Kasus Corona Meningkat, Surabaya Disebut Zona Hitam dan Bikin Panik Warganet. Apa Sebutannya Tepat?

Oleh : UAO - 08 June 2020 13:44 WIB

Seiring berjalannya waktu, jumlah pasien corona masih terus meningkat di Indonesia. Berdasarkan data resmi pemerintah yang bisa diakses di covid19.go.id, angka kasus positif mencapai 30.514. Salah satu yang tertinggi di kawasan Asia Tenggara. Banyak orang yang sudah dinyatakan sembuh, tetapi banyak pula yang masih dirawat di rumah sakit dan bahkan meninggal dunia. Untuk mempermudah pendataan, pemerintah membuat peta persebaran kasus corona di seluruh Indonesia. Peta tersebut bisa menunjukkan warna zona suatu daerah sesuai dengan jumlah kasus corona di sana. Yang paling aman berwarna hijau, sedangkan yang paling berbahaya berwarna merah. Nah, baru-baru ini, banyak orang terkejut saat melihat peta Surabaya karena warnanya berubah sangat gelap.

Surabaya disebut sebagai zona hitam akibat kasus corona yang terus meningkat. Tetapi, hal ini dianggap aneh jika dibandingkan dengan Jakarta yang masih zona merah

alt="" src="https://cdn-image.hipwee.com/wp-content/uploads/2020/06/hipwee-2-juni.png" style="height:313px; width:500px" />

Penampakan peta persebaran tanggal 29 Juni dan sebelumnya yang bikin panik karena tampak hitam, sekarang visualnya sudah merah tua. Beberapa hari terakhir, muncul kepanikan akibat warna zona Surabaya yang berubah berdasarkan peta persebaran yang bisa dilihat dari laman infocovid19.jatimprov.go.id atau juga Instagram resminya di @jatimpemprov. Biasanya zona yang paling gawat berwarna merah, tetapi warna peta Surabaya sudah begitu gelap sehingga disebut zona hitam. Perbedaannya terlihat jelas jika dibandingkan dengan daerah sekitarnya seperti Gresik, Sidoarjo, dan Mojokerto. Ternyata kasus corona di Surabaya memang sudah tinggi. Hingga Sabtu (6/6), jumlahnya mencapai 2.918 kasus. Ini hampir setengah dari total jumlah kasus di Jawa Timur yaitu 5.835 kasus. Jumlah kasus corona di Jawa Timur adalah yang terbanyak kedua di Indonesia. Sedangkan posisi pertama ditempati oleh DKI Jakarta yang mempunyai 7.870 kasus. Tetapi, DKI Jakarta masih disebut sebagai zona merah. Jadi mengapa Surabaya disebut sebagai zona hitam? Hal inilah yang membuat sejumlah orang heran, termasuk Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya M.Fikser. Menurutnya, nggak ada indikator ilmiah yang membuat Surabaya dilabeli menjadi zona hitam.

Pemprov Jawa Timur juga sudah memberi klarifikasi bahwa Surabaya bukanlah zona hitam, melainkan zona merah tua

alt="" src="https://cdn-image.hipwee.com/wp-content/uploads/2020/06/hipwee-calon-pengguna-transportasi-umum-mengenakan-masker-saat-meli.jpg" style="height:276px; width:500px" />

Warna zona Surabaya berubah dari merah ke merah tua karena jumlah kasus corona bertambah jadi 2.748 pada 2 Juni silam. Tetapi, warnanya bukan hitam. Pemerintah menyampaikan klarifikasi ini untuk menanggapi banyak orang yang salah persepsi. Apalagi muncul kepanikan berlebih setelah Surabaya disebut sebagai zona hitam. Setelah mengetahui fakta sebenarnya, semoga masyarakat menjadi lebih tenang.

Kita perlu memahami perbedaan warna zona corona. Mulai dari zona hijau, kuning, oranye, hingga merah

alt="" src="https://cdn-image.hipwee.com/wp-content/uploads/2020/06/hipwee-1584710292-1.jpg" style="height:289px; width:500px" />Hanya ada empat warna yaitu hijau, kuning, oranye, dan merah. Jadi nggak ada warna hitam ya. Berikut ini arti setiap zona tersebut:

  • Zona hijau: wilayah tanpa kasus corona atau mempunyai beberapa kasus infeksi yang berasal dari wilayah lain. Zona ini disebut sebagai zona yang paling aman.
  • Zona kuning: wilayah yang mempunyai beberapa kasus transmisi lokal (penularan di antara masyarakat lokal), tetapi tanpa transmisi komunitas.
  • Zona oranye: wilayah yang berdekatan dengan zona merah atau klaster penyebaran kecil.
  • Zona merah: wilayah yang telah mempertahankan transimisi komunitas. Zona ini disebut sebagai yang paling berbahaya.

Agar warna zona nggak mengalami peningkatan level, masyarakat dan pemerintah perlu bekerja sama. Sebaiknya pemerintah memberi edukasi tentang pencegahan virus corona dan berani mengambil langkah tegas seandainya dibutuhkan, seperti menerapkan PSBB atau lockdown. Sedangkan kita sebagai masyarakat bisa mengurangi penularan virus dengan tetap berada di rumah aja dan memakai masker saat harus bepergian. Yuk patuhi aturan, dan selalu jaga kesehatan!

Tag

Artikel Terkait

Kuis Terkait

Video Terkait

Cari materi lainnya :