Apakah Anda tahu apa itu auksin? Bagi anda yang hobi bercocok tanam atau yang suka dengan tanaman, terkadang pernah mengamati tumbuhnya tanaman lewat cara-cara yang unik. Seperti kenapa tumbuhan bisa tumbuh atau pada tanaman yang di stek kenapa bisa tumbuh padahal hanya tunas atau batangnya saja yang ditanamkan. Fakta tersebut adalah salah satu peranan dari auksin.
Manfaat hormon auksin banyak digunakan dalam pemberdayaan tanaman. Perannya sangat penting dalam menghasilkan tanaman yang sesuai dengan kebutuhan manusia. Misalkan saja manusia yang ingin mengkonsumsi manfaat buah-buahan seperti semangka namun enggan untuk memilah-milah bijinya, maka peranan buah auksin membantu memenuhi keinginan tersebut. Tidak hanya untuk mengurangi pertumbuhan biji, namun fungsi utamanya justru memaksimalkan pertumbuhan. Tanpa auksin, tumbuhan tersebut akan susah tumbuh. Sehingga hormon auksin ini bisa digunakan para petani untuk meningkatkan hasil panennya. Berikut ini manfaat dari hormon auksin:
1. Memanjangkan akar dan tunas
Kadar auksin pada tiap tanaman berbeda. Pada tanaman stek hormon ini sangat berfungsi untuk memanjang akar dan tunas. Selain pada tunas, hormon auksin dapat ditemukan pada embrio biji. Contohnya pada manfaat tauge yang ditanam dari biji kacang hijau bisa tumbuh dan efektif jika di tempat gelap.
2. Memaksimalkan pertumbuhan batang
Auksin diproduksi di tunas atau pucuk lalu diangkut ke bawah untuk pemanjangan akar. Hanya pada konsentrasi 0,9 g/l auksin dapat bekerja secara maksimal, jika sudah melewati batas akan secara otomatis menghambat pemanjangan sel batang. Penghambatan ini disebabkan kadar auksin yang sudah lebih lalu mensintesis ZPT (hormon) lain yaitu etilen yang memiliki fungsi berlawanan dengan auksin. Selain auksi, manfaat pupuk KCL juga mengoptimalkan pertumbuhan batang.
3. Menumbuhkan daun
Hormon auksin yang tumbuh pada tunas apikal (ujung) akan menghambat tunas lateral (samping). Jika tunas apikal ini dipotong maka tunas lateral akan berkembang menumbuhkan daun.
4. Menghambat rontoknya buah dan daun
Selain manfaat auksin yang sudah dibahas, fungsi yang lain adalah merangsang kambium. Hal ini untuk menumbuhkan xylem dan floem dan membentuk dinding sel primer (yang pertama kali dibentuk), serta memelihara elastisitas dinding sel. Karena hormon ini untuk pertumbuhan maka akan menghambat rontoknya buah dan daun.
5. Mencegah pembuahan tanpa penyerbukan
Penambahan hormon auksin pada tumbuhan akan membentuk buah tanpa biji, akar lateral (samping), dan serabut akar. Pembentukan akar lateral dan serabut akar akan meningkatkan penyerapan manfaat air dan mineral pada tanaman. Pada pembungaan, auksin hanya berperan sedikit dalam menghambat penuaan bunga. Hal ini berarti mengoptimalkan pertumbuhan tanaman bunga.
6. Mengurangi jumlah biji
Hormon auksin ini juga digunakan untuk mengurangi tanaman buah untuk mengurangi jumlah biji pada buahnya. Jika kita tahu semangka tanpa biji, tanamannya sebelumnya disuntikkan hormon auksin agar jumlah bijinya berkurang.
7. Mempercepat perkecambahan
Selain 6 kegunaan diatas, manfaat auksin bagi tanaman adalah untuk mempercepat perkecambahan. Tanaman yang tumbuh dengan biji berkecambah akan cepat tumbuh dengan hormon auksin ini. Kondisi ini akan membantu petani untuk mempercepat pertumbuhan tanamannya, selagi kondisi dan manfaat tanah masih sangat subur.
Bahaya Auksin dengan Dosis Tinggi
Masalahnya auksin tidak selalu memberikan manfaat bagi tanaman. Selain manfaat auksin, ada juga bahaya yang bisa di timbulkan dari pemberian hormon auksin ini. Ketika pemberian auksin melebihi dosis, Auksin mengkoordinasi banyak pertumbuhan dan perilaku siklus hidup tumbuhan. Peran manusia dalam penggunaan auksin ini salah satunya sebagai herbisida. Ini dapat mengganggu keseimbangan dan pertumbuhan alami tanaman. Selain itu dapat menyebabkan pertumbuhan abnormal sel-sel matang dan mencegah pembentukan sel-sel baru. Akibatnya justru tanaman tersebut akan terhambat pertumbuhannya.
Auksin yang digunakan dalam konsentrasi tinggi memiliki kontaminan dioksin yang berbahaya bagi manusia dan itu dapat dihindari. Penggunaan hormon ini dalam dosis tinggi akan merangsang produksi etilen untuk menghambat pertumbuhan elongasi, penyebab jatuhnya daun dan dapat membunuh tumbuhan. Oleh karena itu, pemberian hormon auksin perlu disesuaikan dengan dosis yang tepat sesuai kebutuhan dan kondisi tanamannya. Sehingga dibutuhkan uji masing-masing tanaman yang akan di berikan auksin untuk menyesuaikan berapa dosis auksin yang di butuhkan.