Prosesi pemberkatan dan resepsi pernikahan merupakan dua acara yang cuma berlangsung selama sehari namun pernikahan yang dibangun tentunya wajib tetap berlangsung sampai maut memisahkan. Untuk mempertahankan pernikahan berikut tiap-tiap pasangan wajib menyadari makna dan target pernikahan yang dibangun.
Sayangnya banyak pasangan yang justru tidak terlampau sungguh-sungguh untuk menyadari makna dan target pernikahan Kristen yang di bangun di atas pondasi Kristus. Jika seseorang tidak mempunyai visi di dalam pernikahan yang dijalaninya, maka sesungguhnya orang berikut tengah jalankan tindakan bunh diri. Cepat atau lambat pernikahan yang dibangun bersama bersama pasangannya dapat layu dan mati. Untuk menjauhi hal tersebut, sebelum akan menikah seharusnya para pasangan ini merenung dan menghayati sesungguhnya apa target hidup dan makna pernikahan bagi mereka.
Baca Juga
6 Kematian Menurut Kristen Jangan Takut
Kasih Karunia Dari Allah Untuk Siapa?
4 Makna salib yang disalah artikan pada hal ini yang benar
Makna Pernikahan
tujuan utama menikah dan berkeluarga
churchofstmary.org
Pernikahan yang baik adalah pernikahan yang terbentuk atas komitmen keseluruhan berasal dari dua orang di hadapan Tuhan dan sesama. Pernikahan yang baik tentunya terhitung didasari pada kesadaran bahwa pernikahan yang dijalani harslah melibatkan Tuhan secara pro aktif disetiap pengambilan keputusansebab pernikahan merupakan sebuah rancangan yang kudus dan istimewa. Oleh sebab itu, pernikahan yang dijalani haruslah dijaga dan dipertahankan di di dalam Kristus yang sudah mengkuduskan dan mempersatukan. Lalu sesungguhnya pa makna pernikahan Kristen itu? Makna pernikahan Kristen antara lain:
1. Pernikahan merupakan suatu perjanjian (Convenant)
Orang yang menikah tentunya secara simbolis dapat mengucapkan janji pernikahan di Gereja. Secara sederhana, janji merupakan suatu persetujuan antara individu maupun kelompok. Perjanjian pernikahan adalah mengasihi dan dikasihi satu serupa lain. Ada tiga hal yang wajib kita pelajari berasal dari perjanjian yang sudah Allah tetapkan. Yang pertama yakni perjanjian seluruhnya merupakan tindakan Allah sehingga perjanjian tidaklah dipahami sebagai suatu hal yang berbentuk kontrak. Karena tidak berbentuk kontrak maka perjanjian iini dapat tetap berlangsung.
Kedua, perjanjian merupakan suatu hal yang berbentuk kekal terlepas berasal dari apakah umat Tuhan melakukannya atau tidak. Yang terakhir, Tuhan dapat sediakan berkat bagi umatNya yang menuruti perjanjian tersebut. Dari ketiga hal ini, manusia mempunyai kebebasan untuk pilih apakah dapat hidup di di dalam perjanjian yang sudah dibuatnya itu atau justru menolaknya.
Dalam hal ini pernikahan mengandung implikasi penting yang tentunya wajib kita pahami. Pertama, bagi pasangan yang dapat menikah haruslah mereka menyadari bahwa pernikahan yang dibangun haruslah atas basic kasih Kristus yang mempersatukan. Kedua, di dalam tiap-tiap pernikahan yang dibangun haruslah melibatkan Allah di dalam segala hal. Jadikanlah Allah sebagai kepala pernikahan berikut dan biarlah Allah yang mempunyai otoritas penuh pada pernikahan yang dibangun. Ketiga, pernikahan haruslah dibangun seumur hidup sebab pernikahan mampu terbentuk atas ikatan perjanjian bersama Allah.
2. Pernikahan merupakan kesaksian
Jika kita membaca Efesus 5:32 kita dapat melihat Paulus melukiskan hubungan suami istri itu sebagai hubungan Allah bersama jemaatNya. Dalam artian, bersama menikah orang Kristen dipanggil di dalam suatu pelayan spesifik yakni melihat kehadiran Kristus di di dalam sebuah wadah yang disebut sebagai keluarga. Kehadiran Kristus berikut mampu dirasakan lewat hubungan dan komusikasi antara suami istri yang jadi wadah bagi anak-anak untuk belajar mengenal kasih Tuhan.
Kesaksian di di dalam pernikah yang dibangun tentunya wajib terhitung dirasakan oleh anak-anak. Keluarga haruslah jadi area perispan bagi anak-anak untuk jadi suami istri dan jadi orang tua berasal dari pernikahan yang dapat dibangunnya kelak. Pernikahan yang sehat tentunya dapat menghasilkan anak yang sehat pula. Oleh sebab itu Pernikahan yang dibangun wajib jadi kesaksian dapat kasih Kristus di dalamnya.
Tujuan Pernikahan
tujuan pernikahan kristen
religionnews.com
Tentunya target berasal dari sebuah pernikahan bukanlah merupakan kebahagiaan semu yang diinginkan oleh banyak pasangan yang dapat menikah. Tujuan berasal dari pernikahan yang sesungguhnya yakni pertumbuhan. Kebagiaan justru dapat ditemukan di tengah-tengah perjalanan pernikahan yang dilandasi oleh kasih Kristus. Kalau sejak awal target berasal dari menikah hanya untuk melacak kebahagiaan, maka pasangan kita cuma justru diperalat untuk raih kebahagiaan yang diinginkan. Oleh karenanya, banyak pasangan yang menikah cuma untuk melacak kebahagiaan justru dapat jadi pasangan yang tidak puas di dalam hidupnya sebab selalu melacak kebahagiaan yang dibangun.
Dalam membangun sebuah keluarga tentunya tidak cuma puas yang cuma kita dapatkan melainkan terhitung duka yang dapat kita alami. Akan banyak hal yang berlangsung di dalam kehidupan pernikahan yang justru bukanlah suatu hal yang diharapkan. Namun, jikalau semua itu sudah Tuhan ijinkan untuk terjadi, artinya Tuhan menghendaki kita untuk belajar dan bertumbuh lewat itu semua. Lewat keadaan yang sulitlah justru cinta dan loyalitas diuji apakah pasangan berikut dapat mempertahankan janji pernikahannya atau tidak. Mari kita melihat sesungguhnya apa target pernikahan itu sendiri.
1. Pertumbuhan
Pertumbuhan di di dalam pernikahan Kristen adalah saat pasangan suami istri mampu bertumbuh bersama di di dalam pengenalan dapat kasih Tuhan dan pasangan suami istri dpat melayani Allah lewat kehidupannya serta mampu jadi berkat bagi sesama. Agar pernikahan yang dibangun itu mampu bertumbuh, tersedia hal yang wajib dimiliki oleh tiap-tiap pasangan. Adapun hal yang wajib dimiliki itu antara lain:
Sudah terima dan menyadari pengampunan Kristus sehingga saat tersedia permasalah yang muncul, tiap-tiap pasangan dapat dimampukan untuk saling mengampuni satu serupa lain.
Menrima pasangan apa adanya sehingga tidak menuntut atau memaksa pasangannya untuk berubah melainkan mampu saling menyadari dan memberi serta menutupi kekurangan pasangan bersama berlebihan yang dimilikinya.
2. Menciptakan masyarakat baru milik Allah
Masyarakat baru milik Allah merupakan satu masyarakat tebusan yang mampu jadi berkat bagi sesama. Wadah yang Allah pilih sebagai fasilitas untuk jadi berkat bagi sesama di dunia ini adalah keluarga. Rencana Allah untuk menjadikan keluarga sebagai wadahNya sudah ditetapkan bakan sebelum akan manusia jatuh ke di dalam dosa. Sampai hari ini, rancangan Tuhan bagi tiap-tiap pasangan Kristen adalah sehingga pasangan berikut menghasilkan anak-anak Tuhan yang mempunyai rasa tanggung jawab atas ciptaanNya.
3. Kesatuan, keintiman dan persahabatan
Tujuan berasal dari pernikahan itu sendiri adalah untuk mempersatukan sehingga terciptalah suatu hubungan yang intim dan suatu persahabatan di dalamnya. Oleh sebab itu, Allah berharap tiap-tiap pasangan suami istri untuk selalu mengasihi dan menghormati satu serupa lain serta selalu menemani di dalam tiap-tiap keadaan baik puas maupun duka.
Tuhan mempersatukan dua insan tentunya wajib jadi basic pemikiran kenapa suami istri wajib membentuk suatu kesatuan yang tumbuh di di dalam Kristus. Kesatuan yang tetap terjaga dapat membentuk suatu keintiman dimana pasangan dapat saling melengkapi satu serupa lain.
Demikianlah makna dan target pernikahan yang diinginkan Allah. Kiranya tiap-tiap pasangan Kristen yang dapat melanjutkan ke jenjang pernikahan dan membentuk sebuah keluarga mampu menyadari terlebih dahulu sesungguhnya apa makna dan target berasal dari pernikahan yang dapat dibangunnya. Kiranya artikel ini mampu berfaedah bagi kita semua.