Cuaca ekstrem dapat menyebabkan malapetaka bagi siapa saja yang wilayahnya terdampak, tak terkecuali masyarakat yang tinggal di pesisir pantai.
Sepanjang sejarah, angin kencang, badai musiman yang mengamuk, dan cuaca aneh lainnya dikatakan telah mengubah peradaban.
Mulai dari nasib Hiroshima sebelum dijatuhi bom atom AS hingga dipercepatnya Revolusi Perancis, ini 4 fakta mengejutkan tentang cuaca yang mengubah histori, mengutip Live Science, Sabtu (9/11/2019).
1. Pengeboman Hiroshima
Asap mengepul 20 ribu kaki di atas Kota Hiroshima setelah bom atom pertama dijatuhkan oleh Angkatan Udara AS B-29 pada 06 Agustus 1945. Serangan bom atom AS menewaskan 140.000 orang di Hiroshima dan 70.000 lebih di Nagasaki. (AFP PHOTO / Arsip Nasional)
Musim panas yang baik terjadi di Hiroshima pada 6 Agustus 1945. Pada jam 07.09 waktu setempat, sebuah pesawat pengintai cuaca Amerika Serikat lewat di atas kota ini dan mengirim pesan lewat radio: "Awan menutupi kurang dari tiga persepuluh. Saran: bom utama."
Artinya, langit cukup jernih untuk menjatuhkan senjata nuklir pertama yang digunakan dalam perang. Kurangnya tutupan awan memperburuk nasib Hiroshima.
Hal yang lebih dramatis adalah efek tutupan awan di Kokura. Pada 8 Agustus 1945, senjata nuklir kedua dimuat ke dalam B-29 yang disebut Bock's Car. Namun, langit mendung di atas Kokura. Sebagai gantinya, bom dilepaskan atas target cadangan: Nagasaki.
2. Jerman menginvasi Rusia
Adolf Hitler (AP)
Adolf Hitler memutuskan untuk mengulangi serangan Napoleon di Moskow, dan melakukannya dengan sangat baik. Pada September 1941, operasi Topan (salah satu dari banyak operasi militer yang diberi nama mirip dengan cuaca ekstrem) menyapu Uni Soviet.
Tentara Jerman sangat yakin akan menang melawan pasukan Joseph Stalin, sehingga beberapa unit tentara membawa seragam mereka untuk pawai kemenangan di Lapangan Merah.
Namun, yang tidak mereka bawa adalah pakaian musim dingin. Kekalahan yang dibantu secara meteorologis oleh Hitler di Uni Soviet, di luar Moskow dan di Stalingrad, menjadi titik balik dalam perang.
3. Pemberontakan budak yang gagal
Ilustrasi cuaca ekstrem sebabkan gelombang tinggi di perairan.
30 Agustus 1800 mungkin dikenang sebagai hari di mana ribuan budak di Richmond, Vancouver, gagal minggat dari rumah majikannya.
Mereka mengikuti seorang pria bernama Gabriel dan melawan tuan mereka, mengambil gudang senjata kota dan membebaskan semua budak.
Alih-alih selamat, badai hujan yang ganas membuat para konspirator itu kembali tertangkap.
4. Revolusi Prancis dipercepat gara-gara badai hujan es
Selasa 14 Juli 1789 adalah hari ketika revolusi Prancis bermula, dari sebuah penjara bernama Bastille (Wikipedia)
Di negara yang sudah mengalami krisis ekonomi karena hutang menumpuk, kondisi Prancis kian buruk ketika kekeringan musim semi menyebabkan harga pangan meroket.
Ditambah amukan badai hujan es yang melanda negara tersebut, yang menghancurkan tanaman dan mengendapkan limbah ke seluruh lahan pertanian. Penduduk yang lapar siap untuk perubahan ekstrem, dan Revolusi Prancis disahkan setelahnya.