Sejak kecil kita pernah dianjurkan dan mengonsumsi madu dikarenakan berbagai manfaatnya bagi kesehatan tubuh kita. Bahkan madu yang sekali kita konsumsi itu seringkali lebih dari satu sendok teh. Kamu pun tahu bahwa lebah adalah serangga kecil yang membantu penyerbukan bunga dan membuat madu darinya bersama-sama dengan koloninya.
Sebagai sebuah koloni, masyarakat lebah terdiri dari ratu lebah, lebah jantan, lebah pekerja dan lebah pengasuh. Ratu lebah hanya fokus pada tugasnya untuk menetaskan telur lebah. Lebah jantan hanya fokus bereproduksi dengan ratu lebah, yang mana setelah itu mereka akan mati.
Lebah pekerja hanya fokus bekerja untuk menghasilkan madu. Lebah pengasuh hanya akan memenuhi kebutuhan ratu, memastikan larva bakal calon ratu, memberi makan seluruh larva lebah, serta memastikan sarang tetap higienis.
Baca juga: Tawon dan Lebah Punya Peran Penting dalam Penyerbukan
Tahukah kamu ada 5 fakta kecil dari kehidupan lebah yang hikmahnya tidak sekecil sangkaan kita.
1. Hampir seluruh waktu hidup lebah pekerja hanya untuk menghasilkan madu
Seekor lebah pekerja dapat hidup sekitar 5 minggu saja pada musim panas dan sekitar 20 minggu pada musim dingin. Lebah pekerja ini seluruhnya perempuan. Hampir sepanjang hidupnya hanya bekerja mengumpulkan serbuk sari bunga dan nektar untuk membuat madu. Lebah dilengkapi peralatan canggih dalam melakukan pekerjaannya.
Menurut National Geography, lebah dapat terbang sejauh 25 km per jam dan 200 kepakan sayap per detik. Selain itu, seekor lebah memiliki 170 reseptor bau yang dapat menemukan sumber makanan terbaik untuk diproduksi menjadi madu. Melalui kepakan sayap, kecepatan terbang dan sensor penerima bau yang canggih, lebah dapat melakukan pekerjaannya untuk menghasilkan madu.
2. Seluruh hidup lebah pekerja hanya dapat membuat 1/12 sendok teh madu
Sebagai bagian dari koloni, ratu lebah memproduksi sekitar 1500-2500 telur lebah per hari untuk kelangsungan hidup koloni. Ratu lebah melahirkan telur-telur lebah yang bertugas dalam satu koloni.
Lebah-lebah pekerja bertugas mengumpulkan serbuk sari bunga dan nektar dalam memproduksi madu dengan saling bekerja sama. National Geographic Kids menginformasikan bahwa para lebah pekerja ini dapat berkomunikasi dengan tarian. Tarian mereka akan menunjukkan peta sumber makanan kepada rekan lebah sesama lebah pekerja lainnya ketika mereka telah sampai di sarang.
Baca juga: Mengenal jenis-jenis lebah madu
Sepanjang masa hidup lebah pekerja yang mencari serbuk sari bunga dan nektar untuk memproduksi madu ini, seekor lebah hanya dapat memproduksi 1/12 sendok teh madu. Maka, 1/12 sendok teh madu diproduksi sekitar 5 minggu lebih oleh seekor lebah.
Bayangkan satu sendok teh madu yang kita konsumsi itu dibuat oleh sekitar 12 lebah pekerja yang hilir mudik sarang dan sumber makanan, mengolahnya menjadi madu selama lebih dari 5 minggu. Sesendok teh madu ini bahkan dapat menyehatkan tubuh kita untuk sepanjang hari.
3. Kontribusi kecilnya bagi koloni, bukan untuk si lebah pekerja itu sendiri
Selama musim panas para lebah bekerja hilir mudik mencari serbuk sari bunga dan nektar, menyimpan dan memproduksi madu 2 hingga 3 kali lebih banyak dari kebutuhan konsumsi mereka. Kerja keras lebah dalam mengumpulkan serbuk sari bunga bersama lebah lainnya dilakukan untuk kebutuhan makanan koloni, memproduksi madu royal jelly serta cadangan makanan koloni selama musim dingin. Pada musim dingin, lebah jantan bahkan dikeluarkan dari sarang agar satu koloni dapat bertahan hidup.
4. Pekerjaan lebah saat ini dapat dirasakan generasi lebah selanjutnya, demi kelangsungan hidup koloni
Selain sebagai suplai makanan di musim dingin, para lebah pekerja ini bahkan memproduksi madu yang dapat mereka berikan untuk generasi mereka selanjutnya. Madu yang diproduksi dari serbuk sari bunga dan nektar disortir dan disimpan, tidak dikonsumsi seluruhnya.
Apabila ratu lebah mati, larva calon ratu lebah akan dipilih untuk diberi makanan madu khusus, Royal Jelly. Royal Jelly makanan khusus ratu lebah ini diproduksi dari serbuk sari bunga terbaik yang didapatkan lebah pekerja, agar calon ratu lebah dapat tumbuh menjadi selayaknya ratu dan melahirkan generasi lebah selanjutnya.
5. Senyawa kimia neonicotinoids menganggu lebah pekerja dan kelangsungan hidup koloni lebah
Telah sejak sekitar 15 tahun lebih kehidupan koloni lebah mengalami penurunan yang amat drastis. Penelitian telah dilakukan untuk mencari tahu apa yang menyebabkan terjadinya Coloni Collaps Disorder (CCD) pada lebah. CCD merupakan fenomena koloni lebah di dunia yang mengalami penurunan drastis.
Keepingbackyardbees.com mencatat pernyataan Soil Association, bahwa neonicotinoids telah berpengaruh terhadap CCD. Neonicotinoids bekerja seperti halnya insektisida dengan memblok jalan neural spesifik dalam sistem pusat kegugupan serangga. Zat kimia neoicotinoids merusak komunikasi para lebah, kemampuan mencari makan dan kembali pulang ke sarang, aktivitas terbang, kemampuan membedakan zat dari pembelajaran penciumannya dan sistem imunnya, bahkan seluruh kemampuan lebah untuk dapat bertahan hidup.
Neonicotinoids ini diturunkan dari substansi pembentuk habit, nikotin. Para lebah terkena substansinya sebagaimana manusia terkena rokok atau produk-produk nikotin lainnya. Lebah menjadi bingung dan terdisorientasi saat senyawa kimia nicotinoids memasuki nervous system lebah.
Kontaminasi neonicotinoids yang berisikan pestisida pun terdapat dari industri dan tanah pertanian, terbawa oleh lebah pekerja yang membawa serbuk sari bunga ke sarang mereka dan menginfeksi larva-larva serta ratu lebah. Total jumlah koloni lebah menurun dari 5 juta pada 1940 menjadi hanya sekitar 2,5 juta (USDA).