Setelah berjalan bahkan beberapa menit di bawah terik matahari yang terik, hal pertama yang paling ingin dilakukan oleh kebanyakan orang adalah segelas air dingin. Untuk merasakan air mengalir di tenggorokan, meninggalkan perasaan dingin di belakangnya akan menjadi kebahagiaan yang menyenangkan. Namun, banyak yang sering membuat orang menghentikan kita melakukan hal ini. Mereka datang dengan alasan dan penjelasan mereka sendiri untuk membenarkan klaim mereka, tetapi dasar pemikiran tetap sama air dingin buruk bagi kesehatan kita.
Air Dingin dan Pencernaan
Air dingin dikatakan memperlambat pencernaan seseorang, yang telah dibuktikan oleh sejumlah penelitian. Meskipun alasan yang pasti belum ditentukan, ada satu hipotesis yang meyakinkan di atas segalanya, dan sebagian besar peneliti setuju. Memiliki air dingin atau minuman dingin mengurangi suhu inti tubuh kita. Itu juga menyebabkan pembuluh darah kita menyempit. Karena itu, tubuh menghabiskan energi yang berharga dalam membawa suhu inti kita kembali normal. Energi ini malah bisa menghabiskan mencerna makanan yang kita makan. Oleh karena itu, itu mempengaruhi pencernaan kita dengan memperlambatnya.
Minum minuman dingin dengan makanan memperlambat pencernaan
Hal lain yang dilakukan air dingin atau minuman adalah memadatkan lemak yang kita konsumsi. Oleh karena itu, mereka tidak mudah rusak, karena tubuh perlu menghabiskan lebih banyak energi untuk melakukannya. Untuk alasan di atas, lebih baik mengonsumsi suhu kamar atau air hangat saat makan.
Air Dingin dan Latihan
Siapa pun yang pernah melakukan latihan apa pun akan tahu bahwa aturan pertama adalah tidak pernah melewatkan pemanasan. Pemanasan sebelum latihan atau aktivitas fisik diperlukan, karena ini meningkatkan aliran darah ke otot-otot kita, sehingga memberi kita fleksibilitas dan lebih banyak energi untuk dibelanjakan. Namun, apa yang terjadi ketika kita mulai berolahraga? Tubuh kita mulai memanas dan kita mulai berkeringat. Bagian yang perlu kita fokuskan di sini adalah bahwa suhu inti kita mulai naik. Pada orang yang peka terhadap panas, ini terbukti menjadi faktor pembatas dalam latihan mereka, karena mereka sering mengalami kelelahan dan gejala lain yang terlalu panas. Penelitian telah menunjukkan bahwa konsumsi air dingin secara bertahap dapat membantu pada saat seperti itu.
Konsumsi air dingin selama berolahraga dapat mengurangi suhu inti tubuh
Biasanya, keringat kita melakukan tugas mendinginkan tubuh kita. Karena itu, ketika orang itu juga mengkonsumsi air dingin selama latihan, beberapa tekanan diambil dari mekanisme berkeringat kita. Ini mengurangi tingkat di mana tubuh akan memanas ke suhu yang melemahkan.
Efek lain dari minuman dingin
Konsumsi air dingin juga telah dikaitkan dengan perburukan migrain pada orang yang sudah menderita kondisi tersebut. Ini telah ditunjukkan dalam beberapa penelitian. Hal lain yang tampaknya mempengaruhi air dingin adalah detak jantung kita. Ini mempengaruhi saraf vagus, yang merupakan saraf kranial yang bertanggung jawab untuk menurunkan detak jantung. Saraf vagus diduga dipengaruhi oleh air dingin, yang mengurangi denyut jantung.
Cairan pendingin juga meninggalkan perut lebih cepat, yang memungkinkan rehidrasi lebih cepat. Dengan air hangat, kita cenderung merasa kurang haus, jadi kita cenderung minum lebih sedikit air. Ini sangat penting ketika kita kehilangan banyak air melalui keringat. Air dingin juga dikatakan meningkatkan metabolisme, karena tubuh perlu menghabiskan energi kembali ke suhu inti kita. Namun, hal yang sama bisa dikatakan untuk konsumsi air hangatAp juga.
Pada dasarnya, konsumsi air dingin memiliki kelebihan dan kekurangannya. Meskipun air minum dari berbagai suhu pada umumnya sangat baik untuk kesehatan, kita harus berhati-hati untuk memediasi suhu sesuai dengan kebutuhan tubuh kita saat ini. Demikian penjelasan mengenai Apakah Minum Air Dingin Berbahaya Bagi Kesehatan?, semoga dapat memberikan kita wawasan