Miliki anak penurut tentunya lebih menyenangkan daripada memiliki anak nakal. Tapi, tantangannya jelas beda antara menjadi parent dari anak yang penurut dan dengan anak yang nakal. Satu hal yang nantinya menjadi kenangan, dan menjadi pengalaman tersendiri yang meningkatkan kadar kesabaran kita sebagai orang tua adalah ketika kita memiliki anak yang tergolong tidak biasa etikanya.
Apakah ini berarti saya berharap agar anak saya dan putra Anda masuk dalam kategori perkecualian? Tidak!. Ini adalah sudut pandang lain yang saya gunakan untuk meredam keluhan, dan untuk mengambil sisi positif dari memiliki anak nakal. Setuju Bun? Baiklah, sebelum membahas lebih jauh lagi mengenai anak nakal, mari kita definisikan apa sih anak nakal itu?.
Anak nakal biasanya sukses membuat kita sebagai orang tuanya jengkel. Jengkel sebab tingkah lakunya yang tidak berjalan sesuai aturan dan norma yang berlaku dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Umumnya, siapapun yang tidak berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku mendapatkan complain dari anggota keluarga dan masyarakat yang lain. Mereka seringkali disebut trouble maker, dan cenderung dijauhi teman-temannya. Tidak jarang, kita sebagai orang tua merasakan dampak negatifnya karena mendapatkan cibiran dari orang tua anak, seperti saat masyarakat berkomentar;
Anak siapa sih ini? nakal sekali!
Berdamai dengan anak yang cenderung nakal bukanlah hal yang mudah. Bahkan untuk aktivitas mendasar sekaligus seperti makan, minum, mandi, dan tidur sekalipun, kita kesusahan mengarahkannya. Mereka tidak ingin menurut dan tidak bisa dikendalikan. Anak-anak cenderung menikmati aktivitasnya sendiri. Mereka happy dengan itu dan mengabaikan instruksi yang Anda berikan.
Bagaimana solusi terbaik menghadapi anak nakal? Salah satunya adalah dengan menunjukkan bahwa apa yang mereka lakukan tidaklah benar. Perlu ekstra kerja keras, perlu ekstra sabar agar hasil yang di dapat pun maksimal. Berikut solusi praktis hadapi anak nakal.
1. Dengarkan yang Mereka Katakan, Hindari Perdebatan
Komunikasi adalah dialog yang terjadi antara Anda dan anak. Menjaga intensitas komunikasi dengan si kecil sangatlah penting. Itu adalah sesuatu yang wajar yang sayangnya tidak harus kita lakukan pada semua momen.
Saat anak sedang tantrum apalagi jika tipikal anaknya biasanya tidak mengikuti peraturan, hindari berdebat dengan mereka dan perbanyak mendengarkan apa yang mereka katakan. Tipikal anak yang keras dan nakal biasanya memiliki opini yang kuat dan keras pendirian. Sangat mungkin jika Anda merespon setiap ucapannya, akan terjadi perdebatan panjang yang menambah kejengkelan. Sudah pasti suasana akan semakin keruh.
Anak-anak menjadi sangat arogan saat mereka merasa tidak didengarkan. Tidak semua yang mereka katakan harus Anda respon. Dengarkan alasan kenapa mereka bersedia dan tidak bersedia melakukan apa yang Anda perintahkan.
Yup, berdamai dengan anak nakal solusi-nya tidak lain adalah dengan mendengarkan mereka. Selalu hindari perdebatan, dan berusaha untuk mendekatinya dengan cara yang tenang. Hindari menghadapi anak nakal dalam kondisi kepala sedang panas karena ini tidak akan menyelesaikan masalah. Yang terjadi justru sebaliknya, anak-anak merasa diserang dan semakin brutal.
2. Pahami Anak, Jangan Memaksanya
Solusi hadapi anak nakal adalah dengan cara memahami apa yang diinginkannya, dan bukan dengan memaksakan kehendak kita padanya. Memaksakan kehendak berarti kita memotong aktivitas yang sedang asyik mereka lakukan. Bagaimana perasaan anak? jengkel sudah pasti!.
Hindari memaksakan sesuatu dan pahami apa yang anak inginkan untuk mendapatkan hatinya. Anak-anak yang merasa mereka diabaikan dan tidak mendapatkan perhatian dari orang tuanya cenderung memberontak. Tunjukkan bahwa Anda setuju dengan apa yang mereka lakukan dengan cara berpartisipasi dengan apa yang sedang mereka kerjakan saat ini.
Sewaktu anak sudah merasa nyaman dengan Anda, arahkan mereka sehingga sesuai dengan apa yang aturan, nilai dan norma inginkan darinya. Mereka tidak lagi merasa orang tuanya sebagai seseorang yang dictator, tetapi lebih seperti teman yang mengerti bagaimana perasaan anak.
3. Berikan Pilihan
Ada memang tipikal anak yang maunya dipilihin mamanya. Tipikal anak yang seperti ini memang lebih mudah di atur jika dibandingkan dengan anak nakal yang keras kepala. Bagaimanapun karakternya, mereka adalah anak kita. Hehe.
Anak-anak memiliki pilihan dan keinginannya sendiri. Tidak selamanya mereka suka di atur dan hanya ingin melakukan apa yang mereka inginkan. Karakter yang mereka tentang adalah karakter dictator yang tidak memberikan pilihan. Solusi menghadapi anak yang demikian adalah dengan memberikan pilihan kepadanya.
Berikan anak-anak pilihan dan batasi pilihan itu hanya dua atau tiga saja agar anak tidak bingung. Masukkan pilihan Anda pada pilihan tersebut. Jika anak-anak menolak dan memberikan clue lain, sampaikan bahwa clue tersebut tidak ada pada pilihan yang Anda berikan. Jika masih menyerang, respon dengan tenang sambil tekankan bahwa pilihan tersebut hanyalah A dan B, dan tidak ada yang lain. Tunggu hingga mereka lelah memberontak dan kondisi mulai tenang.
4. Selalu Bersikap Tenang
Ada salah satu teman saya yang memiliki anak usia 5 tahun. Saya beberapa kali bertemu dengannya yang sedang berbelanja bersama anaknya. Saat berada di tempat umum, keduanya saling adu mulut. Si kecil berkata apa, orang tua merespon dengan cara yang sama. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana hari-harinya di rumah jika di tempat umum saja attitude yang ditampakkan adalah attitude yang kasar.
Solusi menghadapi anak nakal maupun anak penurut adalah dengan selalu bersikap tenang. Jiwa tenang yang ada pada orang tua tersalurkan pada anak. Berbantahan dengan anak nakal, sama saja mengkondisikan mereka dalam lingkungan yang panas dan penuh perdebatan setiap harinya. Tidak mudah memang menghadapi anak nakal. Tetapi setidaknya kita bisa berusaha dengan selalu bersikap tenang dengan cara:
- Perbanyak membaca Al-Qur’an
- Sholat khusyu, meditasi, yoga.
- Biasakan olahraga dengan gerakan yang soft.
- Dengarkan lantunan ayat suci Al-Quran yang dimainkan melalui audio smartphone atau perangkat lain.
- Dan, dengarkan jenis music yang menenangkan. Atau, putarkan music kesukaan anak-anak sehingga membuat ritme hari-harinya lebih slow, tidak meledak-ledak, dan terlelap. Anak-anak yang minim tidur cenderung lebih emosional dan lebih nakal karena pengaruh hormon tubuhnya.
5. Hargai Mereka
Tidak hanya orang dewasa saja yang ingin dihargai. Anak-anak kecil pun bisa merasakan apakah kita respect padanya atau tidak. Kenakalan anak salah satu alasannya karena mereka merasa tidak dihargai. Beberapa cara menunjukkan rasa penghargaan itu kepada anak adalah sebagai berikut:
- Sekali lagi, anak-anak dan siapa saja pada dasarnya tidak suka di paksa. Mereka punya keinginan sendiri dan ingin bebas menjalankan keinginannya itu. Hindari pemaksaan, dan tingkatkan kerjasama dengan anak. Anak tidak lagi merasa menjadi korban ke-diktator-an orang tuanya, tetapi lebih merasa sebagai teman yang nyaman yang menemai segala aktivitasnya.
- Konsisten pada aturan yang Anda berikan. Aturan tersebut tidak hanya menjadi solusi saat anak sedang nakal, tetapi saat mereka sedang sangat baik sekalipun. Ini untuk menunjukkan kepada anak bahwa Anda memegang teguh jalannya peraturan itu dan Anda adalah orang tua yang tegas.
- Anak-anak meski wawasannya masih terbilang terbatas, namun mereka memiliki pandangan, memiliki gagasan tersendiri yang ingin di dengarkan. Dengarkan gagasan tersebut dan hargai bagaimana perasaannya. Buat mereka terasa berarti bagi Anda.
- Berikan kepercayaan pada anak dengan cara memberikan kebebasan bagi mereka untuk melakukan apa yang bisa mereka kerjakan untuk diri mereka sendiri. Selain menjadi media untuk memandirikan anak, cara ini membantu Anda untuk meringankan pekerjaan Anda dan si kecil pun merasa dihargai.
- Lakukan apa yang sudah Anda katakan sebagai bentuk tauladan bagi anak. Jangan sampai anak ilfil akibat apa yang kita omongkan tidak sejalan dengan apa yang kita lakukan. Katakan apa maksud Anda dengan jelas sehingga anak-anak paham betul apa maksud dari ucapan dan isyarat Anda. Bicara dengan bahasa anak agar mereka tidak
6. Lakukan Bersama-Sama
Anak nakal biasanya cukup sensitif dengan apa yang Anda tampakkan di hadapannya. Mulai dari pilihan kata yang digunakan, bagaimana cara kita berbicara, bagaimana nada bicara yang kita sampaikan, serta bahasa tubuh yang kita tunjukkan. Mereka umumnya melawan saat diperintah; mereka melakukan apa yang mereka bisa untuk melindungi diri mereka sendiri, seperti dengan membantah, berteriak, dan menunjukkan arogansi.
Pertama, hindari memerintah dan mengatakan apa yang harus dilakukan anak satu persatu. Ubah cara Anda mendekatinya yaitu dengan menjadi partner baginya dan bukan menjadi instruktur yang otoriter.
Kedua, sampaikan dengan cara mengajak seperti dengan ungkapan ayuk, bareng-bareng sama Mama beresinnya. Sehingga anak merasa mendapatkan teman untuk menyelesaikannya.
Ketiga, lakukan dengan cara yang menyenangkan, seperti dengan cara berlomba-lomba dengan Anda untuk membereskan mainannya. Siapa yang paling cepat dialah yang akan keluar sebagai pemenang. Atau, biarkan mereka menjadi asisten Anda yang membantu membersihkan mainanya yang berantakan.
7. Pahami Bagaimana Cara Pandang Anak
Cara pandang anak tentu berbeda dengan cara pandang kita selaku orang tua. Anak-anak memiliki alasan kenapa mereka akhirnya nakal. Bisa jadi karena mereka sedang bad mood, sedang nggak cocok sama menu makanan di meja, bête sama temen sekolahnya, dan sebagainya. Pahami kenapa anak pada akhirnya melakukan hal itu dari sudut pandang mereka. Lambat laun kita akan menemukan alasan kenapa mereka nakal sehingga tau bagaimana solusi yang harus dilakukan sesuai dengan sudut pandang mereka.
8. Ciptakan Lingkungan yang Mendukung
Apa yang terekam dalam memory anak itulah yang akan mereka ingat. Lebih dari sekedar di ingat, memory tersebut juga di contoh dan lambat laun menjadi kebiasaan bagi anak. Selalu ciptakan lingkungan rumah yang mendukung dengan menghindari adu argument dengan pasangan saat sedang berada di hadapan anak-anak. Secara tidak langsung, apa yang kita perlihatkan di depan mereka, itu yang akan mereka anggap benar dan anak pun merasa benar saat melakukan hal yang sama.
Ada penyebab kenapa anak pada akhirnya nakal dan memiliki tingkah laku yang tidak sewajarnya dilakukan. Pahami alasan tersebut dan lakukan tips di atas untuk menghindari kemungkinan anak semakin tidak terkendali. Menghadapi anak nakal memang penuh tantangan namun tidak sebaiknya kita putus asa.