Strawberry merupakan salah satu tanaman sub-tropis yang sangat diminati oleh masyarakat. Strawberry umumnya tumbuh subur jika ditanam di daerah yang bersuhu dingin dengan kisaran suhu mulai dari 10-18°C. Selain itu, tempat yang ideal untuk menanam strawberry adalah di dataran tinggi dengan ketinggian sekitar 1000 – 2000 meter. Walaupun strawberry umumnya optimal ketika dibudidayakan di tempat yang suhunya rendah, hal tersebut tidak menutup kemungkinan strawberry juga dapat dibudidayakan di tempat yang panas. Membudidayakan strawberry di tempat yang panas tentunya akan sangat menguntungkan karena hingga saat ini, masih sedikit orang yang membudidayakan strawberry di lahan panas. Berikut ini adalah tips-tips yang harus Anda lakukan agar berhasil menanam strawberry di tempat yang panas.
Adaptasikan bibit Strawberry dengan lingkungan panas
Tahap paling penting sebelum membudidayakan strawberry adalah mengadaptasikan bibit strawberry terlebih dahulu agar nantinya siap ditanam di tempat yang panas. Pemindahan bibit strawberry dari lingkungan aslinya yang bersuhu dingin ke daerah panas harus dilakukan pada malam hari. Setelah itu, Anda dapat menaikkan suhu lingkungan untuk bibit secara bertahap. Mulai dari menempatkan bibit di ruangan sejuk ber-AC sekitar 5 hari, lalu secara perlahan dan bertahap menaikkan suhu hingga bibit dapat beradaptasi dengan suhu lingkungan yang baru.
Terapkan media penanaman Hidroponik
Anda salah jika membayangkan proses penanaman strawberry di daerah yang panas sama seperti di daerah yang dingin yang langsung dilakukan di lahan. Jika proses penanaman strawberry di tempat panas langsung dilakukan di lahan, tanaman akan cepat layu dan mati. Solusi tepatnya yaitu dengan menanam strawberry pada media hidroponik. Dengan adanya media tanam hidroponik, menanam strawberry dapat dilakukan di daerah panas sekalipun. Hal ini karena pada sistem penanaman hidroponik, kelembaban dan suhu dapat diatur sesuai dengan kebutuhan optimal yang dibutuhkan oleh tanaman strawberry sehingga perkembangan buah pun lebih optimal.
Berikan sistem pengairan yang memadai
Selama perkembangannya, tanaman strawberry akan sangat rentan terserang berbagai penyakit seperti penyakit akar dan daun busuk. Penyakit ini biasanya timbul karena adanya genangan air selama proses pembudidayaan strawberry. Agar kedua penyakit ini dapat diatasi, maka Anda perlu menangani sistem pengairan tanaman strawberry. Selain itu, Anda juga dapat mengurangi intensitas penyiraman.
Selalu bungkus bakal buah dengan plastik hitam
Tidak seperti daerah dataran tinggi yang suhunya cenderung rendah, ketika membudidayakan strawberry di tempat yang panas, perlu dilakukan trik khusus agar buah strawberry tidak rusak. Salah satunya adalah dengan membungkus bakal buah strawberry dengan menggunakan plastik hitam. Pembungkusan bakal buah menggunakan plastik hitam mampu mengurangi penguapan berlebih pada buah strawberry dan membantu dalam menjaga kelembaban dan juga kandungan air yang terdapat dalam buah. Hal ini wajib dilakukan terutama jika Anda tidak menanam strawverry di rumah kaca.
Lakukan penyiraman secara teratur 2 kali sehari
Tidak seperti pembudidayaan pada suhu dingin dimana kelembaban lingkungan sudah optimal dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan strawberry. Jika membudidayakan strawberry di tempat yang panas dan kering, maka Anda harus rajin menyiram secara rutin, sebanyak 2 kali sehari. Proses penyiraman ini bertujuan untuk mencukupi asupan air tanaman dan mencegah dehidrasi akibat penguapan yang berlebihan. Namun, yang harus diperhatikan, proses penyiraman ini tidak boleh dilakukan secara berlebihan, cukup sampai media tanam basah saja. Proses penyiraman yang berlebihan justru akan memicu terjadinya pembusukan pada akar strawberry.
Demikianlah beberapa tips yang bisa Anda coba untuk membudidayakan strawberry di tempat yang panas. Semoga tulisan ini dapat menjadi informasi yang bermanfaat untuk Anda semua.