Buah markisa termasuk buah yang berkhasiat dalam dunia kesehatan. Pasalnya, buah ini kaya akan kandungan vitamin A dan C yang mampu memelihara penglihatan serta meningkatkan kekebalan tubuh. Selain itu, buah ini juga banyak dikonsumsi dalam bentuk sirup. Rasanya yang asam manis membuat banyak orang menyukainya. Hal ini menjadi inspirasi petani untuk membudidayakannya. Banyak petani inspiratif yang membagikan teknik budidaya markisa cepat berbuah yang membuat anda untung besar. Cara budidaya buah markisa sebenarnya mudah untuk dilakukan, tak terkecuali untuk anda yang masih pemula.
Di Indonesia, jenis buah markisa yang biasa dibudidayakan ada tiga varian, yakni markisa kuning, markisa manis, dan markisa ungu. Markisa kuning bisa hidup di dataran rendah, markisa manis tumbuh di Sumatra Barat, dan markisa ungu bisa tumbuh dengan baik di dataran tinggi. Dalam melakukan budidaya markisa cepat berbuah, anda akan mendapatkan banyak kemudahan. Pasalnya, buah markisa bisa ditanam di berbagai jenis tanah asalkan tercukupi unsur hara dan bahan organiknya. Bagi anda yang ingin membudidayakan buah markisa, anda jangan sampai lupa untuk membuat tiang rambatan.
Budidaya Markisa Cepat Berbuah
Budidaya markisa cepat berbuah akan berhasil dilakukan apabila anda memahami syarat tumbuhnya. Adapun salah satu syarat tumbuh markisa ialah ditanam pada tanah dengan kisaran pH 6,5-7,5. Dalam menanamnya, anda harus mencukupi kebutuhan airnya. Untuk lebih jelasnya, anda simak saja budidaya buah markisa cepat berbuah berikut ini.
Persiapan Bibit dan Lahan
Anda bisa mendapatkan bibit buah markisa berkualitas di toko pertanian terdekat anda. Menggunakan bibit berkualitas ini akan mempengaruhi hasil panen nantinya. Sementara untuk lahannya, anda harus mengolah tanah dengan baik sebelum digunakan untuk menanam markisa. Setelah itu, anda buat lubang tanam sekitar 50 cm x 50 cm x 50 cm.
Penanaman
Selanjutnya, anda memasuki tahap penanaman markisa. Tanaman markisa anda tanam dengan jarak sekitar 2 meter x 5 meter. 1000 tanaman markisa bisa anda tanam pada lahan seluas 1 hektar. Setelah anda selesai menanamnya, anda kemudian lakukan tahap pemupukan. Lakukan pemupukan sebanyak 3 kali dalam setahun. Anda bisa gunakan pupuk makro seperti 800-900 gram urea, 60-120 gram TSP, dan 800-1200 gram KCl, per tanaman per tahunnya. Hal ini bergantung pada umur tanaman markisa. Tak hanya itu saja, lakukan pemupukan menggunakan pupuk organik sebagai pupuk dasarnya dengan dosis sekitar 40 kg/tanaman/tahun.
Pemeliharaan
Kini saatnya anda lanjut ke tahap pemeliharaan. Markisa bisa tumbuh dengan baik apabila anda memeliharanya dengan baik juga. Tahap pemeliharaan markisa ini meliputi penyiangan, pengairan, dan pemangkasan tanaman. Selain itu, penting untuk membasmi hama dan penyakit yang menyerang tanaman markisa. Untuk hama, anda bisa mengatasinya dengan penggunaan insektisida yang sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Sementara untuk penyakit, anda bisa atasi dengan penggunaan fungisida yang sesuai dengan dosisnya.
Panen
Tanaman markisa yang ditanam dari biji akan mulai berbuah sesudah berumur sekitar 9-10 bulan. Sementara untuk tanaman markisa yang berasal dari stek akan berbuah pada umur sekitar 7 bulan. Buah markisa akan matang sekitar 70-80 hari setelah masa pembungaan. Buah markisa matang akan terlepas dari tangkainya dan nantinya jatuh ke tanah. Markisa yang matang akan mengalami perubahan warna dari warna hijau ke warna kuning (markisa kuning) atau warna ungu (markisa ungu). Tak butuh waktu lama, anda sudah bisa menikmati hasil panen tanaman markisa. Anda bisa memakannya langsung maupun membuatnya menjadi minuman segar.