Banjir jabotabek saat ini memang sudah mulai surut. Masyarakat mulai bergotong royong membereskan rumah dan lingkungan mereka yang porak-poranda akibat banjir bandang kemarin. Meski begitu, bukan berarti hujan nggak akan datang lagi. Malah saat ini sebenarnya belum memasuki puncak musim penghujan, yang diprediksi baru akan hadir bulan ini hingga pertengahan Februari mendatang.
Tak hanya itu, belum lama ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga mengimbau adanya potensi cuaca ekstrem yang akan melanda sejumlah wilayah di Indonesia selama sepekan ke depan. Imbauan ini berlaku dari tanggal 5 Januari kemarin hingga 12 Januari besok. BMKG juga menyantumkan daftar wilayah yang masuk kategori rawan, sehingga masyarakat diminta untuk selalu waspada. Bagaimana informasi selengkapnya? Yuk, simak dalam ulasan berikut ini.
Sebagian besar wilayah Indonesia berpotensi dilanda cuaca ekstrem selama sepekan ke depan. Masyarakat diminta tetap waspada
BMKG mengeluarkan update informasi mengenai prakiraan cuaca seminggu ke depan tepatnya dari tanggal 5-12 Januari 2020. Sejumlah wilayah berpotensi dilanda hujan dengan intensitas lebat disertai kilat atau petir. Angin kencang dan gelombang tinggi di laut juga diramalkan bisa terjadi. Karena itu masyarakat diminta waspada dengan berbagai dampak yang dapat muncul seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, atau jalanan licin.
Potensi cuaca ekstrem itu merupakan hasil analisis BMKG terhadap kondisi dinamika atmosfer terkini. Dalam analisis itu disebutkan pola tekanan rendah di Belahan Bumi Utara (BBU) berkurang, sedangkan pola tekanan rendah di wilayah Belahan Bumi Selatan (BBS) meningkat. Hal ini menyebabkan bertambahnya massa udara basah di wilayah Indonesia dan meningkatnya pertumbuhan awan hujan.
Menurut Dwikorita, Kepala BMKG, banjir Jabodetabek kemarin membuat saluran-saluran jadi penuh lumpur, tanah menjadi jenuh dan basah, sehingga kalau pun intensitas hujannya nggak separah waktu tahun baru kemarin, tetap bisa memicu banjir karena tanah jadi cepat “penuh”.
Ini sederet wilayah yang berpotensi dilanda cuaca ekstrem –hujan lebat, kilat atau petir, dan angin kencang:
- Aceh
- Sumatera Utara
- Sumatera Barat
- Riau
- Kepulauan Riau
- Jambi
- Bengkulu
- Bangka Belitung
- Sumatera Selatan
- Lampung
- Banten
- DKI Jakarta
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- DI Yogyakarta
- Jawa Timur
- Bali
- NTB
- NTT
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Selatan
- Gorontalo
- Sulawesi Utara
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Tenggara
- Sulawesi Selatan
- Maluku
- Maluku Utara
- Papua Barat
- Papua
Sementara itu, BMKG juga merilis daftar wilayah perairan yang berpotensi mengalami kenaikan gelombang air laut hingga mencapai lebih dari 2,5 meter. Berikut daftarnya:
- Laut Natuna Utara
- Laut Jawa Bagian Timur
- Perairan Utara Kep.Anambas – Kep.Natuna
- Perairan Selatan Jawa Barat Hingga Sumba
- Selat Bali – Selat Lombok – Selat Alas Bag.Selatan
- Perairan P. Sawu – Rote
- Samudra Hindia Selatan Jawa Hingga Ntt
- Laut Banda
- Perairan Kep. Kai – Aru
- Laut Sulawesi Bagian Timur
- Perairan Kep.Sangihe – Kep.Talaud
- Laut Maluku Bagian Utara
- Perairan Halmahera Bagian Utara
- Perairan P.Morotai
- Perairan Timur P.Halmahera
- Laut Halmahera
- Perairan Utara Papua Barat Hingga Papua
- Samudra Pasifik Utara Halmahera Hingga Papua
Saat cuaca ekstrem sedang “mengepung” wilayah Indonesia seperti sekarang ini, penting bagi kita untuk selalu update informasi terbaru yang bersumber dari instansi terkait. BMKG juga membuka layanan informasi cuaca 24 jam yang bisa diakses
- Call center 021-6546315/18;
- http://www.bmkg.go.id;
- media sosial @infoBMKG;
- atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.
Stay safe ya semua!