Banyak faktor internal dan eksternal yang memengaruhi
Mungkin kamu pernah mendengar atau bahkan mengalaminya sendiri bahwa nyamuk ternyata menyukai orang-orang tertentu. Beberapa orang memang bisa menjadi daya tarik nyamuk untuk mendekat dan mengisap darah mereka. Untungnya, beberapa nyamuk hanya mengganggu saja. Namun ada nyamuk yang juga sangat mematikan, yakni nyamuk demam berdarah. Itulah sebabnya ilmuwan mencoba untuk memahami mengapa beberapa orang sangat menarik bagi nyamuk. Dan berikut adalah beberapa hal yang diketahui oleh para ilmuwan, sejauh ini.
1. Kamu salah satu orang yang lezat bagi nyamuk
Kita sebagai manusia pasti tahu dong mana makanan enak, dan mana makanan yang tidak enak. Nah, begitu juga dengan nyamuk. Ternyata nyamuk juga lebih suka hal-hal yang dianggapnya enak daripada hal-hal yang kurang enak. Dan jika kamu adalah salah satu orang yang selalu diincar nyamuk, yah, itu mungkin karena kamu lezat.
Dilansir dari NBC, penelitian menunjukkan bahwa sekitar 20% dari populasi manusia memenuhi syarat sebagai "tipe daya tarik tinggi," yang berarti bahwa nyamuk lebih suka memakan mereka.
2. Bakteri dit ubuhmu bisa menjadi daya tarik sendiri bagi nyamuk
Menurut sebuah studi tahun 2011 yang diterbitkan dalam jurnal PLOS One, komposisi mikrobiota kulit seseorang berhubungan dengan kelezatannya. Studi ini menemukan bahwa komunitas mikroba yang hidup pada kulit seseorang dapat memengaruhi orang tersebut menjadi daya tarik nyamuk. Orang yang memiliki mikrobiota yang lebih tinggi, dengan keanekaragaman yang lebih rendah dari bakteri kulit cenderung lebih menarik bagi nyamuk, jadi jika kamu memiliki satu jenis bakteri yang banyak dan tidak memiliki variasi dalam jenis bakteri di sekitarmu, kemungkinan nyamuk lebih suka padamu. Kesimpulannya adalah jika kulit seseorang mengeluarkan bau, bau itu dapat berubah tergantung pada berapa banyak mikroba yang menghuni kulitnya, dan itu salah satu hal yang membuat orang itu disukai nyamuk.
3. Lebih banyak menghasilkan karbon dioksida, akan lebih mudah diserang nyamuk
Ada faktor-faktor lain yang juga berperan, dan salah satu yang terpenting adalah jumlah karbon dioksida yang seseorang keluarkan. Dikutip dari NBC News, karbon dioksida adalah daya tarik utama bagi nyamuk, pada kenyataannya, mereka memiliki indra pelengkap dimulutnya yang disebut "palpus maksilaris" yang berfungsi sebagai detektor karbon dioksida, sehingga memberi tahu mereka kapan dan di mana makanan lezat bisa didapatkan.
Itu bukan karena mereka mengejar CO2, tapi di mana ada CO2 berarti ada tubuh manusia. Dan semakin banyak CO2 yang keluar dari tubuh individu tertentu, maka semakin menarik bagi nyamuk.
Orang yang memiliki tingkat metabolisme lebih tinggi, menghembuskan lebih banyak karbon dioksida. Itu berarti bahwa orang yang berolahraga lebih sering dan memiliki massa otot lebih banyak akan lebih sering digigit nyamuk.
4. Bagaimana nyamuk menghadapi obat anti nyamuk?
Menurut Smithsonian, nyamuk mirip dengan bakteri karena mereka mengembangkan resistensi untuk menghindari serangga. Dan dalam kasus nyamuk, resistensi tidak terjadi dari generasi ke generasi, namun resistensi itu terjadi dalam hitungan jam.
Pada 2013, para peneliti di London School of Hygiene and Tropical Medicine mengekspos nyamuk Aedes aegypti ke DEET, bahan kimia penolak serangga yang paling umum digunakan, dan diketahui bahwa setengah nyamuk hanya butuh tiga jam untuk bertahan dengan DEET. Dengan kata lain, nyamuk itu beradaptasi, mengabaikan bau kimia itu, dan masih terobsesi untuk menggigit orang-orang yang mengolesi tubuhnya dengan lotion nyamuk itu. Namun bukan berarti itu tidak berfungsi, lho.
5. Minum bir bisa membuat nyamuk menyukaimu
Nyamuk lebih cenderung menggigit seseorang jika ia minum bir. Menurut sebuah studi tahun 2002 yang diterbitkan di PubMed, setelah relawan minum 350 ml bir (itu setara dengan satu botol), secara signifikan nyamuk lebih tertarik pada mereka. "Studi kami menunjukkan bahwa persentase kedatangan nyamuk pada sukarelawan meningkat setelah konsumsi bir dibandingkan sebelum mereka meminumnya, itu jelas bahwa minum alkohol merangsang daya tarik nyamuk," berikut simpulan para penulis penelitian.
6. Golongan darah ternyata menjadi salah satu faktornya
Beberapa penelitian menemukan bahwa nyamuk menyukai orang dengan golongan darah tertentu. Dan ternyata, golongan darah yang paling menarik bagi nyamuk adalah tipe O, yang merupakan golongan darah paling umum. Sekitar 38% orang Amerika memiliki golongan darah O-positif, sementara 7% lainnya adalah O-negatif.
Dalam sebuah studi tahun 2004 oleh Institut Teknologi Pengendalian Hama, para peneliti menemukan bahwa persentase orang yang disukai nyamuk pada orang dengan golongan darah O adalah sekitar 83,3%, dibandingkan dengan 46,5% untuk orang dengan golongan darah A (yang menyumbang sekitar 40% dari populasi Amerika secara keseluruhan). Namun 46,5% itu bukan berarti tidak akan digigit nyamuk sama sekali, lho ya.
7. Nyamuk menyukai aroma atau bau tubuhmu
Menurut Self Magazine, orang yang mudah berkeringat lebih menarik bagi nyamuk daripada orang yang tidak berkeringat. Ahli entomologi, Whitney Qualls mengatakan kepada Self bahwa nyamuk menyukai asam laktat, yang merupakan bahan kimia yang biasa ditemukan di ketiak yang bau. Mereka juga menyukai asam amonia, bahan kimia yang diproduksi oleh komunitas mikroba yang hidup di kulit manusia. (Anggap saja bahan-bahan kimia itu "emisi bakteri".)
Tetapi bukan saja bahan kimia yang diproduksi oleh tubuh seseorang dan seluruh metropolis organisme asing, hal itu juga termasuk parfum dan bahan kimia lain yang dioleksan ke tubuh. Parfum nyatanya bisa menjadi daya tarik bagi nyamuk, meskipun beberapa parfum seperti yang dibuat oleh Victoria's Secret, sebenarnya telah terbukti mengusir nyamuk.
8. Nyamuk menyukai suhu atau hawa yang panas
Ketika seseorang berolahraga, metabolismenya meningkat dan suhu intinya naik, ditambah lagi berkeringat, dan memiliki massa otot. Jadi suhu tubuh yang tinggi bisa mengundang nyamuk mendekati seseorang. Nyamuk menggunakan suhu tubuh yang panas untuk menentukan di mana darah paling dekat dengan permukaan kulit, kata seorang ahli entomologi medis Jonathan Day kepada ABC News. Dan ketika seseorang berolahraga atau hawanya panas dan juga berkeringat, darahnya akan lebih dekat ke permukaan kulit.
9. Apakah warna pakaian memengaruhi kedatangan nyamuk?
Pernahkah kamu mendengar kalau seseorang yang mengenakan pakaian hitam dianggap bisa menarik nyamuk pembawa demam berdarah. Benarkah pernyataan tersebut?
Sebenarnya bukan karena nyamuk menyukai warna-warna tertentu, tetapi karena beberapa warna membuat seseorang lebih mudah terlihat oleh nyamuk daripada warna yang lain. Jadi warna-warna terang, terutama warna-warna netral seperti putih dan krem cenderung memiliki semacam efek kamuflase, sedangkan warna-warna gelap memiliki efek yang menarik bagi nyamuk.
10. Nyamuk juga menyukai wanita hamil
Kebanyakan nyamuk adalah vegetarian. Lho, kok bisa? Menurut Discover, nyamuk jantan meminum nektar dan tanaman. Hanya nyamuk betina yang minum darah, dan mereka melakukannya karena mereka membutuhkan protein untuk membuat telur mereka. Dan ternyata, wanita hamil adalah magnet bagi nyamuk, dan itu bukan saja karena wanita hamil mengeluarkan sekitar 21% lebih banyak karbon dioksida daripada orang yang tidak hamil. Namun juga karena wanita hamil cenderung memiliki suhu tubuh yang lebih tinggi. Para penulis studi tahun 2000 tentang daya tarik nyamuk pada wanita hamil di Gambia juga menemukan bahwa perubahan perilaku juga memengaruhi wanita hamil lebih sering digigit nyamuk, sebagian karena wanita hamil sering buang air kecil.
11. Sebagian orang sangat sensitif terhadap gigitan nyamuk
Beberapa orang mungkin memiliki reaksi yang lebih parah terhadap gigitan nyamuk, dan itu dapat menciptakan ilusi bahwa dia disukai nyamuk. "Gigitan nyamuk sebenarnya bisa saja tidak berbahaya," kata dokter kulit Gary Goldenberg kepada Self. "Kebanyakan orang mengalami reaksi alergi terhadap nyamuk dengan melepaskan histamin - bahan kimia yang menyebabkan ruam dan gatal-gatal." Tetapi beberapa orang tidak menghasilkan histamin sebanyak yang lainnya, dan reaksi yang lebih rendah terhadap gigitan nyamuk dapat membuat mereka menyimpulkan bahwa nyamuk tidak terlalu sering menggigitnya.
12. Gigitan nyamuk dan hubungannya dengan makanan tertentu
Dilansir dari New York Times, para ilmuwan di University of Connecticut Health Center menguji teori bawang putih sebagai penolak nyamuk pada tahun 2005 dan menyimpulkan bahwa ternyata tidak ada hubungannya seseorang mengonsumsi bawang putih dengan serangan nyamuk. Subjek diminta untuk bergantian makan bawang putih dalam jumlah besar beberapa hari, dan kemudian mereka diminta untuk mengonsumsi makanan ringan. Sayangnya, subjek digigit nyamuk sama seringnya pada hari-hari di mana mereka makan bawang putih maupun tidak makan bawang putih.
Bagaimanapun juga, New York Times mengatakan bahwa tidak ada penelitian lain yang berhasil membuktikan segala jenis makanan atau diet khusus sebagai anti nyamuk. Disukai atau tidak, semua manusia sangat mungkin berpotensi digigit nyamuk. Jadi, sudah tahu kan penyebabnya.