Kalimat majemuk dapat kita kenali dengan ciri adanya kata hubung atau konjungsi di dalamnya. Penghubung ini berfungsi untuk menghubungkan satu klausa dan klausa lain dalam satu kalimat tersebut. Menghindari kesalahan dalam membuat sebuah kalimat majemuk, alangkah baiknya bila kita memahami penggunaan kata hubung menurut fungsinya.
Kali ini kita akan mengajak anda mengupas tuntas seputar kalimat konjungsi. Kira-kira apa saja jenisnya serta apa saja contohnya.
Mengidentifikasi Jenis Kalimat Konjungsi
Pada dasarnya, kalimat konjungsi adalah suatu kalimat yang mengandung konjungsi. Kata konjungsi merupakan kata yang bertugas sebagai pengubung klausa dalam suatu kalimat majemuk (majemuk setara, majemuk bertingkat, majemuk rapatan maupun majemuk campuran). Berdasar tingkatan klausa yang terhubung, konjungsi dibedakan menjadi konjungsi koordinatif & konjungsi subordinatif.
Contoh Kalimat Konjungsi
Contoh Kalimat Konjungsi Koordinatif
Apabila klausa yang dihubungkan memiliki tingkat setara (seperti pada kalimat majemuk setara dan majemuk rapatan), maka kata penghubung yang digunakan disebut kata konjungsi koordinatif. Contoh penghubung koordinatif antara lain: dan, atau, kemudian, lalu, padahal, melainkan, tetapi dan sedangkan. Perhatikan contoh kalimat berikut;
1. Ibu memasak nasi di dapur dan Ayah membaca Koran di ruang tamu.
2. Aku mengerjakan pr matematika dan pr fisika.
3. Ratna dan Aisyah sedang mengerjakan tugas kelompok.
4. Aku dan kakakku mendapatkan hadiah dari pamanku.
5. Kita harus menjaga diri kita dan orang-orang terdekat kita dari kejahatan.
6. Jihan serta Ratu mengerjakan tugas kuliahnya bersama-sama.
7. Kita harus menjaga kebersihan diri kita serta kebersihan lingkungan kita.
8. Budi serta Anjar mendapatkan hukuman dari ibu guru.
9. Pemburu itu menangkap induk harimau serta anaknya di dalam hutan.
10. Indonesia mendapatkan musibah tanah longsor serta banjir pada tahun ini.
11. Aku tidak tahu apakah Joni pulang ke rumah atau ke tempat temannya.
12. Aku akan pergi ke Jakarta hari Rabu atau kamis minggu ini.
13. Kamu lebih suka es jeruk atau lebih tertarik pada es dugan?
14. Apakah itu Andi atau Budi mereka berdua sangat nakal.
15. Rini bingung mau pulang sendiri atau diantar oleh temannya.
16. Hari ini cuaca sangat panasa padahal hari ini hujan deras.
17. Dika tidak mau masuk ke sekolah padahal ibunya telah memberinya uang saku.
18. Aku tidak mengingat hari ulang tahun dirinya padahal dia telah mengatakannya.
19. Budi mendapatkan nila yang buruk padahal dia telah belajar dengan sangat giat.
20. Shinta sangat mempercayai ramalan bintang padahal nasib diatur oleh Tuhan.
21. Budi tidak mengerjakan pekerjaan rumahnya, sedangkan pr itu akan dikumpul besok.
22. Dika ingin membelikan ibunya hadiah sedangkan dia tidak memiliki uang.
23. Rini membelikan Dina bauh anggur, sedangkan Dina menginginkan buah jeruk.
24. Agam tidak membawa baju olahrag sedangkan hari ini ada mata pelajaran olahraga.
25. Andi tetap pergi ke sekolah sedangkan hari ini hari libur.
26. Jaka adalah anak yang baik sedangkan Juki adalah anak yang nakal.
27. Aku ingin pergi ke pantai tetapi hari ini hujan.
28. Dhani memberikan Dini hadiah tetapi Dini menolaknya.
29. Pak raden sangat kaya raya tetapi dia hidup sederhana.
30. Tika adalah anak yang pintar tetapi dia juga anak yang pemalas.
31. Ayah mengajakku ke kebun tetapi ibu tidak mengijinkannya.
32. Harga sepeda motor itu sangat mahal namun Budi tetap membelinya.
33. Aku menyuruhnya untuk tidak datang namun dia tetap datang juga.
34. Dhani mendapat perintah untuk menyapu namun dia tidak melakukannya.
Contoh Kalimat Konjungsi Subordinatif
Jika klausa yang dihubungkan memiliki tingkat yang berbeda (seperti pada kalimat majemuk campuran dan majemuk bertingkat)maka kata hubungnya disebut kata konjungsi subordinatif. Berdasar hubungan antar klausa, kata hubung dibedakan menjadi
- konjungsi subordinatif temporal, apabila kedua klausa memiliki hubungan waktu yang cirinya menggunakan kata hubung: sebelum, sejak, ketika, seraya, selagi, selama, sementara, sambil, tatkala, setelah, sehabis, sehingga, sesudah, selesai dan sampai. Contoh; Ibu sudah terbangun sebelum matahari terbit. Didi berangkat ke sekolah sehabis sarapan.
- konjungsi subordinatif hubungan syarat, apabila kedua klausa memiliki hubungan penjelasan syarat yang cirinya menggunakan kata hubung: asal, asalkan, jika, jikalau, kalau, bila dan manakala. Contoh; Budi sudah tiba di sekolah jikalau hujan tak mengguyurnya. Riri bersedia menikah asalkan ia diizinkan menyelesaikan kuliah.
- konjungsi subordinatif hubungan pengandaian, jika klausa yang dihubungkan memiliki hubungan pengandaian dimana cirinya memakai kata hubung: seandainya, seumpama, andaikan dan sekiranya. Contoh; Pak Jafar tidak akan mengeluh seandainya ia mau bekerja giat – Budi tidak akan menyesal sekiranya ia tahu yang ia perbuat.
- konjungsi subordinatif hubungan tujuan, jika kedua klausa memiliki hubungan penjelasan tujuan dengan ciri menggunakan kata hubung agar, supaya dan biar. Contoh; Warga sudah menunjukkan itikad baik agar pak Lurah mempertimbangkan keputusannya lagi. pak lurah bertindak tegas supaya warga tidak main hakim sendiri.
- konjungsi subordinatif hubungan konsesif, apabila klausa memiliki hubungan pertentangan dengan ciri penggunaan kata hubung biarpun, walau, walaupun, meskipun, sekalipun dan kendatipun. Contoh; Dino asyik bermain walau ibu berulang kali menyuruhnya pulang. Karina tetap membandel sekalipun ia sudah merasakan akibatnya.
- konjungsi subordinatif hubungan pemiripan, jika klausa memiliki memiliki hubungan pemiripan yang cirinya menggunakan kata hubung: seperti, sebagai, sebagaimana, bagaikan, laksana seolah-olah dan seakan-akan. Contoh; Aji melakukan tugas sebagaimana almarhum ayahnya dahulu saat di kepolisian. Ia bersikap seakan-akan tidak ada orang yang melihat.
- konjungsi subordinatif hubungan sebab, ketika klausa memiliki hubungan penjelasan sebab dengan ciri menggunakan kata hubung: karena, sebab atau oleh karena. Contoh; Ia tak berangkat kerja sebab langit sedang tidak bersahabat.
- konjungsi subordinatif hubungan akibat, jika klausa memiliki hubungan penjelasan akibat dengan ciri penggunaan kata hubung: sampai, sampai-sampai, sehingga, maka, makanya dan karenanya. Contoh kalimat konjungi subordinatif hubungan akibat; Roni tidak akan berhenti berharap sampai ia dapat yang ia impikan.
- konjungsi subordinatif hubungan penjelasan, ketika klausa yang dihubungkan saling menjelaskan yang cirinya menggunakan kata hubung bahwa. Contoh kalimat konjungsi subordinatif hubungan penjelasan; Guru mengatakan pada para siswa bahwa tindakan yang mereka lakukan tidak sesuai dengan norma masyarakat.
- Konjungsi subordinatif hubungan cara, jika klausa memiliki hubungan penjelasan cara dengan ciri penggunaan kata hubung: dengan ataupun melalui. Contoh; Abe berangkat kerja dengan naik angkutan umum. Ia bicara kepada kami melalui pengeras suara di mimbar.
Bagaimana? Sudah cukup jelas bukan? Kini anda bisa memahami dengan mudah apa itu kalimat konjungsi serta bisa membuat membuat contoh kalimatnya.
Demikianlah ulasan tentang contoh kalimat konjungsi dari kami. Semoga bermanfaat untuk adik-adik sekalian. Jangan lupa juga untuk membagikan artikel ini kepada yang lainnya ya, biar yang lain juga tambah pandai.