Saya sering menemukan tulisan yang terkadang tidak sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan makin lama menjadi kebiasaan yang sulit dirubah. Bukan hanya satu dua orang, tetapi sudah banyak orang yang melupakan kaidah-kaidah yang sebenarnya yang tercantum dalam KBBI.
Salah satu kata yang sering dituliskan tidak sesuai dengan KBBI adalah kata “aktifitas”. Pertanyaannya, manakah yang baku dan benar, “aktifitas” atau “aktivitas”? Jika kita menelusuri dalam KBBI, ternyata kata “aktifitas” itu tidak ada, atau artinya tidak memiliki makna dalam bahasa Indonesia yang baku. Sedangkan yang terdapat dalam KBBI dan baku adalah kata “aktivitas”. Mengapa demikian?
Bentuk kedua kata tersebut memang tidak memilki perbedaan jika di ucapkan atau dilafalkan. Bentuk aktifitas ditulis menggunakan huruf “f”, sedangkan bentuk aktivitas ditulis menggunakan huruf “v”. Kata dasar memang sama-sama berasal dari kata “aktif”, tetapi kita harus mengingat kembali kaidah penyerapan kata asing.
Dalam bahasa Indonesia, kata asing diserap dalam bentuk dasar maupun kata berimbuhan. Imbuhan asing, seperti akhiran –ization dan –ity, tidak diserap secara lepas dari kata dasarnya. Dengan kata lain, imbuhan asing diserap dengan kata dasarnya.
Kata “active” dalam bahasa Inggris diserap menjadi “aktif” kedalam bahasa Indonesia. Sedangkan kata berimbuhan “activity” akan diserap menjadi “aktivitas”. Perhatikan sesuai dengan kaidah, kata berakhiran –ity diserap menjadi –itas layaknya university dan reality diserap menjadi universitas dan realitas.
Jadi, bagaimana dengan kata “aktifitas”? Mengapa kata ini bisa timbul dan bahkan dianggap benar oleh banyak kalangan? Bentuk ini timbul karena orang beranggapan bahwa “aktifitas” berasal dari kata “aktif” ditambah dengan akhiran “itas”, padahal sebenarnya akhirnya “itas” tidak diserap ke dalam bahasa Indonesia.
Dengan demikian, bentuk yang benar adalah “aktivitas”, bukan “aktifitas”. Kata yang sama juga akan kita jumpai dalam kata “efektivitas”, bukan “efektifitas”, demikian juga “aktivis”, bukan “aktivis”.