Para pecinta fashion pasti sudah tidak asing dengan nama Fitria Yusuf. Sosialita yang satu ini cukup sukses melambungkan namanya sebagai penulis buku best seller dan fashion editor di beberapa media ternama.
Lewat karya tulisnya yang berjudul Hermes Temptation, ia membagikan cerita unik dan pengalaman suka dukanya saat menjadi reseller tas yang berharga hingga ratusan juta rupiah. Ia juga aktif berbagi informasi seputar panduan berbelanja yang ia tuangkan dalam buku bertajuk Little Pink Book: Jakarta Style and Shopping Guide.
Meski identik dengan citra shopaholic, jangan pernah meremehkan kemampuan putri dari Yusuf Hamka ini dalam berbisnis. Hampir mirip dengan sang ayah, Fifi juga punya naluri tajam di bidang bisnis. Bisnisnya tak cuma di bidang fashion, tetapi juga merambah ke bidang properti, hotel, hingga industri kreatif dengan menjadi kreator konten, dengan beberapa portofolio bisnis, seperti Ozone Hotel & Eatery di Pantai Indah Kapuk, Butik Ivy, Butik Twinkle-Twinkle, dan lain-lain.
Baru-baru ini, lulusan dari GS Fame Institute of Business tersebut, dipercaya untuk terlibat lebih jauh di bisnis keluarga dengan menjadi Wakil Direktur Utama PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk atau CMNP, sejak Oktober 2015. Sebelumnya, ia menjabat sebagai komisaris di perusahaan pengelola jalan tol tersebut.
“Saya memang tertarik (masuk di CMNP) karena tantangan ini memberikan saya kesempatan untuk belajar lebih dalam bisnis jalan tol. Kebetulan saya sendiri bergelut di bisnis properti, dan saya menilai sinergi kedua bisnis ini akan memberikan peluang bisnis baru di kemudian hari,” ujar wanita kelahiran 1982 ini.
Di CMNP, Fifi dilibatkan di hampir seluruh manajemen perusahaan, mulai dari operasional, SDM, humas, teknis, hingga pengembangan usaha. Ia pun saat ini terlibat langsung dalam program CSR yang dilakukan CMNP dan upaya penertiban kolong tol, serta penyediaan ruang terbuka hijau.
Meski kini telah terjun langsung ke bisnis keluarga, Fifi masih semangat untuk mencoba hal baru ke depan. Ia mengaku dirinya merupakan pribadi yang tidak pernah puas dan memiliki banyak impian. “Salah satu impian saya adalah memiliki properti intelektual, di mana merek personal saya merupakan aset yang bisa dikembangkan menjadi trademark untuk usaha lainnya,” ia menegaskan.