Tumbuhan lumut sering disebut sebagai tumbuhan perintis. Hal ini dikarenakan tumbuhan lumut mampu tumbuh di tempat di mana tidak ada tumbuhan lain dapat tumbuh. Misalnya, di tempat bersalju, di batu, dan lain sebagainya. Tumbuhan lumut berkembang biak dengan menggunakan spora. Pergiliran keturunan tumbuhan lumut atau yang sering disebut sebagai metagenesis tumbuhan lumut terdiri dari dua generasi, yaitu generasi sporofit dan generasi gametofit. Melalui halaman ini, kita akan mengulas lebih jauh tentang daur hidup tumbuhan lumut.
Nonton Video Kita Ya...
Tumbuhan lumut mampu menghasilkan spora sehingga mengalami metagensis. Metagenesis adalah pergiliran keturunan antara fase vegetatif (generasi sporofit) dan fase generatif (generasi gametofit). Sebelum masuk ke pembahasan daur hidup tumbuhan lumut, perhatikan tiga jenis tumbuhan lumut, meliputi lumut daun (Musci), lumut hati (Hepaticeae), dan lumut tanduk/antoceros (Anthocerotaceae)berikut ini.
Meskipun ada tiga jenis tumbuhan lumut yang diketahui, namun daur hidup tumbuhan lumut pada umumnya sama.
Ulasan lebih jauh tentang daur hidup lumut akan dibahas di bawah. Sebagai pengantar, akan diberikan ulasan tentang struktur tumbuhan lumut dan ciri-ciri tumbuhan lumut. Simak ulasannya pada materi di bawah.
Struktur Tumbuhan Lumut
Tumbuhan lumut terbentuk oleh bagian-bagian tubuh yang mirip akar, batang, dan daun. Hanya dikatakan mirip karena bagian-bagian tersebut tidak sama seperti fungsi bagian-bagian tubuh tumbuhan pada umumnya. Perhatikan gambar keterangan struktur lumut daun di bawah.
Tumbuhan lumut memiliki susunan akar sederhana yang disebut rizoid. Fungsi dari rizoid adalah menyerap air dan garam mineral. Selain itu berfungsi juga untuk melekat pada habitatnya. Air dan garam mineral diserap oleh rizoid dengan cara imbibisi. Selanjutnya, air dan garam mineral tersebut diedarkan ke seluruh bagian tubuh melalui proses difusi.
Bagian daun pada lumut berbentuk sangat tipis (hanya terdiri atas selapis sel) dan tulang daun terdiri atas beberapa lapis sel. Pada tumbuhan lumut, sel-sel tubuh lumut memiliki plastida yang mengandung klorofil. Daun lumut juga memiliki dinding sel, namun tidak diperkuat oleh lignin seperti tumbuhan sejati pada umumnya.
Pada ujung batang lumut terdapat titik tumbuh yang mengakibatkan lumut hanya tumbuh memanjang. Biasanya ukuran tumbuhan lumut termasuk kecil, dengan ukuran tinggi antara 1 cm – 20 cm. Pada tubuh lumut tidak memiliki pembuluh angkut, baik floem maupun xilem. Jaringan pengangkut pada tumbuhan lumut merupakan jaringan empulur.
Semua jenis tumbuhan lumut tidak dapat menghasilkan bunga atau biji. Untuk berkembangbiak, tumbuhan lumut menghasilkan spora. Tahapan cara berkembang biak tumbuhan lumut akan dijelaskan pada bagian akhir ulasan daur hidup tumbuhan lumut.
Ciri-Ciri Tumbuhan Lumut
Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan dengan bentuk tubuh peralihan antara talus dengan kormus. Tumbuhan lumut tidak memiliki pembuluh angkut. Untuk berkembang biak tumbuhan lumut mampu menghasilkan sopra dan mengalami metagenesis. Pada metagenesis tumbuhan lumut, generasi gametofit lebih dominan dari generasi sporofit.
Selain ciri-ciri umum tumbuhan lumut yang telah disebutkan, terdapat juga ciri-ciri khusus tumbuhan lumut.
Ciri-ciri Lumut Daun (Musci):
-
Biasanya tumbuh di daerah yang lembap dan teduh
-
Tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati, hanya berupa akar, batang, dan daun semu
-
Reproduksi vegetatif: fragmentasi (bagian tumbuhan menghasilkan tunas lumut baru)
-
Reproduksi generatif: berkembang dari protonema
-
Contoh: Spagnum sp, Gametofit Spagnum sp
Ciri-ciri Lumut Hati (Hepaticeae):
-
Memiliki bentuk berupa lembaran
-
Reproduksi vegetatif: pembentukan gemma dan fragmentasi.
-
Reproduksi generatif : membentuk gamet.
-
Contoh: Marchantia polymorpha, Marchantia geminata
Ciri-ciri Lumut Tanduk (Anthocertaceae):
-
Biasanya ditemukan di sepanjang pinggir sungai, danau, atau selokan
-
Struktur tubuhnya hampir serupa dengan lumut hati.
-
Generasi gametofit berupa talus yang lebar dan tipis dengan tepi yang berlekuk.
-
Contoh: Anthoceros sporophytes
Daur Hidup Tumbuhan Lumut
Daur hidup tumbuhan lumut diawali dengan berkecambahnya spora yang jatuh pada daerah yang tepat. Daerah yang tepat untuk tumbuhan lumut adalah daerah yang lembab, terdapat nutrisi, dan mendapat pancaran sinar matahari. Spora kemudian tumbuh menjadi tumbuhan lumut muda (protonema). Kemudian tumubuh menjadi tumbuhan lumut dewasa (gametofit).
Tahapan selanjutnya mengikuti daur hidup tumbuhan lumut yang akan diulas secara singkat di bawah.
Tumbuhan lumut dewasa mempunyai alat kelamin jantan berasal dari anteredium dan mampu menghasilkan spermatozoid. Selain itu, tumbuhan lumut juga memiliki alat kelamin betina berasal dari arkegonium sehingga mempu membentuk ovum (sel telur). Peleburan spermatozoid dan ovum dapat membentuk zigot, bakal tumbuhan lumut baru yang bersifat diploid.
Selanjutnya, zigot akan tumbuh membentuk badan penghasil spora yang biasa disebut dengan sporogonium. Spora-spora yang terbentuk dilindungi oleh suatu tempat yang dinamakan kotak spora yang dikenal dengan sporangium.
Dinding sporangium akan mengering dan akhirnya pecah ketika spora yang berada di dalamnya telah masak. Kemudian spora-spora yang telah masak tersebut akan terhamburkan ke lingkungan. Jika spora-spora tersebut jatuh di tempat yang lembab, mengandung nutrisi, dan terpapar cahaya maka spora akan tumbuh menjadi protonema (lumut muda).
Kemudian, protonema akan tumbuh menjadi tumbuhan lumut baru, kemudian tumbuh dan berkembang hingga setelah dewasa siap bereproduksi dan mengikuti alur daur hidup lumut yang sama. Begitu dan seterusnya.
Alur tahapan metagenesis lumut dapat lebih jelas dilihat melalui gambar daur hidup lumut di bawah.
Demikianlah ulasan materi tentang daur hidup lumut. Meliputi juga ulasan materi pengantar tumbuhan lumut tentang ciri-ciri tumbuhan lumut dan struktur tumbuhan lumut. Terimakasih sudah, semoga bermanfaat!