Tidak menyadari bahwa ia bersalah, atau karena gengsi, pria-pria cenderung tidak meminta maaf kepada Anda, meskipun sudah jelas bahwa ia bersalah. Atau ia justru minta maaf, terlalu sering meminta maaf malah, tapi pernahkah Anda berpikir, kira-kira permintaan maaf yang ia lontarkan tersebut tulus atau tidak ya?
Hmm, jangan-jangan itu hanya "sekedar meminta maaf", agar ketegangan di antara Anda berdua mereda! Tenang Ladies, setelah membaca tanda-tanda bahwa permintaan maaf pria tidak tulus atau hanya omong kosong, seperti yang dilansir oleh womenshealthmag.com, berdasarkan pendapat dari Jane Greer, Ph.D., penulis What About Me? Stop Selfishness From Ruining Your Relationship berikut ini, Anda tidak akan tertipu lagi.
-
Ia Kurang Mengerti Mengapa Ia Meminta Maaf
Seperti yang saya bilang tadi, ia tidak tahu bahwa ia bersalah. Jadi ia hanya melontarkan "aku minta maaf". "Kata 'maaf' jika hanya disampaikan seperti itu, tanpa ada penjelasan lain, itu sama seperti balon tanpa tali. Balon itu harus diikatkan padanya, yang menjelaskan bahwa ia tahu mengapa ia menyakiti Anda", kata Jane Greer, Ph.D. "Jika ia tidak menunjukkan kepedulian atas apa yang ia lakukan, mengapa itu salah, dan mengapa hal itu mempengaruhi perasaan Anda, ia mungkin tidak tahu apa kesalahan yang telah ia lakukan. Permintaan maaf itu hanya awalan. Dan harus diikuti dengan penjelasan, mengapa ia meminta maaf", tambah Greer.
-
Ia Membuat Keadaan Seolah Ia Lebih Terluka
Empati adalah kunci dari permintaan maaf, namun harus diletakkan pada posisi yang tepat. Seorang pria yang meminta maaf dengan tambahan kalimat "aku juga terluka, aku juga mengalami dampak buruk dari kejadian itu", akan memberikan kesan bahwa ia tidak seharusnya meminta maaf atas hal yang melukainya, bukan begitu? Berbeda sedikit dari kalimat tersebut, yang memberikan kesan lebih tulus, yaitu "aku minta maaf, aku salah, aku mengalami hal buruk karena itu, dan tidak seharusnya kamu terlibat dalam masalah ini", kedengarannya lebih "manusiawi" kan?
-
Permintaan Maaf Berlebihan
Tidak selalu dengan berlutut, namun jika ia berlutut, sambil memohon-mohon agar Anda memaafkannya, di depan banyak orang, berkali-kali, dan ia tampak menikmati apa yang sedang ia lakukan, bisa berarti itu hanya omong kosong. Menurut Greer, permintaan maaf dramatis, tanpa usaha untuk menjelaskan bagaimana ia akan berubah kelak, justru terkesan tidak tulus. Yang paling penting adalah, Anda harus dibuat yakin bahwa ia tidak akan mengulangi kesalahan itu lagi.
-
Perbuatannya Tidak Sesuai Dengan Janjinya
Butuh waktu memang untuk membuktikan hal ini, namun seorang pria yang mengatakan akan berusaha untuk melakukan segala sesuatunya lebih baik lagi, hanya dapat dinilai dari apa yang dilakukan selanjutnya, bukan? Dan jika yang terjadi justru sebaliknya, makan jelas bahwa permintaan maafnya dulu tidak tulus, dan yang lebih parah, ia tidak bisa bertanggung jawab atas apa yang telah ia katakan.
-
Ia Ingin Anda Segera Melupakan Masalah Ini
Dengan kata lain, jika Anda move on dari masalah tersebut, Anda juga tentu bisa melupakan kesalahan yang telah ia lakukan bukan? Tahukah Anda, seorang pria yang tulus meminta maaf, dan ingin Anda benar-benar memaafkannya, pasti akan menyadari bahwa Anda butuh waktu hingga dapat sepenuhnya melupakan masalah tersebut, dan kesalahannya.
Hayo, bagaimana Ladies? Apakah selama ini Anda tertipu? Semoga tidak ya. Dan semoga informasi ini bermanfaat.