Beda Arti Label "Best Before" dan "Expired Date"

Oleh : Nurul Marta - 05 September 2016 20:59 WIB

Dalam beberapa produk makanan biasanya produsen mencantumkan label 'best before' atau sebaiknya dikonsumsi sebelum tanggal tertentu, maupun 'expired date' atau tanggal kadaluarsa.

Seringkali masyarakat salah persepsi mengenai dua label ini. Menurut pakar diet dan ahli fisiologi dr. Grace Judio-Kahl, MSc, HM. CHt, dari klinik lightHOUSE Indonesia, biasanya tanggal kadaluarsa ditetapkan berdasarkan jangka waktu yang ditetapkan oleh produsen sebagai antisipasi penurunan kualitas makanan/minuman yang diproduksinya.

"Dalam menetapkan Expired Date (ED), produsen biasanya sudah melakukan serangkain tes, melihat dari perubahan fisik, bau, dan dari jumlah bakteri yang tumbuh. Produsen akan mengambil tanggal atau menetapkan jangka waktu sebelum batas maksimal," ujar Grace dalam keterangan  yang diterima suara.com, Senin (5/9/2016).

Ia menambahkan, jika makanan dikonsumsi melewati tanggal kadaluarsa, maka bakteri mulai tumbuh dan bisa menimbulkan efek seperti keracunan makanan, yaitu diare, deman, kejang, muntah.

"Efeknya tergantung dari bakteri yang tumbuh dan terjadi di hari yang sama atau di esok harinya jika konsumsi makanan atau minuman kadaluarsa itu dilakukan pada malam hari. Tetapi biasanya kalau dari bentuk fisik makanan masih baik, tidak ada bau, itu kualitas masih baik," imbuhnya.

Sedangkan label 'best before' menunjukkan kualitas paling prima dari makanan atau minuman adalah sebelum tanggal tersebut.

"Setelah best bisa saja good, dan belum tentu bad. Penentuan tanggal ini berbeda-beda pada setiap produsen. Setelah satu bulan, tujuh hari, setelah best before atau expired date belum tentu juga bakteri tumbuh," tambahnya.

Namun yang perlu diketahui masyarakat, setelah tanggal best before atau expired date, produk makanan dan minuman akan mengalami perubahan bentuk, bau, warna, dan kadar nutrisi yang berkurang.

"Bakteri akan menggunakan protein dan karbohidrat sebagai makanannya. Ini yang menyebabkan timbul gas. Efek gas tersebut membuat kemasan makanan dan minuman jadi melembung, atau bisa juga keluar buih, busa, dan perubahan rasa seperti alkohol," pungkasnya.

Tag

Artikel Terkait

Kuis Terkait

Video Terkait

Cari materi lainnya :