Pernahkah setiap sebelum dan sesudah bangun tidur kamu selalu memikirkan banyak hal? Jika iya, berarti ada kabar baik untukmu, kamu termasuk orang yang normal. Pikiran yang selalu mengembara merupakan mode standar otak kamu. Dan ternyata, belajar untuk memfokuskan pikiranmu memiliki banyak manfaat.
Begini lho penjelasan dari para ahli mengapa otak kita gak bisa berhenti berpikir.
1. Ahli saraf melakukan penelitian ini pada pertengahan abad ke-20
Ketika pengembaraan pikiran disebut sebagai "Default Mode Network", itu bukan suatu hal yang berlebihan. Bagian otak yang bekerja ketika kamu berusaha untuk berhenti berpikir disebut default mode network, atau hanya jaringan standar. Penemuan jaringan ini terjadi secara gak sengaja oleh ahli saraf pada pertengahan abad ke-20, mereka memperhatikan bahwa aktivitas otak di daerah tertentu melonjak ketika subyek diminta untuk bersantai, penelitian ini masuk sebagai kontrol ilmiah untuk eksperimen yang meneliti wilayah otak lainnya. Otak seharusnya bisa tenang, tetapi karena suatu alasan, ia mulai menjadi aktif dan gak terkendali.
2. Kasus ini dinamai dengan istilah "Default Mode Network"
Gak sampai tahun 1970-an ketika seseorang bisa melihat sebuah lonjakan yang mengakibatkan aktivitas yang gak biasa ini. Fisiologis otak dari Swedia David Ingvar, mengambil scan aliran darah di otak selama seseorang bersantai dan memperhatikan bahwa lonjakan ini terjadi di area tertentu, paling terasa di lobus frontal atau pusat ingatan, dan kognisi. Pada awal 2000-an, sekelompok peneliti menggunakan teknologi yang lebih maju untuk mengidentifikasi daerah yang bertanggung jawab bahkan lebih khusus dan menamai jaringan otak ini sebagai "default mode network."
3. Default mode network membuat otak memikirkan banyak hal
Intinya, default mode network membentuk bagian-bagian otak yang sedang beristirahat, dan jaringan itu langsung bertindak ketika kita gak fokus pada sesuatu. Itulah yang membuat kita melamun tentang masa depan, terobsesi dengan ketakutan, dan mengenang masa lalu. Hal tersebut seperti jingle yang muncul di kepala dan muncul secara seketika dalam kepala kita. Faktanya, ingatan adalah suatu fenomena yang besar. Sebuah studi tahun 2012 menunjukkan bahwa pengembaraan pikiran yang lebih besar dikaitkan dengan kapasitas yang lebih tinggi untuk memori kerja (jangka pendek).Meskipun begitu, pikiran yang berkeliaran merupakan suatu hal yang normal. Dan bukan tanda yang berbahaya.
4. Memiliki dampak suasana hati yang negatif
Penelitian telah menunjukkan bahwa pikiran yang mengembara gak sebahagia pikiran yang memiliki fokus. Sebuah studi 2010 di jurnal Science menemukan bahwa pikiran yang berkelana menyebabkan suasana hati yang negatif. Sebuah studi di tahun 2017 misalnya, menemukan bahwa berfantasi tentang masa depan bisa menyebabkan gejala depresi dari waktu ke waktu. Riset itu dibenarkan oleh penelitian lain yang menemukan bahwa suasana hati yang buruk mengarah ke pikiran yang berkeliaran gak tentu arah.
Ada kelemahan yang lebih jelas bagi pikiran yang berkeliaran. Ketika kamu gak fokus, pikiran kamu menderita yang meliputi pemahaman bacaan, memori, dan kontrol kognitif secara keseluruhan berkurang. Ketika kamu perlu berpikir kreatif, melamun bisa menjadi alat yang ampuh, tetapi ketika kamu harus mengerjakan proyek bisnis, fokus merupakan hal yang dibutuhkan.
5. Meditasi merupakan cara yang tepat untuk memfokuskan pikiran
Jadi, bagaimana kamu bisa mempertajam fokus? Itulah mengapa ada yang namanya meditasi. Pada studi 2012, ahli saraf Wendy Hasenkamp dan timnya meminta orang duduk di pemindai otak MRI untuk melakukan "focused attention meditation" sebuah percobaan di mana ia harus memusatkan perhatian pada satu hal, seperti sensasi bernafas. Memintanya untuk menekan tombol setiap kali pikirannya berkeliaran. Pemindaian menunjukkan bahwa, default mode network otak aktif selama pengembaraan pikiran. Tetapi ketika para meditator menyadarinya, hanya perlu 12 detik bagi mereka untuk mengarahkan kembali perhatian mereka dan membiarkan jaringan otak eksekutif yang berfokus pada perhatian mengambil alih. Para meditator yang berpengalaman melakukan ini bahkan lebih cepat.
Menurur Hasenkamp di Greater Good Magazine, orang yang berpengalaman dalam bermeditasi lebih mampu memfokuskan pikirannya. Meditasi membuat seseorang berlatih memusatkan perhatian, dan berlatih membuat kesempurnaan.
Lain kali jika pikiran kamu berpikir gak jelas dan selalu memikirkan banyak hal, kamu ga perlu khawatir karena itu merupakan bawaan dari otakmu. Tugasmu adalah selalu memusatkan kembali perhatianmu ke tugas yang ada.