Beberapa waktu lalu, kita sempat diramaikan dengan kabar kalau media sosial favorit millennial, Instagram bisa mendengar percakapan yang kita lakukan di kehidupan nyata. Nggak sedikit bahkan, orang yang menceritakan pengalamannya soal ini. Mereka ngobrol biasa sama teman atau keluarganya, eh tahu-tahu keesokan harinya muncul iklan tentang yang diobrolin itu di akun pribadinya, padahal mereka nggak merasa pernah googling, dll. Polemik ini begitu seru dibahas netizen di internet. Ada yang percaya, ada juga yang nggak.
Ternyata eh ternyata, rumor serupa kini menimpa teknologi yang jadi teman kita sehari-hari, ponsel! Katanya nih, ponsel kita juga bisa menguping dan merekam semua pembicaraan kita lho! Waduh, panik berjamaah nih, pasalnya hampir setiap waktu benda kesayangan kita ini ada di sekitar kita ‘kan? Kalau ini beneran terjadi, emang gimana cara kerjanya?? Terus apa dampaknya buat diri kita ya?
Asumsi ponsel bisa menguping ini mulanya muncul karena seseorang mengaku pembicaraannya ‘didengar’ ponselnya sendiri
Seseorang mengaku kalau pernah mengalami kejadian aneh. Berawal dari obrolan santai di kafe. Ia dan temannya membahas soal liburan mereka di Jepang beberapa waktu sebelumnya. Mereka sama-sama mengaku pengen balik lagi ke sana. Saat itu, keduanya mengaku nggak mengeluarkan ponsel sama sekali. Ternyata besoknya mereka sama-sama melihat iklan pesawat murah ke Tokyo muncul di Facebooknya. Entah sugesti atau bukan, yang jelas dia bukan satu-satunya orang yang pernah mengalami hal tersebut.
Kejadian ini sama banget kayak pas rumor Instagram bisa mendengar, heboh dibahas warganet. Satu per satu orang juga memaparkan pengalaman anehnya
Jadi sebenarnya rumor ini udah muncul ke publik sejak tahun lalu, saat ada orang yang yakin kalau Instagram benar-benar mendengar percakapannya di kehidupan nyata.orang ini melihat iklan di Instagram tentang sebuah produk yang katanya nggak pernah ia google, bagikan, sukai, atau bicarakan di jejaring sosial, bahkan di direct messages. Satu-satunya perbincangan soal produk itu adalah ketika ia nongkrong di kafe sama temannya. Saat itu ia langsung yakin kalau Instagram memang mendengar percakapannya di dunia nyata lewat mikrofon HP.
Orang ini sampai melakukan eksperimen, dengan sengaja melakukan percakapan terus menerus pakai 3 bahasa campuran, Inggris, Perancis, dan Spanyol. Obrolan itu bahkan ia lakukan saat mendaki gunung berjam-jam, dengan sinyal 3G, ponsel di dalam tas plus baterainya low. Ia bicara dengan sepupunya tentang produk yang sebelumnya nggak pernah dia bahas dimanapun. Hasilnya, keesokan hari dia benar-benar melihat iklan produk tersebut di IG-nya!
Seorang konsultan keamanan senior di perusahaan keamanan siber, turut berkomentar soal ini, katanya kejadian macam itu bukan nggak mungkin terjadi
Buat kita yang nggak paham-paham banget soal teknologi mungkin ada yang nggak percaya, tapi bagi yang technology addict mungkin aja ngerti kalau hal macam itu bisa aja beneran dilakukan perusahaan teknologi raksasa. Dr. Peter Hannay, konsultan keamanan senior perusahaan cyber privacy, mengatakan kalau itu memang mungkin terjadi, meskipun caranya nggak segila yang kita bayangkan.
Jadi menurut Peter, percakapan kita biasanya terekam karena ada pemicunya, kayak “Hey Siri” atau “Okay Goggle”. Meski begitu, beberapa aplikasi semacam Facebook bisa-bisa aja mengakses data tanpa pemicu. Tapi sebenarnya tergantung kitanya sih, mau mengaktifkan izin mikrofon atau nggak. Itu lho, pertanyaan yang suka muncul pas kita baru download aplikasi. Misalnya:
“Google Maps” Would Like to Access the Microphone”, yang disertai pilihan ‘Don’t Allow’ dan ‘Ok’.
Kabarnya sih ini jadi ‘rahasia’ perusahaan teknologi raksasa buat menarik pengiklan. Tapi Facebook pernah bilang kalau mereka nggak pernah melakukan itu. But who knows??
Kalau teknologi di atas biar gimanapun sangat menguntungkan pemasaran. Apa lagi yang dibutuhkan pengiklan kalau bukan data pelanggan? Setiap apapun yang keluar dari mulut target pasar adalah segalanya bagi mereka. Dengan mengetahui apa yang pelanggan mau, akan sangat memudahkan pengiklan membuat inovasi dan memasarkan produknya.
Meskipun kayaknya merekam perbincangan users bukan hal yang sulit bagi perusahaan macam Facebook, pihak FB menyangkal telah melakukan perekaman percakapan. Terus kenapa selalu ada iklan yang kayaknya nyambung sama apa yang kita sukai, inginkan, atau pikirkan? Katanya sih, Facebook tahu itu semua dari rekam jejak digital kita, entah dari likes, history, relasi, foto, dan buanyak lainnya, yang mungkin kita sendiri lupa pernah ngapain aja, ya nggak sih?
Hmm, pelik sih memang ya, meskipun belum tahu juga mana yang benar, tapi sebaiknya sih kita tetap hati-hati dalam bermedia sosial. Jangan sampai memberikan data-data privasi yang malah merugikan di kemudian hari~