Tangan merupakan bagian tubuh yang sangat rentan menjadi tempat bersarangnya virus dan bakteri. Ketika melakukan berbagai macam aktivitas secara sadar maupun tidak sadar tangan sering kali berinteraksi dengan hal-hal yang dapat menebarkan kontaminasi semisal saat berjabat tangan, memegang tangga, membuka pintu. Maka dari itu mencuci tangan menjadi suatu keharusan agar terhindar dari berbagai macam bakteri penyebab penyakit.
Kerap dianggap praktis untuk membersihkan tangan, hand sanitizer menjadi populer di kalangan masyarakat terutama masyarakat yang tinggal di perkotaan. Selain dianggap praktis hand sanitizer juga dianggap ampuh membasmi kuman di tangan.
Kehadirannya bisa dibilang sangat membantu bagi seseorang yang rajin bepergian yang membutuhkan untuk sering cuci tangan namun tidak ada wastafel hingga akhirnya menggunakan hand sanitizer dianggap cara yang tepat untuk mengatasinya.
Apalagi setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi mengumumkan dua WNI positif virus corona pada Senin, 2 Maret 2020. Hal tersebut sekaligus menandai kasus pertama COVID-19 di Indonesia.
Bersamaan dengan itu, imbauan pencegahan infeksi virus tersebut kian banyak diserukan. Mulai dari pemakaian masker hingga penggunaan hand sanitizer.
Penggunaan hand sanitizer pun menjadi latah. Meskipun begitu muncul berbagai pertanyaan dari sebagian besar orang, seefektif apakah sebenarnya dan bagaimana cara kerja hand sanitizer dan benarkah aman untuk digunakan.
Berikut ini ada 7 fakta mengenai hand sanitizer yang kami rangkum dari berbagai sumber. Hal ini wajib Anda ketahui agar tidak asal pakai.
1. Kandungan Alkohol
Banyak orang beranggapan bahwa semua hand sanitizer memiliki kandungan dan khasiat yang sama. Padahal kenyataannya tidak semua pabrik memproduksi hand sanitizer yang sama.
Baca Juga :
DIY Hand Sanitizer. Hanya Dua Bahan dijamin Efektif. Lengkap dengan Rumus !!
Pilih hand sanitizer yang mengandung alkoholnya mencapai 60 persen ke atas, karena jika dibawah 60 persen maka cairan tersebut tidak ada gunanya. Karena menurut Pencegah Penyakit Amerika Serikat atau CDC menggunakan hand sanitizer yang mengandung alkohol minimal 60 persen akan lebih efektif dalam membunuh kuman.
2. Bahaya Kandungan Triklosan Pada Hand Sanitizer
Fakta selanjutnya dari hand sanitizer adalah hampir seluruh merek dan jenis hand sanitizer mengandung alkohol dan triclosan sebagai bahan utamanya. Menurut beberapa penelitian kandungan ini dapat memberi dampak negatif bagi sistem hormonal saraf dan sistem hormonal tubuh terutama hormone tiroid dan esterogen. Selain itu, triclosan juga dapat mempengaruhi fungsi hati.
3. Hand Sanitizer Menyebabkan Bakteri Menjadi Kebal?
Menurut informasi yang dilansir dari apki.or.id menyebutkan bahwa penggunaan hand sanitizer dalam kurun waktu yang sering dapat menyebabkan bakteri yang di tangan menjadi kebal adalah suatu anggapan yang keliru.Mengingat kandungan alkohol yang terdapat dalam hand sanitizer membunuh virus dan bakteri dengan cara merusak membrane selnya. Hal ini tidak akan membuat virus dan bakteri menjadi resisten jika penggunaan dilakukan secara berulang.
4. Hand Sanitizer Tidak Gantikan Cuci Tangan
Walaupun kebanyakan orang beranggapan memakai hand sanitizer sudah cukup untuk mencegah kuman bersarang di tangan dan menyebar ke seluruh tubuh tetapi hal tersebut tidak mengalahkan keefektifan sabun dan air. Menurut CDC cara terbaik yang bisa seseorang lakukan untuk mencegah penyebaran infeksi dan mengurangi risiko penyakit adalah dengan mencuci tangan secara teratur selama kurang lebih 15 detik.
5. Jangan Digunakan Pada Luka
Hand sanitizer sangat tidak disarankan untuk digunakan saat tangan sedang terluka karena bisa menyebabkan reaksi alergi di kulit. Bukan hanya hand sanitizer kita juga perlu menghindari krim antibiotik yang di jual bebas, karena hal itu juga bisa menyebabkan alergi pada kulit.
6. Membuat Iritasi Kulit
Menggunakan hand sanitizer selain tidak menggantikan cuci tangan juga kerap membuat kulit mengalami iritasi. Hal demikian tidak lain karena cairan pembersih yang mengandung alkohol cenderung dapat menghilangkan protein esensial alami dan lemak dalam kulit. Sehingga kulit akan cenderung mengalami kekeringan.
7. Jangan Digunakan Untuk Membersihkan Sisa Makanan
Banyak yang beranggapan bahwa cairan pembersih atau hand sanitizer bisa digunakan untuk membersihkan segala jenis kotoran, baik yang terlihat maupun tidak terlihat.
Padahal kenyataannya jika hanya menggunakan cairan pembersih tangan tidak akan mampu membersihkan sisa makanan yang mengandung lemak dan gula.
Karena membersihkan sisa makanan yang paling efektif tetap harus menggunakan air dan sabun supaya benar-benar terhindar dari kemungkinan terkena bakteri jahat.