Setelah cukup lama jadi perdebatan, akhirnya muncul juga pengumuman resmi tentang kepindahan Ibu Kota Indonesia. Presiden Jokowi menyampaikannya melalui konferensi pers pada Senin (26/8) pukul 13.00 WIB. Berlokasi di Istana Negara Jakarta, konferensi ini turut dihadiri sejumlah politisi penting. Seluruh rakyat Indonesia juga bisa menyaksikan lewat siaran langsung di akun YouTube Sekretariat Presiden. Hayo, kamu udah nonton belum?
Ada berbagai poin penting yang disampaikan Jokowi. Selain lokasi ibu kota yang baru, disebutin juga alasan dan rencana kepindahan tersebut. Yuk simak selengkapnya!
Jokowi resmi umumkan Ibu Kota Indonesia pindah ke Kalimantan tepatnya Kalimantan Timur, melalui konferensi pers pada 26 Agustus 2019
“Saya mohon izin untuk memindahkan ibukota negara kita ke Pulau Kalimantan,” kata Jokowi dalam konferensi pers.
Presiden Jokowi akhirnya resmi menetapkan ibu kota baru negara Indonesia. Menurut Jokowi dan jajarannya, ibu kota baru yang paling ideal adalah di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Mengenai rencana kepindahan ibu kota, ternyata rencana ini udah muncul sejak masa pemerintahan Soekarno lo.
Ada dua alasan penting di balik kepindahan tersebut. Pertama karena beban Jakarta udah terlalu berat sebagai pusat pemerintahan, pusat bisnis, pusat keuangan, pusat pedagangan, dan pusat jasa. Karena itulah bebannya perlu dibagi-bagi. Sedangkan alasan kedua, Pulau Jawa udah terbebani 150 juta orang atau 54% dari total penduduk Indonesia. Apalagi 58% PDB ekonomi ada di Pulau Jawa. Karena itulah Ibu Kota Indonesia perlu dipindahkan dari Jakarta, bahkan dari Jawa, supaya penduduk dan pendapatan lebih merata.
Sebelum resmi diputuskan, mulanya ada 4 pilihan ibu kota baru yang dipertimbangkan. Tapi akhirnya, terpilihlah Kalimantan Timur karena sejumlah alasan penting
Pemerintah sempat mempertimbangkan 4 lokasi untuk ibu kota baru: Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Barat. Akhirnya dipilihlah Kalimantan Timur sebagai Ibukota Indonesia yang selanjutnya. Provinsi ini dianggap sebagai lokasi yang paling ideal. Menurut Jokowi, ada sejumlah alasan penting yang mendasari keputusan ini:
- Alasan pertama adalah karena Kalimantan Timur mempunyai risiko bencana alam yang lebih kecil.
- Alasan kedua, Kaltim terletak di tengah-tengah Indonesia. Lokasi yang dipilih juga berada di tengah-tengah Balikpapan dan Samarinda.
- Alasan selanjutnya adalah infrastruktur lengkap dan lahannya udah dikuasai pemerintah sebanyak 180 ribu hektar.
Walau lokasinya udah ditentukan, Ibu Kota Indonesia baru betul-betul pindah pada tahun 2024 karena banyak yang perlu dipersiapkan
“2024 adalah paling lambat kita sudah pindahkan pusat pemerintahan,” kata Bambang Brodjonegoro selaku Kepala Bappenas saat konferensi.
Pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur membutuhkan banyak waktu. Menurut Bambang, fase persiapan dilakukan pada 2020. Saat itulah dibuat masterplan building design-nya beserta dasar peraturan perundang-undangan. Lalu dilanjutkan dengan fase konstruksi pada akhir 2020 yang mencakup lahan 2.000 hektar. Di sana akan dibangun Istana Negara serta kantor lembaga negara eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Empat tahun berikutnya, diharapkan Ibu Kota Indonesia udah siap pindah ke Kaltim pada 2024.
Setelah ibu kota pindah ke Kalimantan Timur, Jakarta nggak akan dilupakan, melainkan tetap jadi pusat ekonomi dan perdagangan
Peran Jakarta sebagai Ibu Kota Indonesia akan selesai beberapa tahun lagi. Namun bukan berarti pembangunan di sana bakal dilupakan. Jokowi berkata kalau Jakarta akan dijadikan kota bisnis, kota keuangan, pusat perdagangan, dan pusat jasa. Bahkan pemerintah akan membuat rencana pembangunan DKI Jakarta selama 10 tahun dengan alokasi dana Rp571 triliun.
Semoga proses pemindahan Ibu Kota Indonesia dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur berjalan dengan lancar ya. Mudah-mudahan proyek ini membawa manfaat bagi seluruh rakyat Indonesia.