Jaringan epidermis adalah salah satu jaringan penyusun tumbuhan yang memiliki peran utama sebagai tameng atau pelindung. Jaringan epidermis terletak di bagian paling luar organ-organ tumbuhan seperti batang, daun, bunga, buah, akar, dan lain sebagainya. Jaringan epidermis dikatakan memiliki keunikan tersendiri dibanding jaringan penyusun lainnya pada tumbuhan. Seperti apa keunikan dari jaringan tumbuhan yang satu ini? Apa ciri-ciri jaringan epidermis yang membedakannya dengan jaringan meristem, jaringan pengangkut, jaringan parenkim, dan jaringan penguat? Simak pembahasannya berikut ini!
Ciri Ciri Jaringan Epidermis
Jaringan epidermis tersusun atas sel-sel epidermis yang berpenampang pipih tersusun rapi di bagian terluar organ tumbuhan. Bentuk, susunan, ukuran, serta fungsi jaringan epidermis ini berbeda-beda tergantung jenis organ dan jenis tumbuhannya. Akan tetapi, secara umum semua jaringan dan sel-sel epidermis memiliki ciri unik. Ciri-ciri jaringan epidermis tersebut antara lain:
1. Susunan Sel yang Rapat
Untuk menunjang fungsinya sebagai jaringan pelindung, jaringan epidermis secara alami memiliki sel-sel yang saling terpaut satu sama lain. Tidak ada ruang antar sel seperti yang ditemukan pada jaringan-jaringan penyusun tumbuhan lainnya. Sel saling terpaut satu sama lain tersusun rapi dalam satu lapisan.
2. Dinding Sel Sangat Beragam
Dinding sel pada jaringan epidermis memiliki keragaman yang sangat tinggi tergantung dari posisi serta jenis tanaman. Ada dinding sel yang tebal dan keras, namun ada pula dinding sel yang lembek dan tipis. Selain itu, dinding sel pada jaringan meristem juga dapat mengeluarkan zat lemak yang membentuk lapisan lemak seperti yang terdapat pada daun nangka, atau mengeluarkan lapisan lilin seperti yang terdapat pada daun keladi dan daun pisang.
3. Sitoplasma Sel Mengandung Garam
Jaringan epidermis juga identik dengan sel-sel yang memiiliki sitoplasma dengan kandungan garam minyak, kristal silikat, dan kristal garam yang tinggi. Kandungan ini bermanfaat sebagai barier dari perubahan suhu dan gangguan fisik lainnya dari luar tubuh tumbuhan. Garam-garam yang terdapat di sitoplasma sel dan jaringan epidermis saling menyatu satu sama lain dalam menangkal perubahan ekstrim.
4. Tidak Mempunyai Kloroplas
Ciri jaringan meristem selanjutnya adalah sel-selnya yang tidak mempunyai kloroplas. Kloroplas adalah plastida yang mengandung klorofil, zat yang menjadi katalisator dalam proses fotosintesis. Tidak semua jaringan epidermis memiliki sifat ini. Beberapa di antaranya seperti sel penutup pada jaringan epidermis tanaman yang ternaungi atau tanaman-tanaman yang tumbuh di air (hidrofit) masih memilikinya.
5. Vakuola Besar Berisi Antosianin
Ciri-ciri jaringan meristem yang terakhir adalah ukuran vakuola sel yang dimilikinya besar dan kadang bisa berisi antosianin. Antosianin adalah semacam zat warna atau pigmen yang mempengaruhi warna dari jaringan epidermis itu sendiri.
Nah, demikianlah ciri-ciri jaringan epidermis yang dapat kami jelaskan. Kesimpulan yang dapat kita tarik kesimpulan bahwa ada 5 ciri utama jaringan epidermis yang membedakannya dengan jaringan penyusun tumbuhan lainnya. Kelima ciri tersebut antara lain susunan sel yang rapat, dinding sel sangat beragam, sitoplasma sel mengandung garam, tidak mempunyai kloroplas, dan vakuola besar dapat berisi antosianin.