Kamu sudah pernah mengalaminya kan? Lagi santai menjemur pakaian di luar, melihat langit cerah. Eh pas ngecek keluar, kok jemuranmu yang sudah hampir kering, malah basah lagi. Atau saat mengendarai sepeda motor. Sudah pede tidak memakai mantel, karena melihat sinar matahari masih berkilau. Tau-taunya tetap aja basah kena air hujan.
Fenomena biasa
Hujan saat langit cerah adalah hal yang biasa terjadi. Seringnya terjadi pada saat peralihan musim penghujan ke musim kemarau. Diperlukan uap-uap air dari permukaan Bumi untuk bisa terjadi hujan. Sinar matahari masuk melalui awan yang terbuka oleh tiupan angin, sehingga cuaca menjadi cerah. Pada masa transisi musim penghujan itu matahari masuk menyinari bumi, karena radiasi mataharinya sangat optimal, jadi penguapannya optimal. Hujan tersebut juga dikatakan sebagai hujan zenithal.
Awan pembentuk hujan ini sedikit jumlahnya dan tidak sampai menutupi langit sehingga matahari masih dapat terlihat. Ciri khasnya terjadi di wilayah yang mempunyai iklim tropis, terjadi pada siang hari ketika matahari sedang terik sekali atau ketika cuaca cerah, dan terjadi pada wilayah yang sempit.
Penyebab Pertama
Angin yang kencang bisa menjadi penyebabnya. Hujan bisa ada bukan karena awan mendung ada di atas rumah, tapi tertiup oleh angin dari area yang sedang hujan itu. Hujan ini bisa terbentuk oleh gerakan angin yang membawa tetes-tetes air yang bersumber dari hujan badai di daerah lain.Tetes-tetes air hujan ini akhirnya jatuh di daerahmu yang nampak cerah dengan sedikit awan. Kadang juga, hujan ini terbentuk oleh awan hujan kecil yang pas melintas di wilayahmu. Dan cahaya matahari datang dari sudut lain yang tidak terhalang oleh awan itu. Hujan ini sering menciptakan fenomena indah lain, yaitu pelangi.
Penyebab Kedua
Tetes air hujan memerlukan sedemikian hingga waktu untuk mencapai permukaan dari awan hujannya. Ketinggian hujan ini bisa mencapai 3 km di atas permukaan tanah, dan memerlukan waktu sekitar 10 menit bagi tetes air hujan untuk sampai ke permukaan tanah. Ketika sedang jatuh hujan, tetes-tetes air mungkin teruapkan kembali selama proses cerai-berainya awan menjadi hujan.
Jika banyak tetes-tetes air di awan yang teruapkan, sehingga awan tidak lagi terlalu pekat, sinar matahari dapat menembus ke tanah, meskipun masih ada air hujan yang turun. Awan yang tinggi itu menurunkan hujan, kadang awan itu akan menghilang tertiup angin sebelum hujannya itu mencapai tanah. Setiap tetes air hujan memiliki besar volume sejuta kali lipat dari tetes air di awan. Jadi tetes air hujan sangat berpencar satu sama lain daripada tetes air di awan. Karena itu, awan cenderung lebih dapat menghalang cahaya daripada hujan.
Sebutan untuk fenomena ini
Ternyata sebutan untuk fenomena hujan ini ada banyak sekali di berbagai daerah. Seperti di wilayah Jawa Tengah yang menyebutnya sebagai “udan wewe” dan “udan kethek”. Sebutan “hujan panas” di banyak daerah. Apa nama sebutannya kalau di daerahmu?