Ternyata dinosaurus punah 200.000 tahun setelah meteor jatuh
Dinosaurus telah punah dari muka bumi sejak 65 juta tahun yang lalu. Kepunahan massal hewan yang dianggap raksasa ini kemudian melahirkan sejumlah teori, mulai dari penyebab kepunahan, hingga karakteristik dinosaurus itu sendiri. Sayangnya, waktu itu banyak teori yang beredar tidak disertai dengan bukti yang kuat dan terlanjur dipercaya oleh sebagian besar masyarakat. Hingga sekarang, penelitian tentang dinosaurus masih terus dilakukan dan menghasilkan banyak sekali fakta yang justru berkebalikan dengan mitos-mitos yang selama ini berkembang. Apa sajakah itu? Simak ulasannya berikut ini.
1. Peristiwa jatuhnya meteor menyebabkan tewasnya semua dinosaurus dalam sekejap
Dinosaurus punah lantaran peristiwa jatuhnya meteor di Semenanjung Yucatan di Meksiko 65 juta tahun yang lalu. Namun, bukan berarti semua dinosaurus dunia mati seketika akibat peristiwa tersebut. Jatuhnya meteor itu menimbulkan awan debu yang besar yang menutupi cahaya matahari serta mematikan vegetasi yang ada saat itu. Selanjutnya, kematian dinosaurus terjadi secara bertahap. Mula-mula dinosaurus herbivora mulai kesulitan mencari tumbuhan yang merupakan sumber makanannya, hingga jumlahnya terus berkurang. Kemudian dinosaurus karnivora juga kesulitan mencari makanan lantaran jumlah dinosaurus yang menjadi mangsanya juga semakin berkurang. Hingga akhirnya baik dinosaurus herbivora maupun karnivora mengalami kepunahan. Proses ini memakan waktu kira-kira 200 ribu tahun.
2. Dinosaurus punah lantaran terus tumbuh hingga terlalu besar
Titanosaurus sebesar 13 ton yang hidup di semua benua di dunia pada akhir zaman kapur harus makan ratusan kilogram vegetasi setiap hari mengalami masa-masa kesulitan mencari makanan lantaran tertutupnya cahaya matahari oleh debu menyebabkan banyak tumbuhan yang layu dan mati. Akibatnya, jumlah titanosaurus semakin berkurang akibat tidak mendapatkan makanan yang cukup. Ditambah, titanosaurus merupakan makanan bagi dinosaurus karnivora seperti tiranosaurus. Hal ini menyebabkan titanosaurus akhirnya punah. Jadi, bukan karena dinosaurus tumbuh terlalu besar seperti yang ada di sejumlah dongeng. Lagipula, sebenarnya tidak semua dinosaurus berukuran besa
3. Peristiwa jatuhnya meteor sebagai penyebab punahnya dinosaurus hanyalah sebuah teori tanpa bukti nyata
alt="5 Mitos Seputar Dinosaurus yang Wajib Kamu Ketahui Faktanya" src="https://cdn.idntimes.com/content-images/community/2019/07/121015-whokilleddinos-1-a3482a669cf494a97af2ba7857b89fd2.jpg" style="height:271px; width:400px" /> cosmosmagazine.com
Nyatanya, peristiwa kepunahan massal sebagai akibat dari jatuhnya meteor telah dibuktikan oleh fisikawan Luis Alvarez bersama teman-temannya. Pada tahun 1980, Alvarez dan tim penelitiannya menemukan jejak unsur iridium yang langka yang kemungkinan dihasilkan sebagai dampak suatu peristiwa 65 juta tahun yang lalu. Tak lama setelah itu, ditemukan sebuah jejak kawah meteor besar di wilayah Chicxulub di Semenanjung Yucatan Meksiko. Jadi, rangkaian peristiwa dan fakta tersebut membuktikan bahwa jatuhnya meteor ke bumi pada akhir zaman kapur memang benar-benar terjadi.
4. Manusia tidak akan punah layaknya dinosaurus
Sebagai Homo sapiens, manusia memiliki satu kelebihan yang tidak dimiliki dinosaurus, yaitu otak manusia cukup besar sehingga dapat membuat rencana ke depan dan mempersiapkan diri untuk kemungkinan terburuk, serta mengambil tindakan. Hingga saat ini, para ilmuwan hebat sedang mencoba berbagai macam skema untuk menghalau meteor besar sebelum mereka bisa jatuh ke bumi dan mendatangkan kepunahan massal. Namun, bukan berarti hal ini dapat mencegah manusia dari kepunahan. Perang nuklir, virus rekayasa genetika, pemanasan global, bencana alam, sangat mungkin menyebabkan terjadinya kepunahan massal pada bumi seisinya termasuk manusia.
5. Semua dinosaurus tertutup oleh kulit yang licin dan bersisik
Ketika dinosaurus pertama kali ditemukan, tampak jelas bahwa karena mereka mirip dengan buaya dan kadal, sehingga dinosaurus pasti bersisik. Setelah itu, banyak ditemukan dinosaurus bertanduk, sauropoda, dan dinosaurus lapis baja yang mempertahankan kesan bersisik. Tetapi pada 1970an, para paleontolog mulai bertanya-tanya mengenai kemungkinan beberapa jenis justru memiliki bulu. Kemudian pada tahun 1997, ditemukan seekor dinosaurus karnivora kecil yang diberi nama Sinosauropteryx yang tidak ditutupi dengan sisik, tetapi bulu halus. Sejak itu, banyak ditemukan jenis dinosaurus yang berbulu, seperti ornithopoda pemakan tumbuhan, heterodontosauria bertaring, dan banyak keluarga dinosaurus karnivora termasuk Tyrannosauridae , yang artinya mungkin juga T-rex juga sebenarnya tertutup bulu, bukan sisik.
Gimana? Terkejut bukan setelah mengetahui beberapa mitos dan fakta mengenai dinosaurus?