Sel tumbuhan ialah bagian terkecil dari tiap organ tumbuhan.
Sel tumbuhan yaitu penggerak dari suatu tumbuhan itu sendiri. Sel tumbuhan cukup berbeda dengan sel organisme eukariotik lainnya. Sel tumbuhan merupakan kelompok sel eukariotik, sel eukariotik ialah kelompok sel yang memiliki materi genetik (DNA) yang dibungkus oleh membran
Fugsi Sel Tumbuhan
- sebagai penyusun tubuh tumbuhan
- penggerak seluruh aktivitas di dalam tubuh tumbuhan,
- berkaitan dengan proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan,
- pembawa sifat genetik pada tumbuhan, dan
- berkaitan dengan reproduksi tumbuhan
Tipe Jaringan
- Jaringan epidermis
jaringan paling luar yang membungkus tumbuhan - Sklerenkim
Dinding sekunder tebal, menyokong bagian tumbuhan yang tidak tumbuh. - Jaringan pengangkut
berperan pada pengangkutan dalam tubuh tumbuhan - Kolenkim
Dinding primer tebal, bergabung untuk menyokong bagian tumbuhan yang sedang tumbuh. - Jaringan dasar
melakukan fotosintesis, meyimpan makanan, dan penyokong struktur. - Parenkim
Dinding primer tipis, tidak mempunyi dinding sekunder; bisa berkembang menjadi jaringan tumbuhan yang lebih terspesialisasi.
Baca Juga : 8 Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan
Struktur Sel Tumbuhan
Inti sel atau nukleus yaitu organel sel yang ada di dalam sel eukariotik. Sel tumbuhan termasuk kelompok sel eukariotik. Di dalam inti sel banyak mengandung materi genetik yang berbentuk DNA. Di dalam DNA tersimpan informasi genetik yang berbentuk polinukleotida.
Fungsi inti sel yaitu untuk mengontrol segala macamaktivitas sel berdasarkan informasi genetik yang dibawa oleh DNA. Informasi genetik ini akan diturunkan ke generasi selanjutnya. Hingga bisa dianggap bahwa nukleus merupakan organel terpenting dalam sebuah sel.
1. Membran Nukleus
Jika dilihat memakai mikroskop elektron, membran nukleus terdiri atas 2 selaput yaitu selaput luar dan selaput dalam. Selaput luar berhubungan langsung dengan sitoplasma. Di antara dua selaput tersebut ada celah sempit yang disebut perinukleus atau intermembran space.
Fungsi membran nukleus yaitu sebagai pintu yang menghubungkan nukleoplasma dan sitoplasma. Dikarenakan ada banyak pori-pori pada membran nukleus. Pori-pori ini memungkinkan molekul RNA pada nukleoplasma bisa keluar ke sitoplasma
2. Nukleoplasma
Nukleoplasma yaitu cairan kental yang mengisi bagian dalam nukleus. Cairan ini tersusun dari asam nukleat (DNA dan RNA), protein , dan mineral garam. DNA dan RNA merupakan materi pembawa sifat genetik yang banyak terkandung pada nukleoplasma. Bila kedua materi genetik ini bergabung dengan protein maka disebut juga sebagai nukleoprotein.
Fungsi nukleoplasma yaitu sebagai suspensi (zat cair yang mengandung zat padat) bagi organel sel yang ada dalam nukelus. Selain itu, nukleoplasma berfungsi juga untuk mempertahankan bentuk nukleus dan sebagai media transportasi zat-zat yang dibutuhkan pada nukleus
3. Kromatin dan Kromosom
Kromatin jika diamati memakai mikroskop elektron terlihat seperti butiran yang tersebar di dalam nukleus. Ketika proses pembelahan kromatin tidak terlihat, tetapi hanya terlihat benang-benang kromosom. Sebutan kormosom dipakai untuk menunjukkan kromatin yang berubah menjadi benang-benang halus saat sel sedang membelah diri.
Fungsi kromatin yaitu sebagai pembawa informasi genetik yang berguna mengendalikan seluruh aktivitas sel. Hal ini disebabkan karena kromatin tersusun dari DNA (16%), RNA (12%), dan nukleoprotein (72%).
4. Nukleolus
Nukleolus atau anak inti yaitu sebuah organel sel yang terletak di dalam nukleus dan berukuran lebih besar daripada kromatin. Komposisi nukleolus sebagian besar terdiri atas benang-benang halus DNA.
Fungsi nukleolus yaitu sebagai tempat berlangsungnya sintesis RNA. Di dalam nukleolus informasi genetik yang dibawa oleh DNA diuraikan hingga menghasilkan rRNA. Molekul rRNA nantinya akan berfungsi sebagai penyusun organel ribosom dalam sitoplasma