Kenyamaan saat bekerja bisa ditentukan juga oleh kecocokan kamu dengan pekerjaan yang kamu lakukan. Saat kamu bekerja di kantor, atau di bawah pimpinan orang lain, kamu harus mengikuti sederet ketentuan kantor. Mulai dari jam kerja yang telah tertera di kontrak, hingga outfit yang harus kamu kenakan setiap hari, formal atau boleh non-formal. Bekerja sesuai passion, belum cukup untuk membuatmu nyaman. Kamu memang tipe orang yang lebih cocok bekerja untuk diri sendiri, nggak dibawah pimpinan orang lain.
Bekerja untuk diri sendiri atau independent worker, tidak melulu jadi pengusaha lho! Pengusaha adalah salah satu contohnya. Kamu juga bisa menjadi freelancer yang bekerja sesuai dengan proyek yang diinginkan. Atau kamu yang senang menulis, bisa juga menjadi penulis full-time yang menulis untuk kebahagiaanmu sendiri.
Orang-orang yang memang lebih cocok menjadi independent worker ini berbeda tipenya dengan orang yang cocok bekerja di bawah pimpinan orang lain. Nah jika selama ini kamu merasakan hal-hal di bawah ini, berarti betul – kamu lebih cocok kerja untuk diri sendiri!
1. Kamu tidak cocok dengan sistem jam kerja nine-to-five, kamu justru lebih bisa produktif bekerja di luar jam-jam itu.
Umumnya bekerja di kantor ditentukan dan dibatasi dengan jam kerja nine-to-five (dari jam 9 pagi sampai jam 5 sore), yaitu 8 jam sehari. Dalam rentang waktu itu, kamu harus mendedikasikan waktumu untuk kantor dan menyelesaikan jobdesc-mu sebaik mungkin.
Tapi mungkin, kamu adalah orang yang nggak cocok dengan skema kerja nine-to-five. Kamu merasa inspirasimu lebih cepat berdatangan di kala malam-malam yang sepi. Semangatmu untuk bekerja juga lebih terpacu saat kamu bekerja sendirian di kamar sambil menyetel musik keras-keras, yang nggak mungkin bisa kamu lakukan di kantor. Jam-jam yang diminta oleh kantor justru bukan jam-jam yang produktif buatmu. Jika kamu menjadi freelancer atau pekerja independent, kamu bisa menentukan jam kerjamu sendiri.
2. Kamu mudah merasa bosan dengan rutinitas. Mengerjakan hal yang sama di tempat yang sama dan dalam jangka waktu lama selalu membuatmu…JENUH!
Rutinitas kerja bukan hal yang kamu sukai. Berangkat ke kantor pagi-pagi, pulang menjelang petang hari, dan mengerjakan hal yang sama setiap harinya dalam 5 hari seminggu, sering membuatmu mudah jenuh. Wajar memang jika seseorang melakukan hal yang sama dalam waktu yang lama akan membuatnya bosan.
Tapi kepadamu, bosan dan jenuh itu datang lebih cepat dibandingkan kepada orang lain. Apakah selama ini kamu tidak pernah bertahan lama bekerja di suatu kantor dengan alasan yang terkadang kamu sendiri tak tahu? Jika ya, rutinitas kantoran memang tidak cocok buatmu. Kegiatan yang fleksibel dan selalu berganti khas freelancer atau independent worker lebih sesuai untuk jiwamu yang mudah bosan.
3. Saat berkomunikasi dengan atasan, kamu merasa sebenarnya bisa saja jadi rekannya. Bukan sekadar bawahan yang hanya menuruti semua maunya.
Bagaimana relasimu dengan atasan selama ini juga menentukan apakah kamu lebih cocok bekerja kantoran atau freelancer. Komunikasimu dengan atasan bisa jadi lebih sering dalam bentuk sharing daripada menerima dan menjalankan perintah. Kamu dan atasanmu terbiasa berdiskusi untuk hal-hal yang memajukan kantor. Relasi kalian terlihat seperti teman atau rekan. Alih-alih selalu mengiyakan setiap kemauan bosmu seperti yang selalu dilakukan bawahan, kamu terbiasa memberikan saran dan terobosan yang akan memajukan kantor kepada bosmu.
Atau bisa saja selama ini kamu selalu nggak cocok dengan atasan. Menurutmu, apa yang dimau oleh atasanmu adalah hal yang seharusnya nggak dilakukan. Atasanmu maunya begini, kamu maunya begitu. Akhirnya, karena kamu cuma bawahan, akhirnya kamu harus mematuhi apa kata atasan. Meski terpaksa.
4. Tapi mungkin juga kamu lebih suka bekerja individu. Bukannya nggak suka teamwork, tapi kerja sendiri bisa lebih “menyinarkan” kemampuanmu!
Berada di kantor, kamu diharapkan untuk bisa bekerja sama dengan teamwork dengan maksimal. Kinerja teamwork yang bagus sangat berpengaruh terhadap masa depan perusahaan. Tapi selama ini kamu lebih suka bekerja secara individu. Bukannya kamu anti-sosial. Kamu tetap bisa bekerja sama dalam tim, tetapi bekerja secara individu jauh menghasilkan sesuatu yang maksimal buatmu. Bekerja individu, berarti pekerjaanmu tidak akan berpengaruh ataupun mempengaruhi pekerjaan orang lain. Di sini kamu lebih bebas mengeksplorasi diri dan mengembangkan ide-ide tanpa perlu mempertimbangkan pendapat ataupun menjaga perasaan orang lain.
5. Meski bosmu puas dengan hasil kerjamu selama ini, seringnya justru kamu sendiri yang tidak merasa puas. Berada di bawah perintah orang lain membuatmu merasa tidak berkembang.
Sebagai seorang bawahan, kinerja baik atau tidak baik biasanya dinilai dari apakah atasanmu puas dengan hasil kerjamu atau tidak. Jika atasanmu puas, maka hasil kerjamu memang gemilang, dan posisimu di perusahaan akan aman. Selama ini, meski atasanmu selalu puas dengan hasil kerjamu, justru kamu sendiri yang merasa tidak puas. Kamu merasa seharusnya kamu masih bisa melakukan ini dan melakukan itu. Bisa jadi itu karena kamu hanya mengerjakan apa yang atasanmu mau. Sementara kamu sendiri memiliki pandangan yang berbeda. Kepuasan kerja juga ditentukan dari sana.
6. Kamu orang yang aktif dan suka dengan hal-hal baru. Ingin tahu terhadap segala sesuatu adalah sikap keseharianmu.
Seiring dengan sifatmu yang mudah bosan, mencari hal-hal baru adalah hobimu. Rasa penasaran dan keingintahuanmu terhadap segala hal membuatmu menjadi orang yang selalu ingin mencoba tantangan baru dan datang ke tempat yang baru. Karena itulah, kamu dikenal sebagai sosok yang sangat aktif dan selalu berani mengambil risiko pada setiap keputusan. Bahkan seringnya, teman-temanmu menyebutmu suka gambling. Haha
Jika kamu memang seperti ini, menjadi pengusaha jelas pekerjaan yang cocok untukmu. Mengendalikan pekerjaanmu sendiri memberikanmu kesempatan lebih luas untuk menjajaki hal-hal baru. Dengan bekerja untuk dirimu sendiri, rasa ingin tahumu dan kesukaan atas tantangan baru selalu bisa kamu puaskan.
7. Kamu butuh sering-sering liburan. Kerja di kantor dengan rutinitas yang padat akan membuatmu stres dan tersiksa.
Kamu orang yang menyukai liburan? Berkunjung ke tempat-tempat baru dan mendapatkan pengalaman baru? Atau bahkan liburan bagimu adalah suatu keharusan? Jika kamu bekerja di kantor orang, tentu kamu nggak bisa seenaknya ambil cuti untuk liburan.
Aktivitasmu yang didominasi kerja dari balik meja, di dalam gedung, menghadapi layar komputer atau kertas-kertas yang tak ada habisnya itu membuatmu stress dan tersiksa. Rasa stres dan tertekan justru akan membuat kinerjamu menurun tak ada habisnya. Liburan menjadi momen-momen yang kamu harapkan. Kebutuhanmu akan liburan dan refreshing jauh lebih tinggi dibandingkan orang lain.
Jika kamu orang yang seperti itu, pertimbangkan untuk menjadi pekerja mandiri. Selain kamu bisa mengatur jadwal kerjamu sendiri, kamu juga bisa mengambil liburan kapanpun kamu mau. Nggak ada yang akan marah-marah kalau kamu keseringan mengajukan cuti.
8. Kamu memiliki defisini sukses yang berbeda dengan orang lain. Jenjang karir yang mulus dan tinggi bukan sesuatu yang menjadikanmu merasa puas.
Jika orang lain berpikir bahwa definisi sukses adalah berhasil meraih posisi tinggi di perusahaan dengan penghasilan yang jauh dari lumayan, kamu memiliki definisi sukses sendiri. Jenjang karir yang kamu peroleh di kantor tidak membuatmu puas. Penghasilan besar dengan jabatan yang keren juga tidak membuatmu merasa cukup.
Kamu punya hal-hal lain yang ingin kamu lakukan. Misalnya, jika kamu menjadi pengusaha, kamu akan merasa puas jika berhasil menciptakan produk yang memberikan manfaat pada masyarakat. Sebagai freelancer, kamu juga akan puas jika hidupmu seimbang antara kerja dan liburan. Jadi, menurutmu, sukses nggak melulu tentang jabatan dan penghasilan. Sukses menurutmu meliputi hal-hal yang mungkin tidak bisa kamu dapatkan jika kamu bekerja dibawah perintah orang lain.
9. Kamu punya banyak ide out of the box yang menuntut untuk dikembangkan. Pikiranmu gak bisa dikekang, pekerjaan yang dijalani harus memberimu kebebasan.
Bukan berarti bekerja di kantor orang membuatmu tidak bisa mengeluarkan ide. Kamu bisa saja mengajukan ide-ide cemerlang kepada atasanmu. Tapi bagaimanapun juga idemu harus sejalan dengan visi dan misi perusahaan. Untuk mengembangkannya pun kamu juga harus menunggu persetujuan atasan.
Sementara itu di benakmu, kamu memiliki banyak ide yang ingin kamu kembangkan. Bisa tentang hal-hal yang bisa meningkatkan kinerja kantor ataupun hal-hal yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan pekerjaanmu sekarang. Ide-ide out of the box adalah jalan pertama seseorang untuk bekerja untuk diri sendiri. Dengan kreatifitasmu yang tak habis-habis, kamu bisa menciptakan atau mengembangkan hal-hal baru.
Jika kamu merasakan hal-hal di atas, mungkin kamu memang lebih cocok untuk membangun bisnismu sendiri. Tetapi, baik bekerja kantoran ataupun bekerja untuk diri sendiri tentu ada kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Bekerja di kantor di bawah perintah orang lain, di satu sisi memberi jaminan pendapatan. Keberhasilan juga lebih mudah kamu dapatkan. Sebaliknya, bekerja untuk diri sendiri semuanya tidak bisa instan. Ada proses panjang yang harus kamu jalani. Berapa penghasilan yang kamu dapatkan juga bergantung dengan pekerjaan yang kamu lakukan. Tapi yang lebih penting dari semuanya adalah rasa nyaman, dan kesempatanmu untuk berkembang.