Pencemaran tanah adalah salah satu masalah lingkungan yang kurang begitu dipedulikan dibandingkan jenis pencemaran lingkungan lainnya. Padahal, dampak yang ditimbulkan dari jenis pencemaran ini juga cukup serius dan bisa mengancam fungsi tanah sebagai faktor abiotik penunjang kehidupan di ekosistem. Berbagai dampak seperti menurunnya tingkat kesuburan tanah, matinya organisme tanah, serta pencemaran terhadap air tanah dapat merusak tatanan keseimbangan alam dalam jangka panjang. Oleh karena itu, diperlukan tindakan-tindakan konkret untuk meminimalkan dampak-dampak ini. Salah satunya adalah dengan menghindari faktor-faktor yang menjadi penyebab pencemaran tanah.
Penyebab Pencemaran Tanah
Secara umum, penyebab pencemaran tanah dapat dibedakan menjadi 2 faktor, yaitu faktor buatan manusia dan faktor alam. Yang termasuk faktor buatan manusia meliputi pencemaran yang disebabkan oleh limbah (polutan) yang dihasilkan dari segala aktivitas manusia, misalnya pembuangan sampah anorganik, penggunaan pestisida dan pupuk anorganik, serta pembuangan limbah cair ke tanah. Sedangkan yang termasuk faktor alam meliputi pencemaran tanah yang disebabkan secara natural oleh fenomena alam, misalnya hujan asam.
1. Pembuangan Sampah Anorganik
Pembuangan sampah anorganik ke badan tanah merupakan penyebab utama pencemaran tanah. Sampah-sampah anorganik seperti pecahan kaca, plastik, logam, dan material karet akan sulit terdekomposisi oleh mikroorganisme tanah dalam waktu yang singkat. Keberadaan sampah-sampah tersebut pada akhirnya dapat menurunkan tingkat kesuburan tanah serta daya guna lahan. Tumbuhan tidak dapat hidup pada lingkungan yang demikian sehingga akan dapat mengganggu keseimbangan ekosistem mikro dalam jangka waktu yang lama.
2. Penggunaan Pestisida
Penggunaan pestisida secara masif pada lahan-lahan pertanian akan meninggalkan residu berupa racun-racun anorganik. Residu tersebut akan membuat matinya organisme tanah, baik yang berupa mikrofauna, mikroflora, makrofauna, hingga makroflora.
Tanah dengan tingkat kesuburan biologis yang rendah akibat kematian mikroorganisme tanah akan membuat daya guna tanah sebagai tempat hidup tumbuh-tumbuhan sebagai organisme produsen tidak maksimal. Kerusakan tatanan keseimbangan ekosistem akan terjadi secara masif bila penyebab pencemaran tanah ini tidak ditanggulangi, misalnya dengan konversi penggunaan pestisida organik atau pengendalian hama penyakit secara terpadu.
3. Penggunaan Pupuk Anorganik
Selain pestisida, pupuk anorganik yang selalu digunakan dalam industri pertanian juga merupakan penyebab pencemaran tanah yang perlu mendapat perhatian serius. Penggunaan pupuk anorganik yang sebetulnya ditujukan supaya tanaman dapat tumbuh optimal akan meninggalkan residu yang berdampak pada kerusakan struktur tanah dan tingkat kesuburan tanah.
4. Pembuangan Limbah Cair Industri dan Rumah Tangga
Penyebab pencemaran tanah lainnya adalah pembuangan berbagai limbah cair rumah tangga seperti sisa deterjen dan sabun, serta limbah cair industri ke badan tanah. Limbah-limbah semacam ini tidak bisa diuraikan dalam jangka waktu singkat oleh mikroba tanah. Hal tersebut disebabkan karena mikorba-mikroba tersebut justru akan mati akibat sifat racun yang dimiliki limbah cair.
5. Penimbunan Senyawa Asam
Hujan asam yang diakibatkan abu vulkanik hasil letusan gunung berapi menimbulkan efek samping yang cukup serius dalam jangkauan wilayah yang luas bagi kerusakan tanah. Kandungan asam yang terlalu tinggi pada air hujan membuat pH tanah akan mengalami penurunan drastis. Akibatnya, mikroorganisme tanah yang tidak mampu beradaptasi akan mati. Selain itu, struktur tanah juga akan mengalami perubahan dan menyebabkan tumbuhan menjadi tidak mampu bertahan hidup.
Nah, demikianlah 5 faktor penyebab pencemaran tanah yang terdiri dari faktor buatan manusia dan faktor alam. Meminimalkan adanya penyebab-penyebab ini merupakan salah satu usaha untuk mengendalikan pencemaran tanah dan kerusakan lingkungan.