Umumnya, bahan pewarna alami sering digunakan untuk membuat kerajinan tangan sebagai alternatif penggunaan bahan kimi. Pewarna alami bisa lebih aman dan praktis. Yuk, lihat cara pembuatannya! Dekorasi rumah berbahan dasar kain seperti tie-dye dan shibori mudah dibuat sehingga banyak orang yang mempraktikkannya. Tak hanya itu, selain membuat kerajinan tambah cantik, makanan yang menggunakan pewarna almi juga lebih menarik dan terlihat nikmat saat sudah jadi. Hal ini menjadi alasan bagi sebagian pedangan penjual makana atau kerajinan tersebut dengan tambahan bahan pewarna alami. Umumnya, bahan pewarna yang digunakan untuk membuat kerajinan ini terbuat dari bahan kimia. Padahal, menggunakan pewarna alami lebih aman lho. Pewarna alami sejatinya merupakan pewarna yang memanfaatkan bahan-bahan alam untuk memberikan warna-warna yang berbeda untuk makanan. Padahal banyak bahan yang dapat menjadi pewarna alami dan pastinya lebih sehat untuk dikonsumsi. Pewarna dari bahan-bahan ramah lingkungan ini sudah banyak dijual di pasaran.Tapi, membuatnya sendiri pun bisa kamu lakukan di rumah. Nih, kami beritahu cara mudah membuatnya untukmu. Simak ulasan lengkapnya di bawah ini yuk.
17+ Bahan Makanan yang Bisa Dijadikan Pewarna Alami
- Kunyit
Warna kuning dapat dihasilkan dengan menggunakan kunyit. Warna kuning pada kunyit disebabkan oleh adanya zat kurkuminoid.
- Cabai Merah
Selain rasanya yang pedas, warna merah pada cabai bisa dimanfaatkan sebagai pewarna alami. Hal ini diakibatkan adanya zat warna kapxantin yang terdapat pada cabai.
- Gula Merah
Mendapatkan warna cokelat untuk makanan bisa saja menggunakan gula merah yang memiliki rasa manis. Tak jarang, pewarna ini sering digunakan untuk dodol dan bubur.
- Ubi Ungu
Selain sumber pangan, ubi ugi dapat dimanfaatkan untuk sumber warna ungu. Warna ungu ini diakibatkan dari kandungan senyawa antosianin pada ubi.
- Daun Pandan
Sejak dulu daun pindah selalu dipakai untuk memberikan warna hijau. Warna hijaunya berasal dari pigen klorofil. Cara penggunaannya sangat mudah, tinggal menumbuk, menambahkan air dan memeras tumbuhan tersebut.
- Arang
Arang berasal dari pembakaran merang padi. Hasil pembakaran tersebut diberi air untuk dapat memberikan warna hitam pada makanan.
- Tomat
Warna merah tomat berasal dari pigmen likopen terutama bagian kulitnya.
- Bit Merah
Bit merah dapat menghasilkan warna merah alami. Warna merahnya cukup kuat dan cerah. Dalam makanan, penggunaan bit merah tidak akan banyak mengubah cita rasa makanan.
- Secang
Tahukah kamu apa itu secang? Secang adalah jenis rempah-rempah yang berbentuk kayu serut kemudian kemerahan. Biasanya secang digunakan untuk pembuatan wedang, serta warna merah pekatnya bisa untuk pewarna alami.
- Buah Jamblang
Buah jamblang atau disebut pula Duwet adalah sejenis buah berwarna ungu tua. Kandungan antosianinnya terdapat di dalamnya.
Warnanya Lebih Cantik daripada Penggunaan Bahan Kimia
- Angkak
Angkak di buat dari beras yang berasal dari proses fermentasun kemudian dikeringkan. Warna merah pada angkak dapat kamu manfaatkan.
- Rosella
Hisbiscus sabdariffa atau rosella adalah spesies bunga yang berasal dari benua Afrika. Namun, bunga Rosella telah banyak dibudidayakan di Indonesia. Bunga Rosella yang dapat menghasilkan warna merah ke pink-pink-an karena adanya antosianin.
- Kluwak
Jika ingin mendapatkan warna hitam atau cokelat pekat kamu bisa menggunakan daging yang ada di dalam bijinya kluwak.
- Bunga Telang
Bunga Telang (Clitoria Ternatea) adalah tumbuhan merambat yang biasa ditemukan pada pekarangan atau tepi hutan. Cara mengolah bunga telang agar tercipta warna biru adalah dengan meremas atau menumbuk bunganya.
- Buah Naga
Selain rasanya yang lezat, daging buah naga bisa menghasilkan warna ungu ke merah muda.
- Murbei
Dengan menghaluskan buah tersebut, murbei bisa menghasilkan warna ungu kemerahan.
- Blueberry
Buah blueberry yang kaya akan vitamin C dapat menghasilkan warna biru keunguan. Caranya, tinggal menghancurkan buah blueberry dan masukkan ke dalam makanan yang ingin dibuat.
- Bayam
Sayuran bayam bisa digunakan sebagai pewarna hijau alami karena adanya zat klorofil yang pekat dan kuat
Cara Membuat Pewarna Alami yang Praktis di Rumah
Alat & Bahan untuk Membuat Pewarna Alami
- Satu mangkok daun bayam, potong kecil
- Kulit bawang merah ½ mangkok
- Kopi bubuk, halus atau kasar ¾ mangkok
- Kunyit bubuk ½ mangkok
- Cuka putih ¾ mangkok
- Panci ukuran sedang
- Air bersih
- Mangkok atau wadah kosong
- Saringan
- Kain yang akan diwarnai.
Cara Pembuatan Pewarna Alami
- Cincang daun bayam dan juga kulit bawang merah sehingga membentuk potongan yang lebih kecil. Semakin banyak bahan yang digunakan, semakin pekat pula warna alami yang dihasilkan.
- Taruh salah satu bahan ke dalam panci, lalu tambahkan air bersih sebanyak dua mangkok lalu aduk merata.
- Panaskan air dan bahan pewarna alami dengan api medium selama 30 menit hingga satu jam. Jika warna yang diinginkan kurang begitu pekat, Anda bisa memanaskan campuran tersebut lebih lama lagi.
- Sedikit catatan untukmu, saat proses pembuatan pewarna alami ini, panci dan juga pengaduk yang digunakan akan ikut berubah warna. Oleh karena itu, disarankan menggunakan panci serta pengaduk yang telah lama.
- Setelah mendidih, saring air yang telah berubah warna agar ampas dari bahan alami yang digunakan tidak bersisa.
- Selanjutnya, tuangkan cuka putih dan air dengan perbandingan 1:4 ke dalam panci, lalu masukkan kain yang akan diwarnai. Rebus setidaknya 30 menit. Proses ini membantu kain untuk menyerap warna lebih baik.
- Pada proses perebusan kain dengan cuka dan air, sebelumnya kamu bisa membuat pola pada kain dengan menggunakan teknik tie-dye atau
- Tiriskan kain yang telah direbus, lalu masukkan ke dalam mangkok yang telah berisikan air rebusan yang telah berubah karena pewarna alami.
- Renda minimal 30 menit hingga kain berubah warna sesuai dengan keinginan.
- Setelah warna yang diinginkan cukup nampak, angkat kain, cuci dengan menggunakan detergen dan air lalu keringkan.
- Lakukan proses di atas untuk membuat pewarna alami lainnya.
Mudah ‘kan? Coba praktikkan di rumah yuk! Semoga tips di atas bermanfaat untukmu.