Kelapa merupakan pohon yang memiliki gelar tree of life. Gelar ini diberikan karena seluruh bagian pohon kelapa bisa dimanfaatkan untuk membantu kehidupan manusia, mulai dari akar, batang, daun, hingga buahnya. Beberapa masyarakat juga memberi julukan pohon kehidupan karena buahnya memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Permintaan buah kelapa saat ini cukup tinggi, terlebih untuk kepentingan industri. Banyak negara yang membutuhkan minyak, air, serta tempurung kelapa yang dimanfaatkan menjadi berbagai macam produk. Minyak kelapa dimanfaatkan untuk kebutuhan memasak, air kelapa untuk minuman penyegar, dan tempurung kelapa menjadi karbon aktif.
Tiga Produsen Terbesar Kelapa Dunia
Produksi kelapa dunia saat ini didominasi oleh benua Asia, dengan salah satu raja kelapa dunia adalah Indonesia. Berikut ini adalah produsen kelapa terbesar di dunia:
- Indonesia (183.000.000 ton)
Secara total, kontribusi Indonesia terhadap permintaan kelapa dunia yaitu sekitar 59%. Tingginya kontribusi ini tidak terlepas dari peran perkebunan kelapa Indonesia yang sudah menjadi budaya. Hampir 93% hasil kelapa Indonesia berasal dari perkebunan milik rakyat yang sudah dikelola sejak turun temurun. Sentra produksi kelapa Indonesia sendiri berada di provinsi Riau dengan menyumbang 14,31% dari jumlah total produksi kelapa nasional. Hal ini tidak menutup kemungkinan Indonesia menjadi salah satu raja kelapa dunia.
- Filipina (153.532.000 ton)
Pohon kelapa memang cocok tumbuh di negara ini. Selain karena bentuknya merupakan negara kepulauan, masyarakat Filipina banyak menggantungkan hidup dari perkebunan kelapa. Filipina memiliki pengembangan teknologi pertanian yang lebih unggul dari Indonesia. Oleh karena itu, membuat produk turunan kelapa, negara ini lebih banyak jumlah ekspornya jika dibandingkan dengan negara kita.
- India (119.300.000 ton)
India adalah produsen kelapa terbesar ketiga di dunia. Pada 2016, negara ini mampu menghasilkan produksi lebih dari 119 juta ton. Namun, untuk produktivitas pohon kelapa, India jauh lebih baik dari Indonesia. Satu pohon kelapa India mampu menghasilkan 113 butir, sementara di Indonesia satu pohon kelapa hanya mampu menghasilkan 40 butir kelapa saja. Hal ini tidak lepas dari kemajuan teknologi pengelolaan serta perawatan pohon kelapa yang rutin dan sesuai prosedur.
Pengembangan Industri Kelapa Indonesia
Walau menjadi produsen terbesar kelapa dunia, namun kualitas produk turunan kelapa Indonesia masih cukup tertinggal. Produk kelapa sendiri bisa dikembangkan untuk mendapatkan nilai tambah baru. Peluang hilirisasi kelapa sendiri menjadi salah satu cara dalam menaikkan kualitas industri dan perkebunan kelapa yang dapat menciptakan atau meningkatkan nilai tambah.
Peningkatan potensi nilai tambah ini sedang dikembangkan oleh pemerintah melalui perbaikan lahan perkebunan yang tidak produktif, melakukan program insentifikasi, peremajaan kebun, intercropping (tumpangsari) dengan komoditas lain, serta peremajaan tanaman.
Selain peningkatan kualitas produk, pemerintah juga harus mampu meningkatkan taraf hidup petani. Saat ini, luas wilayah perkebunan kelapa Indonesia mengalami penurunan. Hal ini tidak terlepas dari regenerasi petani yang tidak dilanjutkan, harga kelapa yang merosot, serta pengetahuan pengelolaan pohon kelapa yang masih kurang. Jika aspek-aspek tersebut mampu dibenahi, maka kualitas produk kelapa Indonesia akan mengalami peningkatan bahkan menjadi negara raja kelapa dunia.