Nyadar nggak sih kalian kalau sekarang ini kunang-kunang sudah semakin jarang ditemui? Dulu waktu kita kecil mungkin hampir di setiap sudut jalan dekat area persawahan atau pepohonan ada kunang-kunang beterbangan. Nyala terangnya selalu bikin gagal fokus. Komplotan kunang-kunang akan menerangi tempat-tempat yang mereka lalui, membuat malam tak begitu terasa gelap lagi.
Tapi kini keberadaannya semakin langka. Kunang-kunang pun masuk deretan hewan yang makin punah. Salah satu faktornya karena polusi cahaya yang berasal dari lampu-lampu jalanan, neon box, atau papan-papan iklan yang ada di sepanjang jalan raya. Hewan ini mungkin sering dilupain karena memang nggak membawa manfaat langsung buat manusia. Tapi kalau dipikir-pikir atraksi cahaya terang dari tubuh kunang-kunang ini bisa menarik minat turis untuk datang lo. Keberadaan kunang-kunang juga turut menyeimbangkan ekosistem. Nah, buat sedikit mengobati kerinduan kita sama hewan yang nyaris punah ini, yuk, kita bahas fakta-fakta menarik tentangnya!
1. Ada setidaknya 2.000 spesies kunang-kunang yang tersebar di seluruh dunia, dan nggak semuanya bisa memproduksi cahaya terang. Kunang-kunang di Amerika Serikat misalnya, mereka lebih sulit “bercahaya” dibanding yang lain
alt="" src="https://cdn-image.hipwee.com/wp-content/uploads/2020/02/hipwee-firefliess2.jpg" style="height:213px; width:300px" />
2. Cahaya yang dihasilkan kunang-kunang berasal dari reaksi kimia dalam tubuhnya. Kombinasi sejumlah sel dan enzim itu menciptakan molekul dan melepaskan energinya dalam bentuk foton cahaya
alt="" src="https://cdn-image.hipwee.com/wp-content/uploads/2020/02/hipwee-firefliess4.jpg" style="height:215px; width:300px" />
3. Kunang-kunang nggak cuma bisa menghasilkan cahaya berwarna kuning, tapi juga oranye hingga hijau
alt="" src="https://cdn-image.hipwee.com/wp-content/uploads/2020/02/hipwee-firefliess1-750x500.jpg" style="height:200px; width:300px" />
4. Binatang ini menggunakan cahayanya untuk menarik lawan jenis. Kunang-kunang jantan akan mengedip-ngedipkan cahaya untuk menggoda betinanya
alt="" src="https://cdn-image.hipwee.com/wp-content/uploads/2020/02/hipwee-firefliess5-750x504.jpg" style="height:202px; width:300px" />
5. Seperti dikutip dari Mentalfloss, setiap spesies punya pola kedipan masing-masing lo dan setiap kedipan cahaya ada artinya! Nanti si betina bakal jawab pakai “kode” kedipan cahaya juga yang kalau artinya “diterima” ya mereka bakal kawin~
alt="" src="https://cdn-image.hipwee.com/wp-content/uploads/2020/02/hipwee-firefliess7.jpg" style="height:207px; width:300px" />
6. Ternyata walau masih berupa larva, kunang-kunang sudah bisa memancarkan cahaya! Jadi larva binatang ini akan menerangi bawah tanah gitu. Lucu ya~
alt="" src="https://cdn-image.hipwee.com/wp-content/uploads/2020/02/hipwee-firefliess8.jpeg" style="height:160px; width:300px" />7. Cahaya dari larva kunang-kunang itu berguna buat ngasih tahu predator kalau mereka nggak enak buat dimakan
alt="" src="https://cdn-image.hipwee.com/wp-content/uploads/2020/02/hipwee-firefliess9-750x500.jpg" style="height:200px; width:300px" />
8. Nggak kayak larva pada umumnya, larva kunang-kunang ini bersifat karnivora. Mereka hidup dengan memakan siput
alt="" src="https://cdn-image.hipwee.com/wp-content/uploads/2020/02/hipwee-firefliess10.jpeg" style="height:200px; width:300px" />
9. Ketika sudah dewasa pun mereka masih menjadi karnivora, tapi bukan lagi siput yang jadi sasarannya melainkan kawanannya sendiri! Iya mereka kanibal, Guys!
alt="" src="https://cdn-image.hipwee.com/wp-content/uploads/2020/02/hipwee-firefliess6-750x351.jpg" style="height:140px; width:300px" />
10. Di luar itu semua, cahaya yang dipancarkan kunang-kunang ini dianggap sebagai cahaya yang paling efisien sedunia. Hampir 100% dari proses reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuhnya dipakai untuk memproduksi lampu
alt="" src="https://cdn-image.hipwee.com/wp-content/uploads/2020/02/hipwee-firefliess3-750x580.jpg" style="height:232px; width:300px" />Kuasa Tuhan memang tiada duanya. Hewan sekecil kunang-kunang ternyata punya manfaat tersendiri bagi kehidupan manusia. Mungkin keberadaan kunang-kunang masih bisa terlihat di beberapa tempat, seperti pedesaan yang masih asri, atau hutan-hutan dan dekat rawa-rawa yang jauh dari pemukiman. Semoga aja ilmuwan masih bisa menyelamatkan kunang-kunang dengan mengembangbiakkan mereka ya!