5 Kejadian Langka Selama Pendemi Covid-19 Menyerang Bumi

Oleh : Rizki Anugrah Ramadhan - 11 April 2020 08:23 WIB

Kedatangan musuh tak kasat mata manusia, yaitu virus corona atau Covid-19. Telah menciptakan banyak kejadian dan hal-hal yang berubah. Perubahan itu tak selamanya negatif, tapi juga positif. Banyak orang mengurung diri di rumah, tidak lagi berkeliaran di jalan. Hal ini seolah memberi kesempatan kepada bumi untuk bernapas lega.

Bumi dikabarkan kembali “sembuh” karena manusia menahan diri tak mengotorinya dengan polusi udara dan lain sebagainya. Kabar baik itu bukan hanya dongeng belaka. Ada beberapa bukti yang mendukungnya, berikut 5 kejadian langka yang terjadi selama covid-19 tiba di Bumi:

Lumba-lumba bermain di Italia

Untuk mencegah penyebaran Covid-19, pemerintah Italia memberlakukan karantina ketat. Peraturan itu membuat ruang publik sepi. Karena aktivitas orang berkurang, maka sesuatu yang tidak biasa muncul di kanal kota Vanesia, Italia. Lumba-lumba terlihat bermain di kanal.

Angsa berenang di permukaan air dan ikan-ikan kecil terlihat di air yang jernih. Selama ini Vanesia dikenal sebagai kota turis yang selalu sesak oleh pengunjung. Namun kini, kini kanal-kanal dengan air yang jernih menjadi tempat bermain lumba-lumba. Covid-19 bisa jadi merupakan titik refleksi untuk mempertimbangkan hubungan manusia dengan lingkungan.

BACA JUGA : Pengaruhi Kualitas Udara, Ini 3 Kabar Baik

Himalaya kembali terlihat dari jauh

Sejak 24 Maret lalu India memberlakukan aturan lockdown untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Aturan itu rupanya membawa pemandangan tak biasa bagi warga India dari distrik Jalandhar di Punjab. Daerah itu berjarak 201 kilometer dari Himalaya, warga di sana berbondong-bondong mengunggah penampakan pegunungan yang tertutup salju di media sosial. Kejadian itu untuk pertama kalinya terjadi selama 30 tahun terakhir di distrik tersebut. Di mana warga bisa melihat Himalaya.

Netizen mengatakan bahwa kejadian atau fenomena tersebut merupakan indikasi jelas dampak pencemaran terhadap alam dan bagaimana Bumi menjadi lebih bersih selama pandemi virus Corona. “Tak pernah membayangkan sebelumnya kalau ini bisa terjadi. Indikasi bersihnya udara atas polusi yang kita berikan pada bumi. Inilah pemandangannya,” tulis mantan pemain kriket India, Harbhajan Singh, di Twitter.  

Emisi karbon berkurang

Miley Cyrus percaya pandemi  Covid-19 memiliki dampak positif terhadap lingkungan. Penyanyi berusia 27 tahun ini percaya bahwa ketika penyakit pernapasan ini memaksa jutaan orang untuk mengasingkan diri di rumah, planet ini bisa bernafas lebih lega. Menurutnya saat ini jumlah mobil di jalan dan jumlah pabrik yang memuntahkan polusi ke udara jauh lebih sedikit. 

Sementara itu, di eropa, sebagaimana di laporkan Reuters, bahwa polusi udara telah menurun di daerah perkotaan di seluruh Eropa. Penurunan itu dipicu oleh aktivitas manusia yang membatasi diri beraksi di luar rumah. Banyak warga negara mengunci diri dalam rumah karena “takut” terpapar virus corona.

Kota-kota termasuk Brussels, Paris, Madrid, Milan dan Frankfurt menunjukkan penurunan tingkat rata-rata nitrogen dioksida berbahaya selama 5-25 Maret, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, menurut gambar satelit Sentinel-5  

Pegunungan berubah ungu

Hal yang menakjubkan lainnya adalah kawasan hutan di Gunung Dazhu di wilayah Qingdao, Provinsi Shandong, China timur mendadak berubah warna. Pegunungan yang tadinya hijau, kini berubah ungu. Warna ungu memenuhi kawasan pegunungan ini berasal dari Bunga-bunga Azalea atau Saliyah yang mulai bermekaran.

“Saatnya mencium aroma mawar! Bunga Azalea yang mekar di Provinsi Shandong, Cina timur, menunjukkan tanda-tanda itu musim bunga akhirnya tiba,” tulis CCTV Asia Pacific. Sejauh mata memandang ini menjadi surga utama bunga dari bunga rhododendron ini. Dan hebatnya, Bunga Azelea di kawasan ini bukan milik petani bunga atau sengaja di tanam.

Bumi lebih tenang

Thomas Lecocq, seismologi Belgia di Royal Observatory of Belgium dan dipublikasikan di jurnal Nature. Menurutnya, penurunan kebisingan Bumi terjadi karena virus corona. Padahal hal semacam itu biasanya hanya terjadi sebentar di sekitar perayaan agama.

Thomas Lecocq adalah periset yang memantau pergerakan Bumi. Ia menyebut menyebut, disetopnya sistem transportasi, bisnis dan kegiatan manusia lain berkolerasi dengan getaran Bumi lebih rendah dari biasanya. Di Belgia, getaran Bumi yang disebabkan aktivitas manusia merosot sekitar sepertiga semenjak isolasi terkait Covid-19 diberlakukan pemerintah.

Penurunan kebisingan berhubungan langsung dengan penutupan sekolah, restoran, ruang publik serta larangan bepergian. Hal senada juga disampaikan oleh periset di Selandia Baru, Skotlandia, Perancis dan Inggris melaporkan hal yang sama semenjak isolasi digelar, yaitu planet Bumi menjadi lebih sunyi.

 

Tag

Artikel Terkait

Kuis Terkait

Video Terkait

Cari materi lainnya :