1. Pastikan target “lulus tepat waktu” yang kamu ciptakan terbuat dari emas.
1. Pastikan target “lulus tepat waktu” yang kamu ciptakan terbuat dari emas.
Yaps emas seperti sifat dan karakternya, artinya adalah target yang kamu buat tidak lekang oleh waktu, tidak tergerus oleh lingkungan, tidak menjadi berkurang nilainya karena waktu, dan masih tetap berharga sampai kapanpun. Target yang kamu ciptakan tidak cukup hanya di ingat dalam pikiran, atau di tulis dalam kertas yang dipajang di kamarmu, atau dijadikan wallpaper di laptopmu. Untuk sampai ke level yang lebih tinggi target yang kamu ciptakan harus sampai ke taraf “alasan”. Yap membuat “alasan” adalah membuat motivasi, dan berdasarkan pengalaman alasan nomer satu adalah untuk membahagiakan orang tua.
Jadi pastikan alasan membahagiakan orang tua menjadi alasan utama kamu bisa lulus tepat waktu.
2. Dahulukan yang “wajib” kemudian yang “sunnah”
Nah untuk tips selanjutnya lebih kepada teknis urusan kuliahnya. Artinya adalah dalam mengambil mata kuliah pastikan ambilah mata kuliah yang wajib diambil yaitu mata kuliah yang belum di kontrak di semester sebelumnya. Kebanyakan mahasiswa yang mengalami kegagalan mata kuliah karena dapet nilai C atau D sering berfokus untuk “mengambil lagi” mata kuliah tersebut di semester berikutnya, padahal mengambil mata kuliah baru adalah wajib hukumnya, sedangkan mengulang mata kuliah adalah sunnah hukumnya.
Bila hanya satu atau dua mata kuliah yang nilainya kurang maksimal, sangat pas mempraktekkan strategi ini, tujuannya adalah untuk menghemat waktu, karena mahasiswa tidak akan pernah tahu tingkat kesulitan suatu mata kuliah bila mereka tidak pernah mencobanya sekalipun mereka mendapatkan informasi dari senior-seniornya.
Kalau yang wajib sudah diambil semua, kamu bisa mengevaluasi hasil belajar kamu, dan tahu mata kuliah mana yang harus diambil kembali untuk mendongkrak IPK kamu. Jadi kamu bisa menghemat waktu dengan mengambil mata kulah yang memang perlu diambil dan memaksimalkan nilai mata kuliah yang bisa kamu ukur. So, jadi kamu engga akan galau lagi karena bingung apakah harus mengambil mata kuliah baru atau mengulang yang sebelumnya.
3. Praktekkan manajemen waktu dengan anarkis
Maksudnya adalah kamu harus bisa “ngotot” dengan manajemen waktu yang kamu praktekan saat kuliah, jangan terlalu sering mentoleransi diri kamu dengan kalimat-kalimat seperti “istirahat dulu ah, dikit lagi kok, besok juga beres” atau “ah lagi santai nih, tugasnya besok lagi aja dikerjainnya, kan besok cuman satu mata kuliah” atau contoh lain ketika kamu asyik bermain di luar kelas padahal ada jadwal kuliah “ah, materinya juga masih itu-itu aja, nanti aja masuknya, toh dosennya juga suka telat” atau “aduh lagi tanggung nih maen PES nya, kuliah dengan dosen itu kan bisa titip absen”.
Intinya adalah tempatkan diri kamu dan tanamkan mindset bahwa “sebenarnya kamu ini tidak punya banyak waktu” agar tumbuh perasaan kepepet sehingga kamu bisa bergerak lebih gesit dari yang bisa kamu bayangkan. Percayalah tanpa manajemen waktu yang baik tidak akan ada keteraturan dan ketenangan hati, karena kamu akan terus merasa “tidak punya waktu untuk mengerjakan tugas yang terus menumpuk”. Pastikan kamu punya prinsip “kalau bisa selesai sekarang, kenapa harus menunggu besok”.
4. Buat skala prioritas dan tenggat waktu
Dengan banyaknya hal yang harus kamu selesaikan mulai dari kuliah, praktikum, kumpul himpunan, ikut UKM, pacaran, atau membantu orang tua. Pastikan skala prioritas kamu setiap waktu atau setiap periode tertentunya “berubah”. Kenapa harus berubah? Karena tidak ada yang absolut, semuanya relatif. Kuliah tidak setiap hari penuh, tugas tidak seterusnya ada, kumpul himpunan tidak setiap hari, latihan UKM dan pacaran juga tidak setiap hari kan? Jadi pastikan kamu bisa sadar dan membedakan aspek mana yang harus diprioritaskan.
Setelah dapat menentukan prioritas pastikan pengerjaannya juga di batasi oleh tenggat waktu, jangan ngambang begitu saja, karena waktu terus bergerak dan tuntutan setiap aspek juga akan berubah pada periode waktu tertentu. Intinya jangan sampai kamu kehilangan momentum.
5. Bersosialisasi lah dengan baik
Tak bisa dipungkiri, manusia sebagai mahluk sosial akan saling ketergantungan satu dengan yang lainnya. Pastikan kamu dapat mempraktekan hubungan sosial dengan baik. Bisa dengan teman sekelas, teman seangkatan, teman sejurusan, teman antar jurusan / kampus, dosen, petugas administrasi, petugas tata usaha jurusan, penjaga gedung kuliah atau perpustakaan, orang tua, dll. Nah untuk praketek semacam ini diperlukan skill khusus yaitu softskill lebih khususnya “kemampuan berkomunikasi yang baik” tanpa itu semua setiap hubungan akan terasa priceless.
Adapun pihak-pihak yang harus kamu jaga hubungan baik, seperti :
Orang tua, agar kamu didoakan hal baik dan diberi support moril, sehingga kamu menjadi terus bersemangat dalam menjalani kuliah.
Teman, agar bisa saling membantu dalam kesulitan, saling memotivasi dalam kejatuhan, dan saling mendoakan yang baik.
Dosen, agar kamu dapat feedback positif, dapat berdiskusi, dan pastinya dapat saran yang membangun kuliatas kamu.
Senior, agar kamu dapat diberi arahan dan petunjuk supaya tidak salah memilih jalan saat kuliah, dapat ilmu untuk bersosialisasi, dapat bahan dan referensi untuk kuliah dan TA/skripsi.
Pacar, agar bisa memahamimu ketika waktu tertentu, ketika kamu dikejar deadline, menguatkan kamu ketika kamu jenuh, membantumu ketika kamu kewalahan atas tugasmu, dan bisa menyenagkan hatimu ketika kamu putus asa dan butuh hiburan.
Jadi manfaatnya kamu bersosialisasi dengan baik itu adalah bila kamu mendapatkan kesulitan apapun saat kuliah pasti akan banyak pihak yang membantu kamu menyelesaikannya. Apalagi sebagai anak teknik pasti sangat menjunjung tinggi kebersamaan, kekeluargaan dan persaudaraannya. Namun tidak berarti kamu menjadi curang, ketika pihak lain pun butuh bantuan kamu harus siap membantunya. Dengan menjaga hubungan dengan siapapun kamu sudah menginvestasikan diri kamu menjadi individu yang bernilai positif di mata orang lain.
6. Mempraktekkan strategi belajar efektif sesuai versi masing-masing.
Kita tidak bisa memukul rata gaya belajar setiap mahasiswa dengan satu jenis tips belajar efektif. Karena setiap individu itu unik maka setiap individu juga punya gaya belajar yang paling efektif setidaknya bagi dirinya.
Untuk langkah awal kenalilah diri kamu sendiri, mulai dari mempertanyakan kepada diri sendiri, pertanyaan seperti :
Apakah gaya belajar visual atau auditori yang aku senangi? Atau mungkin kinestetik yang aku senangi?
Kapan waktu yang tepat untuk aku belajar dimana semua yang aku pelajari sangat mudah dipahami dan dicerna otak? Apakah siang hari, sore hari, malam hari, tengah malam atau shubuh menuju pagi?
Situasi belajar seperti apa yang membuat aku nyaman? Apakah hening tanpa suara bising, apakah sendiri tanpa orang lain, apakah bareng temen, apakah sambil dengerin lagu, apakah dengan tempat yang bersih dan rapih atau abstrak acak-acakan, apakah harus ada air minum dan cemilan atau tanpa makanan?
7. Pilihlah dosen pembimbing sesuai kebutuhanmu
Nah ini lebih spesifik kepada penggarapan tugas akhir atau skripsi yang akan kamu lakukan. Memilih dosen pembimbing yang tepat itu adalah faktor utama yang menyebabkan kamu sukses menggarap tugas akhir/skripsi selain memilih partner.
Pilihlah dosen pembimbing yang sesuai dengan bidang yang akan kamu garap sebagai TA/skripsi,
Pilihlah dosen pembimbing yang menurut kamu bisa bekerjasama baik dengan kamu, senang diajak diskusi, problem solver, mempunyai waktu cukup banyak untuk membimbing kamu dengan senang hati. Intinya pilihlah dosen pembimbing yang satu frekuensi denganmu
8. Pilihlah tema tugas akhir/skrpsi sesuai minatmu
Tidak ada hasil yang maksimal tanpa ada kecintaan saat melakukannya. Jadi, pastikanlah tema TA/skripsi yang kamu ambil sesuai dengan minat dan kamu sangat senang menggarapnya. Itu semua kamu lakukan tidak lain demi kualitas hasil akhir yang baik. Karena kamu juga engga mau kan kalau tema TA/skirpsi yang kamu ambil hanya dianggap sebatas “asal lulus saja” atau “yang penting lulus saja”.
Dengan memlih sesuai minat, maka setiap aktivitasnya akan sangat dinikmati dan semua terasa memiliki nilai tambah, jadi kamu tidak akan pernah merasa bahwa TA/skrupsi itu adalah beban dan hal yang membuatmu lama lulusnya.
9. Pilihlah rekan yang satu frekuensi
Bila TA/skripsi yang kamu ambil memaksa untuk digarap lebih dari satu orang, maka pastikan kamu memilih dan berpartner dengan orang yang satu frekuensi denganmu. Satu frekuensi disini adalah sama-sama punya target lulus tepat waktu, sama-sama punya minat terhadap bidang yang sama, sama-sama punya kecocokan dengan dosen pembimbing pilihan, sama-sama punya tekad untuk kerjasama dengan baik, dan pastikan juga sama-sama punya rasa cocok atau nyaman menggarap TA/skripsi bersama.
Bila semua sudah satu frekuensi, maka jalan untuk kamu menyelesaikan TA/skripsi akan sangat mudah.
10. The last but not least, berdoa lah dengan intens
Sebagai umat beragama sudah sewajarnya kita meminta sesuatu kepada zat yang maha segalanya yaitu tuhan.
Ketika kamu mempunyai target untuk bisa “lulus tepat waktu” maka selain usaha saja, doa menjadi hal yang menentukan. Karena kamu tahu bahwa tuhan adalah yang maha menentukan, jadi pastikan tuhan telah menentukan kamu untuk “lulus tepat waktu” dengan cara terus mendekatkan diri kepadaNYA dan memintalah apa yang kamu targetkan.
Karena dengan seringnya kamu berdoa atau beribadah, maka setiap usaha yang kamu lakukan akan terasa ringan, dan setiap masalah yang kamu hadapi akan terasa mudah untuk kamu selesaikan. Percayalah!