Baru-baru ini gabungan peneliti dari Icahn School of Medicine, The State University of New Jersey dan The University of North Texas dalam jurnal Nature Communications, meneliti tentang senyawa pada anggur yang ternyata dapat melawan depresi.
Para peneliti menggabungkan beberapa senyawa anggur dalam bentuk suplemen yang dinilai akan bepengaruh lebih luas dalam melawan depresi dibandingkan dengan penanganan depresi dengan menggunakan pengobatan farmakologis konvensional.
1. Kelemahan penggunaan obat Farmakologis dalam penanganan Depresi
Depresi menyerang 16 juta warga Amerika serikat tiap tahunnya. Penanganan depresi saat ini masih sebatas pada penggunaan obat farmakologis konvensioanal yang erat dikaitkan dengan efek samping yang ditimbulkan dengan pengobatan tersebut.
Selain itu, pengobatan ini hanya sebatas pada penargetan sistem yang mengatur serotonin, dopamin, dan neurotransmiter dan belum menjangkau penganan peradangan, maladaptasi sinaptik yang terkait dengan MDD.
2. Senyawa yang dapat melawan Depresi
Anggur adalah salah satu buah yang kaya antioksidan, dalam penelitian sebelumnya anggur diketahui mempunyai kandungan polifenol yang ampuh dalam memodulasi aspek depresi, namun penelitian terdahulu belum diketahui mekanisme senyawa tersebut dalam proses memodulasi aspek depresi. Penelitian baru-baru ini mengungkap bahwa senyawa alami dari anggur yaitu DHCA (asam dihydrocaffeic) dan Mal-gluc (Maldivin-3-O-glucoside) dapat mengurangi depresi dan melawan depresi.
3. Anggur yang digunakan dalam penelitian
alt="Ternyata Senyawa dalam Buah Anggur Bermanfaat Melawan Depresi" src="https://cdn.idntimes.com/content-images/community/2018/02/grape-1a3e4be3f12353b7a1db440c66f5ee8a.jpg" style="width:400px" />
Para peneliti menggunakan jus anggur Concord, biji anggur pilihan serta trans-resveratol yang kemudian di ujikan pada sebuah tikus. Hasilnya tikus yang mengalami depresi mengalami penurunan tingkat depresi dan kombinasi senyawa alami pada anggur yaitu DHCA dan Mal-gluc dapat mengurangi fenotipe depresi pada tikus yang rentan stres.