Salah satu sisi positif yang bisa diambil dari pandemi yang meluluhlantahkan dunia saat ini: semakin banyak orang tahu cara cuci tangan yang benar. Menurut WHO, ada tujuh gerakan dasar yang perlu dilakukan selama paling tidak 20 detik sampai 1 menit, supaya tanganmu bersih dari virus dan bakteri. Termasuk untuk melindungi diri dari virus yang kini telah menginfeksi lebih dari 3 juta orang di seluruh dunia, SARS-CoV-2. Virus yang menyebabkan penyakit Covid-19 ini sudah menewaskan lebih dari 200 ribu orang di berbagai negara.
Di samping masker dan hand sanitizer, sabun cuci tangan juga sempat jadi barang langka dan mahal di pasaran. Dari yang ingin menyediakan stok untuk cuci tangan keluarganya di rumah, sampai berbagai instansi yang harus menyediakan tambahan tempat cuci tangan di ruang publik. Nah saat sabun cuci tangan semakin sulit ditemukan, kayaknya timbul pertanyaan ini deh di benak banyak orang: bisa nggak sih pakai sabun biasa, sabun batang, atau bahkan sabun cuci piring untuk cuci tangan? Toh sama-sama berbusa…
Sabun itu pada dasarnya terbuat dari campuran minyak, garam, dan air. Reaksi kimia ketiganya membuat sabun efektif mengangkat dan menghilangkan hampir semua kuman, bakteri, dan virus
Pada dasarnya, sabun adalah campuran antara lemak atau minyak, garam (senyawa alkali), dengan air. Ketika dicampur dengan takaran tertentu, bahan-bahan itu menjadi sabun ‘berbusa’ melalui reaksi kimia yang disebut ‘saponifikasi’. Nah sejak pembuatan sabun pertama kali tercatat dalam sejarah pada zaman Babilonia kuno tahun 2800 sebelum Masehi dahulu, sebagaimana dilansir dari laman liveschiences, rumus dasar sabun masih sama setelah beribu-ribu tahun. Dari dulu hingga sekarang, kombinasi sederhana sabun dan air pun terbukti masih jadi senjata ampuh untuk melindungi manusia dari kuman, bakteri, atau virus. Bahkan virus corona sekalipun.
Kenapa? Sabun punya molekul unik yang bisa mengikat air dan minyak sekaligus, termasuk virus corona atau semua virus pada umumnya yang berlapis lemak. Lapisan terluar virus inilah yang bisa dengan mudah diikat oleh sabun, sehingga kemudian dapat dibilas dan dihilangkan bersama dengan air mengalir. Makanya mencuci tangan hanya dengan air saja tidak akan cukup, karena air ‘tidak bersahabat’ dengan minyak. Sabun diperlukan untuk menghilangkan virus, bakteri, atau kuman yang notabene menempel di tangan kita karena ada lapisan minyak.
Semua sabun sebenarnya punya bahan dasar itu, hanya saja akhirnya dikembangkan dan dipasarkan untuk keperluan yang beda-beda. Kalau untuk kulit manusia ya dibuat lembut, sedangkan untuk piring bisa lebih keras
Campuran bahan dasar sabun di atas, bisa ditemukan di semua jenis sabun baik sabun mandi sampai sabun cuci piring. Jadi pada prinsipnya, semua sabun bisa digunakan untuk menghilangkan kuman, bakteri, atau virus. Yang berbeda adalah bahan-bahan tambahan yang menyebabkan ‘sabun cuci tangan’ itu paling cocok untuk membersihkan tangan tiap hari, ‘sabun cuci piring’ paling oke untuk membersihkan piring dan seterusnya. Sabun cuci tangan atau hand soap biasanya mengandung moisturizer supaya tangan tidak kering jika rutin mencuci tangan tiap harinya. Sedangkan sabun cuci piring dioptimalkan fungsi penghilang lemaknya, tanpa menambahkan wewangian atau bahan pelembut.
Namun jika tujuan utamanya adalah menghilangkan virus, sabun apapun sebenarnya bisa dipakai dalam kondisi darurat seperti sekarang. Dibanding jenis sabunnya, cara dan durasi mencuci tangan jauh lebih penting. Pastikan semua bagian tangan tersabuni dengan baik, termasuk kuku dan sela-sela jari. Lalu bilas dengan air mengalir hingga bersih dan tak bersisa sabunnya. Kalau hand soap masih langka atau harganya mahal, cuci tangan dengan sabun mandi atau sabun batangan saja. Asal dijaga higienitasnnya (disimpan dengan baik di tatakan yang bisa menyaring air, dibersihkan sekali sebelum dipakai, dan menghindari pemakaian bersama), sabun batangan bahkan disebut bisa lebih efektif membersihkan tangan karena harus berulang kali diputar sampai berbusa.
Bukan cuma ketika sudah terjadi pandemi seperti sekarang, kebiasaan mencuci tangan akan sangat berdampak pada kesehatan dan risiko penyebaran penyakit di masa depan. Terlebih lagi manusia adalah makhluk yang secara tidak sadar selalu menyentuh mukanya tiap 2 sampai 5 menit sekali, entah karena hidung gatal atau gemas dengan jerawat. Karena sulit sekali menghindari kebiasaan yang bagai refleks otomatis itu, kita harus rajin-rajin memastikan tangan selalu bersih dan terbebas dari kuman, bakteri, atau virus yang mematikan.