Sejak kemunculan pertamanya di Wuhan, Cina, pandemi covid-19 berhasil membuat dunia ketar-ketir. Karena penyebarannya yang sudah sampai ke 100 negara lebih, virus covid-19 disebut sebagai pandemi. Virus ini bahkan berhasil memaksa manusia untuk diam di tempat tinggalnya masing-masing.
Untuk menanggulangi penyebaran, negara-negara di dunia telah mengerahkan berbagai cara. Dari mulai rapid test seperti di Korea Selatan, sampai memberlakukan pembatas wilayah atau lockdown. Contoh negara-negara yang melakukan pembatasan wilayah secara total antara lain Cina dan Italia. Sementara beberapa negara lainnya hanya melakukan lockdown di beberapa titik saja.
Pada tanggal 3 April 2020 angka infeksi akibat pandemi corona menebus 1 juta kasus di seluruh dunia
Berdasarkan data terakhir, jumlah infeksi covid-19 sudah mencapai angka satu juta lebih. Tentu saja ini adalah kabar buruk bagi dunia. Lonjakan angka ini terjadi karena semakin banyak negara yang melakukan tes massal pada warganya.
Berdasarkan situs worldmeter per tanggal 4 April, negara dengan infeksi terbanyak adalah Amerika dengan 266.259 kasus. Jumlah kasus yang semakin melonjak di dunia membuat beberapa negara mengambil keputusan lockdown total negaranya, salah satunya adalah Arab Saudi. Berdasarkan data terakhir, terjadi 2.039 kasus di negara tersebut.
Pemerintah Arab resmi memberlakukan aturan serupa lockdown yang diberi nama curfew. Aturan ini berlaku di kota Riyadh, Makkah, dan Madinah
Kendati aturan ini serupa lockdown, pemerintah Arab Saudi menggunakan istilah bernama curfew. Yang membedakan curfew dan lockdown adalah soal beberapa sektor pekerjaan yang dianggap vital masih beroperasi antara lain apotek, supermarket, pom bensin, dan layanan bank. Belum diketahui sampai kapan aturan curfew ini akan diberlakukan.
Sebelum kebijakan curfew berlaku, Arab Saudi juga memberlakukan kebijakan-kebijakan yang berupaya mencegah penyebaran virus di negaranya
Jauh sebelum kebijakan curfew diberlakukan, Arab Saudi juga sudah memberlakukan kebijakan yang mencegah penyebaran. Kebijakan yang diambil antara lain memberlakukan jam malam di kota Makkah dan Madinah dari jam 15.00-6.00. Arab juga menutup akses penerbangan internasional, menutup tempat-tempat umum yang berpotensi membuat kerumunan dan menangguhkan kegiatan umrah yang biasanya berlangsung sepanjang tahun. Lebih jauh lagi, pemerintah Saudi juga meminta umat Muslim di seluruh dunia untuk menunda rencana berangkat ibadah haji sampai keadaan membaik. Semoga segera membaik, ya!