TOEFL adalah tes untuk menguji kemampuan bahasa Inggris. Biasanya tes ini diperlukan untuk proses regristrasi masuk perguruan tinggi dalam atau luar negeri. TOEFL juga dijadikan syarat untuk beberapa perusahaan dalam proses perekrutan karyawan.
Umumnya ada 3 jenis tes TOEFL yang ada di dunia, yaitu PBT, CBT, dan IBT. Namun, khusus di Indonesia ada satu jenis TOEFL lagi yaitu ITP. Bingung dan masih awam tentang jenis-jenis TOEFL ini? Yuk, langsung simak 5 jenis tes TOEFL dan perbedaannya di bawah ini.
1. Paper Based Test (PBT)
PBT ini adalah jenis tes yang paling umum, layaknya tes dan ujian kebanyakan. Tes dikerjakan dengan media kertas yang berisi soal dan lembar jawaban. Bentuk soalnya sendiri berupa pilihan ganda dengan materi yang diuji terdiri dari listening, reading, dan structure.
Durasi pengerjaan PBT ini kurang lebih 3 jam. Rentang skor tes TOEFL jenis ini antara 310-667. Untuk harga, kamu harus mengeluarkan uang kurang lebih Rp450-500 ribu untuk sekali tes.
2. Computer Based Test (CBT)
Seperti namanya, CBT adalah ujian TOEFL yang dikerjakan menggunakan komputer. Peserta akan mengerjakan soal-soal berupa reading, structure, listening, dan writing melalui software interaktif yang sudah terinstal di komputer.
Untuk kamu yang akan mengambil tes jenis ini harus bisa mengerjakan dengan cermat karena kamu tidak bisa mengubah atau kembali mengerjakan soal yang terlewat. Penilaian atau skor tes TOEFL jenis ini rentangnya antara 30-300. Sayangnya, tes jenis ini sudah tidak terlalu digemari karena mulai digantikan dengan tes IBT.
3. Internet Based Test (IBT)
Hampir sama dengan CBT, IBT atau dikenal juga dengan Next Generation TOEFL adalah ujian yang dilakukan dengan media komputer dan internet. Kamu akan menyelesaikan soal-soal yang terdiri dari materi reading, writing, listening, dan speaking melalui komputer yang terkoneksi dengan internet.
Dari sekian banyak jenis tes TOEFL, IBT adalah tes termahal. Untuk harganya kira-kira 195 USD atau sekitar Rp2,8 juta untuk satu kali tes. Durasi tes IBT kurang lebih 4-5 jam dengan penilaian skor mulai dari 0-120.
4. Institutional Testing Program (ITP)
Tes TOEFL satu ini merupakan tes yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi atau lembaga bahasa terpercaya. Namun, untuk soal yang diberikan tetap mengikuti standar internasional. Karena sifatnya inilah biasanya ITP tidak diakui secara internasional. Sertifikat TOEFL jenis ini hanya bisa berlaku di dalam negeri atau di beberapa negara Asia.
Oleh karena itu, kalau kamu ingin sekolah atau kerja di luar negeri, pastikan dahulu apakah mereka menerima tes TOEFL jenis ITP ini.
5. TOEFL Prediction Test
Untuk kamu yang masih ragu untuk ikut test TOEFL dengan biaya yang mahal, bisa mencoba test preparation ini. TOEFL Prediction Test bertujuan untuk memperkirakan skor tes TOEFL sehingga kamu bisa mengevalusi kekurangan yang kamu miliki.
Ujian ini juga bisa menjadi latihan untukmu agar lebih siap menghadapi test TOEFL yang sebenarnya. Soal-soal tes ini biasanya diambil dari buku-buku TOEFL seperti Longman, Barron, ETS, dan sebagainya. Ujian persiapan ini biasanya diselenggarakan oleh lembaga bahasa yang mengadakan tes TOEFL.
Sekarang sudah tahu dong, tes TOEFL mana yang cocok untukmu? Semoga penjelasan di atas bisa menambah wawasanmu seputar tes TOEFL, ya!