Berapa lama waktu untuk menyembuhkan patah hati?

Oleh : Lintang Prisilia - 09 August 2016 14:05 WIB

Patah hati memang menyakitkan. Hilangnya orang yang dianggap sebagai belahan jiwa rasanya seperti kepala lenyap entah ke mana, dada rasanya seperti disayat sembilu, hidup kehilangan arah. Orang sering bertanya: berapa lama waktu yang diperlukan agar sembuh dari patah hati?

Paulette Kouffman Sherman, PSY.D., pengarang buku "Dating from the Inside Out", mengatakan bahwa sebenarnya sembuhnya patah hati tidak bisa ditentukan waktunya. Anda, menurut Sherman, hanya cukup menunggu paling tidak sebulan sebelum mencoba menjalin cinta dengan orang lain.

Seperti dikutip dari Glamour, Sherman mengatakan bahwa kebanyakan orang butuh waktu sebulan atau dua bulan untuk memproses patah hati yang dialaminya. Selama sebulan itulah orang yang patah hati bisa berduka dan kemudian mengambil pelajaran dari kisah cintanya yang berantakan.

Satu hal yang lebih penting, menurut Sherman, adalah sikap Anda untuk mau berubah dan melupakan patah hati yang sudah terjadi. Istilah yang sering kita dengar adalah "move on" dari mantan.

Sementara itu sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Positive Psychology menyebutkan bahwa 71 persen dari 155 orang dewasa membutuhkan waktu sekitar tiga bulan (tepatnya 11 pekan) agar bisa melihat sisi positif dari patah hati.

Setelah 11 pekan ternyata orang-orang yang patah hati biasanya merasa mereka telah menjadi orang yang lebih dewasa. Mereka pun berubah menjadi orang yang mementingkan tujuan hidup daripada sekadar memikirkan patah hati yang telah dialaminya.

Seperti dipaparkan oleh Self.com, sebelas pekan mungkin dianggap terlalu singkat bagi orang lain untuk menyembuhkan luka batin akibat patah hati. Namun, waktu selama itu juga bisa dianggap terlalu lama bagi yang lain. Jadi sebenarnya berapa lama pemulihan patah hati tidak bisa ditentukan secara pasti.

Hal lain yang lebih penting untuk dipikirkan daripada mencari tahu kapan hati yang patah bisa disembuhkan adalah merefleksikan makna perpisahan yang telah terjadi. David Sbarra PhD, peneliti dari University of Arizona, mengatakan bahwa merenungkan perpisahan lebih mungkin untuk menyembuhkan sakit hati daripada mereka yang tidak mau mengakui keputusan tersebut.

"Ketika hubungan berakhir, banyak orang sering mengalami perubahan besar dalam kehidupannya," ujar Sbarra kepada Men's Health.

Namun ketika Anda mulai berpikir siapa diri Anda sesungguhnya dan memandang jauh impian yang diinginkan tanpa memikirkan hubungan yang sudah berakhir, Anda akan lebih mampu pulih hadapi kenyataan.

Sbarra juga menyarankan agar orang yang patah hati membagikan perasaan sedih mereka ke orang yang bisa dipercaya. Ini membantu Anda untuk merenungkan apa yang terjadi pada kehidupan.

Tag

Artikel Terkait

Kuis Terkait

Video Terkait

Cari materi lainnya :