lebih besar. Himen sering dikaitkan dengan keperawanan wanita, tetapi hal ini masih menimbulkan perdebatan dari beberapa ahli karena banyak juga yang berpendapat bahwa selaput dara tidak bias.
Alat reproduksi wanita bagian dalam
Lebih dalam dari vulva, terdapat organ reproduksi wanita bagian dalam. Berikut ini adalah bagian-bagian yang termasuk di dalamnya.
1. Vagina
Vagina adalah suatu area dengan bentuk seperti saluran, yang lentur dan berotot. Banyak yang mengira bahwa vagina dapat terlihat di bagain luar sistem reproduksi wanita, padahal letak vagina sebenarnya adalah di dalam. Letak vagina adalah berada di belakang kandung kemih.Vagina terletak di antara uretra dan rektum (anus), dengan panjang sekitar 7,5-10 cm. Bagian atas vagina terhubung dengan serviks. Sementara itu, bagian bawahnya terbuka ke arah luar.
Saat seorang perempuan melakukan hubungan seksual, vagina ini akan merenggang, melebar, dan dipenuhi oleh aliran darah, sebagai persiapan dari penetrasi. Vagina berfungsi sebagai saluran tempat keluarnya lendir serviks dan darah menstruasi. Begitu juga saat proses persalinan, bayi akan keluar dari uterus menuju ke saluran vagina.
2. Serviks
Serviks atau leher rahim adalah bagian bawah dari rahim yang menghubungkan rahim dengan vagina. Serviks berbentuk seperti tabung dan berdinding sempit, namun serviks memiliki sifat fleksibel dan bisa melebar ketika proses persalinan. Serviks berfungsi sebagai jalan masuk sperma saat berhubungan seksual. Sebenarnya serviks juga berfungsi untuk melindungi rahim dari infeksi tapi ironinya adalah serviks merupakan salah satu alat reproduksi wanita yang rentan terhadap penyakit. Hal ini dibuktikan dengan tingginya angka pengidap kanker serviks.
3. Uterus
Uterus atau rahim adalah suatu ruang kosong yang berbentuk seperti buah pir. Uterus terletak di antara kandung kemih dan rektum. Uterus merupakan ruang untuk janin tumbuh dan berkembang selama masa kehamilan. Uterus tersusun dari lapisan otot yang memiliki sifat elastis sehingga bisa membesar mengikuti perkembangan janin. Ketika proses persalinan, otot uterus akan mengalami kontraksi yang akan membantu janin keluar melalui jalan lahir.
4. Tuba falopi
Tuba falopi atau saluran tuba berbentuk seperti pembuluh kecil yang menempel pada bagian atas rahim. Organ ini berfungsi sebagai jalan yang dilalui oleh sel telur, untuk berpindah dari ovarium ke rahim. Tuba falopi juga merupakan tempat terjadinya pembuahan. Setelah pembuahan terjadi, sel telur yang telah dibuahi, kemudian bergerak menuju rahim, untuk ditanamkan di dinding rahim.
5. Ovarium
Ovarium atau indung telur adalah jaringan kecil berbentuk oval yang berada di rahim. Ovarium berfungsi untuk memproduksi hormon seks perempuan yaitu estrogen dan progesterone. Ovarium berada di sisi kiri dan kanan dan terhubung dengan rahim melalui tuba fallopi. Ovarium kiri dan kanan mengeluarkan sel telur secara bergantian setiap 28 hari sehingga terciptalah siklus menstruasi.
Fungsi organ reproduksi wanita
Secara garis besara beberapa fungsi dari alat reproduksi wanita yaitu diantaranya sebagai berikut:
1.Fungsi utama dari organ reproduksi wanita adalah memproduksi sel telur untuk pembuahan.
2. Organ-organ reproduksi juga berfungsi sebagai tempat berkembangnya janin.
3. Sistem reproduksi wanita memiliki struktur tersendiri untuk mempertemukan sperma dan sel telur, agar fungsinya dapat berjalan dengan baik
4. Sistem reproduksi wanita memproduksi sendiri hormon yang dibutuhkan untuk mengontrol siklus menstruasi bulanan. Hormon ini lah yang kemudian akan memicu perkembangan sel telur serta pelepasannya setiap bulan. Proses ini disebut juga dengan ovulasi. Jika salah satu sel telur ada berhasil dibuahi oleh sperma, maka akan terjadi kehamilan. Hormon-hormon tersebut juga akan membantu mempersiapkan rahim, agar bayi dapat berkembang dengan baik di dalamnya, dan menghentikan proses ovulasi selama kehamilan.
Cara Merawat Alat Reproduksi Wanita
Cara merawat organ reproduksi wanita bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan menjaga kebersihan alat reproduksi wanita bagain luar. Menjaga kesehatan di bagain luar bisa mencegah masuknya berbagai bakteri dam virus ke bagian sistem reroduksi bagian dalam.
Gangguan pada sistem reproduksi wanita memang dipengaruhi oleh berbagai sebab, faktor kebersihan adalah salah satu faktor yang terpenting. Beberapa gangguang sistem reproduksi yang umum ditemui adalah seperti pendarahan nonmenstrual, masalah pada ovarium dan tuba fallopi yang berpengaruh pada menstruasi dan juga kesuburan, peradangan vagina, kanker serviks, hingga penyakit menular seksual.
Ingatlah otakers, sangat perlu untuk kalian mempelajari organ reproduksi baik pria maupun wanita dengan baik. Dengan begitu kalian juga akan tergerak untuk selalu menjaga kesehatan dari organ reproduksi itu sendiri agar terhindar dari penyakit. Sekian