Litosfer adalah lapisan kerak bumi paling luar. Dapat dikatakan juga lapisan litosfer merupakan lapisan kulit bumi karena berada dipaling atas atau paling luar.
Pengertian Litosfer Secara Etimologi
Secara Etimologi pengertian atau sstilah “litosfer” sendiri berasal dari kata lithos (batu) dan sphere (lapisan). Istilah ini diambil dari Bahasa Yunani yang diperkenalkan oleh Suess pada tahun 1885. Selanjutnya istilah ini digunakan oleh Barrell yang pada akhirnya didefinisikan oleh Isacks sebagai lapisan permukaan terluar bumi.
Pengertian Litosfer Menurut Wikipedia
Menurut Wikipedia, pengertian Litosfer adalah kulit terluar dari planet berbatu.
Kemudian secara harfiah litosfer di definisikan sebagai lapisan Bumi yang paling luar atau biasa disebut dengan kulit Bumi.
Jenis-jenis Litosfer
Litosfer sendiri digolongkan menjadi dua jenis yakni :
Litosfer samudra
Litosfer samudra merupakan lapisan kerak bumi yang berhubungan dengan kerak samudra dan berada di dasar samdura. Litosfer jenis ini memiliki ketebalan 50-100 km.
Litosfer Benua
Litosfer benua adalah lapisan kerak bumi yang berhubungan dengan kerak benua. Pada litosfer benua memiliki kedalaman 40-200 km. Kerak benua dibedakan dengan lapisan mantel atas karena keberadaan lapisan Mohorovicic.
Material Pembentuk Litosfer
Lapisan Litosfer terdiri dari tiga macam material utama yakni batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf. Setiap lapisan penyusun bahan dasar pembentukannya adalah Magma dengan berbagai proses yang berbeda-beda. Berikut adalah penjelasan masing-masing material pembentuk litosfer :
Batuan Beku (Igneous Rock)
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma pijar yang membeku menjadi padat, dengan sekitar 80% material batuan yang menyusun batuan kerak Bumi adalah batuan beku. Berdasarkan tempat terbentuknya magma beku. batuan beku dibagi menjadi tiga macam,
- Batuan Beku Dalam (Plutonik/Abisik)
Batuan beku dalam terjadi dari pembekuan magma yang berlangsung perlahan-lahan ketika masih berada jauh di dalam kulit Bumi. Contoh batuan beku dalam adalah granit, diorit, dan gabbro. - Batuan Beku Gang/Korok (hypabisal)
Batuan beku korok terjadi dari magma yang membeku di lorong antara dapur magma dan permukaan Bumi. Magma yang meresap di antara lapisan-lapisan litosfer mengalami proses pembekuan yang berlangsung lebih cepat, sehingga kristal mineral yang terbentuk tidak semua besar. Campuran kristal mineral yang besarnya tidak sama merupakan ciri batuan beku korok. - Batuan Beku Luar(vulkanik)
Batuan beku luar terjadi dari magma yang keluar dari dapur magma membeku di permukaan Bumi (seperti magma hasil letusan gunung berapi). Contoh batuan beku luar adalah : basalt, diorit, andesit, obsidin, scoria, batuan apung (pumice).
Batuan Sedimen (Sedimentary Rock)
Batuan Sedimen merupakan batuan mineral yang telah terbentuk dipermukaan Bumi yang mengalami pelapukan. Bagian – bagian yang lepas dari hasil pelapukan tersebut terlepas dan ditansportasikan oleh aliran air, angin, maupun oleh gletser yang kemudian terendapkan atau tersedimentasi dan terjadilah proses diagenesis yang menyebabkan endapan tersebut mengeras dan menjadi batuan sedimen.
Batuan Sedimen berdasarkan prosesnya :
- Batuan Sedimen Klastik
- Batuan Sedimen Kimiawi
- Batuan Sedimen Organik
Batuan Sedimen berdasakan tenaga yang mengangkutnya :
- Batuan Sedimen Aeris atau Aeolis
- Batuan Sedimen Glasial
- Batuan Sedimen Aquatis
- Batuan Sedimen Marine
Batuan Malihan (Metamorf)
Batuan Malihan terbentuk karena terjadinya penambahan suhu atau penambahan tekanan yang tinggi dan terjadi secara bersamaan pada batuan sedimen. Batuan malihan terdiri dari tiga jenis yakni :
Batuan Malihan Kontak
Batuan Malihan Kontak adalah batuan metamorf yang terbentuk secara berurutan karena kenaikan suhu yang disebabkan batuan berdekatan dengan magma aktif. Karena itu biasanya wilayah pembentukan batuan malihan kontak tidak terlalu luas. Misalnya Batuan marmer di Tulung Agung dan batu bata di Bukit BArisan.
Batuan Malihan dinamo
Batuan Malihan dinamo merupakan batuan metamorf yang terbentuk karena adanya tekanan yang tinggi disertai panas dan tumbukan. Tekanan ini bisa berasal dari lapisan-lapisan lain yang berada di atas batuan. Contohnya adalah batu sabak.
Batuan Malihan Kontak Pneumatalitis (thermal-pneumatalitics)
Batuan Malihan Kontak Pneumatalitis adalah jenis batuan malihan yang terbentuk karena adanya zat-zat lain yang memasuki batuan selama terjadinya proses metamorfosis (perubahan). Sebenarnya prosesnya sama saja dengan batuan malihan kontak atau batuan malihan dinamo. Hanya saja saat proses itu ada zat-zat lain yang ikut masuk ke dalam batuan. Sehingga menghasilkan batuan baru yang berbeda. Contoh kuarsa yang dimasuki gas Borium akan membentuk batu Topaz.
Struktur Lapisan Kerak Bumi
Struktur lapisan litosfer didalamnya terdapat lebih dari 2000 mineral dan hanya 20 mineral yang terdapat dalam batuan. Beberapa mineral pembentuk batuan yang penting diantaranya adalah Kuarsa (Si02), Feldspar, Piroksen, Mika Putih (K-Al-Silikat), Biotit atau Mika Cokelat (K-Fe-Al-Silikat), Amphibol, Khlorit, Kalsit (CaC03), Dolomit (CaMgCOT3), Olivin (Mg, Fe), Bijih Besi Hematit (Fe2O3), Magnetik (Fe3O2), dan Limonit (Fe3OH2O).
Bagian-bagian Lapisan Litosfer
Lapisan ini juga terdiri atas dua bagian yakni lapisan Sial dan lapisan Sima.
Lapisan Sial
Lapisan Sial yaitu lapisan kulit Bumi yang tersusun atas logam silisium dan alumunium, senyawanya dalam bentuk SiO2 dan Al2O3. Pada lapisan sial (silisium dan alumunium) ini antara lain terdapat batuan sedimen, granit, andesit, jenis-jenis batuan metamorf, dan batuan lain yang terdapat di daratan benua.
Lapisan Sima
Lapisan Sima (silisium magnesium) yaitu lapisan kulit Bumi yang tersusun oleh logam silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa SiO2 dan MgO lapisan ini mempunyai berat jenis yang lebih besar daripada lapisan sial karena mengandung besi dan magnesium yaitu mineral ferro magnesium dan batuan basalt.
Batuan pembentuk kulit Bumi selalu mengalami siklus atau daur, yaitu batuan mengalami perubahan wujud dari magma, batuan beku, batuan sedimen, batuan malihan, dan kembali lagi menjadi magma.