Saat musim hujan tiba, berbagai gangguan kesehatan pun seolah mulai bermunculan. Mulai dari daya tahan tubuh terganggu, hingga timbulnya berbagai penyakit seperti serangan malaria.
Maklum saja, pada saat pancaroba atau peralihan antara musim kemarau dan musim hujan ini, baik alam maupun kondisi tubuh pun akan menyesuaikan. Tak heran bila sering kali banyak orang yang mengalami keluhan berbagai sakit dan penyakit.
Tak lain dan tak bukan, tidak semua orang memiliki daya tubuh yang prima untuk menghadapi datangnya pergantian musim. Belum lagi bila berbagai penyakit pada musim hujan itu muncul dan menjadi wabah.
Bingung cari asuransi kesehatan terbaik dan termurah?
Apa Saja Gangguan Kesehatan dan Penyakit Musim Hujan?
Serangan penyakit saat musim hujan
Tak asing lagi, gangguan kesehatan yang kerap muncul di saat perubahan cuaca di musim hujan adalah:
- Penyakit Kencing Tikus (Leptospirosis)
Penyakit menular yang disebut kencing tikus ini disebabkan oleh bakteri leptospira interrogans yang ada di air kencing, darah, atau jaringan hewan pengerat. Artinya, bakteri ini muncul di area yang kotor. Gejala penyakit leptospirosis ini adalah sakit kepala, mual, muntah, badan meriang dan demam, nyeri otot, kulit menguning, sakit perut, diare, ruam, dan mata merah.
- Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
Penyakit yang ditularkan dari gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus ini seringnya menyerang pada saar musim hujan. Gejala penyakit DBD adalah sakit kepala dan bagian belakang mata, kelelahan, demam, mual dan muntah, serta nyeri otot.
- Penyakit Malaria
Serangan malaria juga disebabkan oleh gigitan nyamuk, yakni jenis nyamuk anopheles yang munculnya kerap saat musim hujan. Gejala malaria akan muncul 2 minggu setelah terinfeksi parasit plasmodium dari gigitan nyamuk anopheles. Gejalanya menggigil atau kedinginan dan berkeringat, demam, sakit kepala, nyeri otot, muntah, dan diare.
- Penyakit Tipes (Demam Tifoid)
Penyakit tipes ini merupakan infeksi menular dan menyebab dari makanan yang terkontaminasi oleh bakteri Salmonella Thyphi atau Salmonella Paratyphi. Gejalanya sakit kepala, demam tinggi, lemah dan lesu, nafsu makan turun, sakit perut, mual dan muntah, diare atau sembelit, ruam atau bintik merah pada kulit, serta nyeri otot.
- Penyakit Diare
Penyakit diare ini memang bisa menyerang kapan saja, namun lebih seringnya pada saat musim hujan. Karena bakteri penyebab diare seperti rotavirus, e.coli, crystoporidium, shigella, dan lainnya mudah berkembang saat musim hujan. Gejalanya sakit perut, sering buang besar dan cair, kram perut, sakit kepala, mual dan muntah, demam, kehausan, tidak nafsu makan, dehidrasi, dan demam.
- Penyakit Flu (Influenza)
Tentu saja, saat daya tahan tubuh menurun, virus influenza kerap datang menghampiri. Dan pada saat pergantian ke musim hujan kerap membuat daya tahan tubuh turun dan mudah tertular flu, melalui bersin, menyentuh benda yang terkontaminasi virus influenza, batu, dan laiinya. Gejalanya adalah bersin-bersin, pegal-pegal, sakit kepala, sakit tenggorokan, sulit tidur, kelelahan, demam, hidung tersumbat, batuk kering, nafsu makan turun.
Tentu perlu persiapan yang baik untuk menghadapi pergantian musim ini dan melakukan penanganan yang tepat bila terserang berbagai penyakit musim hujan tersebut. Bagaimana caranya?
Agar kesehatan terlindungi, berikut tips mengantisipasi dan menghadapi penyakit musim hujan yang dihimpun dari dari berbagai sumber.
1. Mencegah Serangan Penyakit Musim Hujan
Tes penyakit malaria
Ingat pepatah ‘Lebih Baik Mencegah daripada Mengobati’? Ya, siapa sih yang ingin merasakan sakit? Makan apa saja terasa tak enak dan mau ngapain saja badan rasanya tak nyaman. Itulah bisa kondisi badan tak sehat.
Seiring dengan datangnya musim hujan, maka lebih baik mencegah berbagai serangan penyakit ketimbang harus merasakan dan menahan rasa sakit yang mendera, bukan? Lakukan pencegahan dengan cara yang tepat.
- Penyakit Kencing Tikus (Leptospirosis)
Cegah penyakit Leptospirosis ini dengan cara menjaga kebersihan, yakni dengan tidak mengonsumsi air minum yang terkontaminasi atau diragukan kebersihannya, membersihkan rumah dan lingkungan sekitar dari serangga dan hewan pengerat lainnya agar tidak terinfeksi bakteri leptospira, rutin mandi dan segera mandi setelah berenang, membikan vaksin pada binatang peliharaan, cuci tangan sebelum makan dan minum.
- Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
Guna mencegah serangan DBD, bersihkan bak mandi setiap 1 minggu sekali, bersihkan lingkungan dari berbagai genangan air, jangan menggantung baju terlalu lama, oleskan lotion anti nyamuk, dan gunakan kasa nyamuk.
- Penyakit Malaria
Tak ubahnya pencegahan DBD, mencegah serangan penyakit malaria juga bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan. Buang semua perabot rumah tangga yang biasanya tergeletak di halaman rumah yang menampung air hujan dan menggenang. Sebab genangan air tersebut biasanya dijadikan sarang oleh jentik-jentik nyamuk.
- Penyakit Tipes (Demam Tifoid)
Karena penyakit ini disebabkan oleh bakteri salmonella, maka munculnya sering kali karena tidak menjaga kebersihan saat mengonsumsi makanan dan minuman. Untuk itu, biasakan mencuci tangan, jangan minum air mineral yang terkontaminasi/kotor, jangan makan buah dan sayuran mentah tanpa dicuci terlebih dahulu. Biasakan mencucinya dengan air sabun pencuci buah dan sayuran, lalu bilas dengan air mineral bersih (air minum). Sebab air mentah sering kali masih mengancung bakteri e-coli.
- Penyakit Diare
Tentu saja, penyebab diare adalah lingkungan yang kurang bersih atau makanan dan minuman yang terkontaminasi bakteri. Oleh karena itu, untuk mencegahnya jangan lupa mencuci tangan dengan sabun sebelum makan atau minum dan setelah dari toilet. Lalu bersihkan dapur dan toilet secara rutin minimal seminggu sekali, bersihkan tempat-tempat penyimpan makanan, dan minum air bersih.
- Penyakit Flu (Influenza)
Nah, penyakit satu ini seolah tampak sepele. Tapi jika tidak ditangani dengan baik, bisa menimbulkan komplikasi yang serius. Untuk mencegahnya, menjaga kebersihan, selalu mencuci tangan sebelum makan dan minum, tutup mulut dan hidung saat bersin atau batuk, mendapat asupan vitamin dan gizi yang cukup, banyak minum air putih, olahraga teratur, tidur cukup, memakai masker/penutup hidung dan mulut saat bepergian, dan istirahat yang cukup.
2. Segera Berobat ke Dokter
Ilustrasi berobat di rumah sakit
Jika memang sudah terlanjur terserang berbagai penyakit di atas, sebaiknya segera lakukan konsultasi dan berobat ke dokter. Bagaimanapun juga, dengan mendapatkan penanganan yang tepat, maka kita bisa terhindar dari terjadinya komplikasi atau penangan terlambat yang berakibat fatal.
3. Punya Asuransi Kesehatan
Sudahkah Anda terlindungi asuransi kesehatan?
Apabila penyakit datang menghadang, selain merasakan penderitaan sakitnya badan, juga membuat keuangan berantakan apabila tidak punya asuransi kesehatan. Tahu sendiri berapa biaya pengobatan untuk jenis penyakit yang memang butuh penangan lebih tenaga medis.
Daripada uang terkuras hanya untuk biaya berobat, lebih baik siapkan segalanya sejak awal. Lindungi diri dengan asuransi kesehatan.
Ada banyak asuransi kesehatan yang bisa dipilih. Bahkan pemerintah juga sudah menyediakan dan mewajibkan setiap warga negara memiliki asuransi kesehatan dengan premi yang ditawarkan bisa lebih murah, yakni BPJS Kesehatan.
Anda juga bisa menambah perlindungan dari asuransi swasta guna menutup biaya pengobatan yang tidak diperoleh atau tercover BPJS Kesehatan. Ada beberapa asuransi kesehatan swasta yang bisa dijadikan pilihan pelengkap BPJS Kesehatan Anda, di antaranya:
- Asuransi Kesehatan AXA
- Asuransi Kesehatan Adira Insurance
- Asuransi kesehatan Allianz
- Asuransi Kesehatan MAG
- Asuransi Kesehatan Jagadiri
- Asuransi Kesehatan Simasnet
- Asuransi Kesehatan Sinarmas
Lindungi Diri dan Keuangan dengan Asuransi Kesehatan
Banyak penyebab kondisi badan menurun dan berbagai macam penyakit datang menyerang meski seolah kita telah menjalani hidup sehat dengan menjaga kebersihan misalnya. Namun terkadang kesibukan menyita waktu hingga ada hal yang terlewatkan dan membuat kondisi badan drop.
Tentu saja, tubuh membutuhkan pengobatan serta pemulihan, dan itu butuh biaya. Alangkah baiknya jika mempersiapkan asuransi kesehatan agar tubuh mendapatkan perawatan yang dibutuhkan dan keuangan aman karena biaya pengobatan ditanggung pihak asuransi. Lindungi diri dan keuangan dengan asuransi kesehatan.