Studi ini juga menemukan bahwa kurang minum teh bisa menyebabkan penumpukan kalsium di arteri koroner jantung. "Kami menemukan bahwa peminum teh memiliki perkembangan penurunan kalsium arteri koroner dan penurunan insidensi kejadian kardiovaskular,"kata Dr. Elliott Miller, dokter penyakit dalam dan instruktur kedokteran di Rumah Sakit Johns Hopkins di Baltimore, AS.
Tapi Miller mencatat bahwa para peneliti tidak dapat membuktikan hubungan sebab-akibat antara minum teh dan penyakit jantung. "Ini merupakan studi observasional dan kita tidak bisa mengatakan pasti itu akibat teh atau hanya gaya hidup sehat dari peminum teh," ungkap Miller.
Untuk penelitian ini, Miller dan timnya melihat data lebih dari 6.000 laki-laki dan perempuan yang terdaftar dalam studi yang sedang berlangsung yang dimulai di tahun 2000. Pada awal penelitian, semua relawan bebas dari penyakit jantung.
Para peneliti melacak catatan dari pria dan wanita untuk melihat siapa yang memiliki serangan jantung, stroke, nyeri dada, atau meninggal karena jenis penyakit jantung selama lebih dari sebelas tahun. Para peneliti juga mengukur endapan kalsium di pembuluh darah selama lima tahun dengan membandingkan hasil CT scan sebelumnya.
Studi ini menemukan bahwa orang yang minum secangkir teh sehari memiliki risiko penyakit jantung sekitar kurang dari sepertiga selama periode penelitian dibandingkan orang yang tidak minum teh. Mereka yang minum satu sampai tiga cangkir sehari juga menunjukkan penurunan penumpukan kalsium di arteri mereka.
Para pria dan wanita ini meminum teh hitam atau hijau. Tapi temuan tidak dipisahkan menurut jenis teh, kata Miller.
Meski tidak bisa bisa menjelaskan dengan detail mengapa teh bisa membantu melawan sakit jantung, para ilmuwan sebelumnya sudah menjelaskan isi kandungan teh. Beberapa ahli mengatakan teh mengandung flavonoid yang bisa memberikan efek perlindungan pada jantung.