Asupan mineral dan vitamin yang cukup setiap hari membantu Anda menjaga kesehatan tubuh. Salah satu jenis vitamin yang penting bagi tubuh, namun seringnya dilupakan, adalah vitamin K. Padahal tanpa adanya vitamin K yang cukup, Anda akan lebih mudah memar atau berdarah karena darah Anda jadi sulit membeku. Tidak hanya itu, simak beragam manfaat vitamin K lainnya dalam artikel ini.
Berbagai manfaat vitamin K untuk kesehatan tubuh
Manfaat vitamin K yang paling utama adalah untuk mendukung pembekuan darah. Menurut National Institutes of Health (NIH), sampai saat ini sebenarnya belum ada cukup bukti ilmiah yang mendukung manfaat vitamin K lainnya selain untuk pembekuan darah.
Namun, dari beberapa penelitian yang sudah ada menunjukkan bahwa vitamin K mampu membantu mencegah dan mengatasi masalah kesehatan lainnya. Misalnya:
- Kesehatan tulang. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa vitamin K membantu menjaga kekuatan tulang, meningkatkan kepadatan tulang, serta mengurangi risiko patah tulang.
- Fungsi kognitif otak. Peningkatan kadar vitamin K dalam darah telah dikaitkan dengan peningkatan fungsi kognitif pada orang dewasa yang lebih tua sehingga bisa membantu mencegah kepikunan di usia lanjut.
- Kesehatan jantung. Vitamin K dapat membantu menjaga tekanan darah agar tetap rendah dengan mencegah pembentukan mineral di dinding pembuluh darah, yang merupakan faktor risiko utama dari penyakit jantung. Selain itu, asupan vitamin K yang cukup juga telah terbukti menurunkan risiko stroke.
Berapa idealnya jumlah vitamin K yang dibutuhkan tubuh?
Jumlah kebutuhan vitamin K setiap orang berbeda-beda, tergantung pada usia, jenis kelamin, serta aktivitasnya. Namun, menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) dari Kemenkes RI, secara umum kebutuhan vitamin K yang ideal bagi orang dewasa berkisar dari 55–65 mcg per hari.
Tidak ada efek samping yang berbahaya jika mengonsumsi vitamin K secara berlebihan. Namun, Anda sebenarnya tidak perlu-perlu amat mengonsumsinya setiap hari. Kelebihan vitamin K dari suplemen atau makanan harian akan disimpan dalam hati (liver) untuk cadangan di kemudian hari.
Yang terjadi jika seseorang kekurangan vitamin K
Tanpa vitamin K yang cukup, tubuh Anda tidak bisa menghasilkan protrombin, yaitu protein khusus yang berfungsi untuk pembekuan darah dan metabolisme tulang. Jika ini terjadi, Anda akan lebih mudah mengalami memar meski hanya cedera ringan. Kekurangan vitamin K juga membuat Anda lebih rentan berdarah dan sulit sembuhnya, meski hanya luka gores kecil. Pasalnya, darah Anda jadi dulit membeku ketika tubuh tida memiliki cukup protrombin.
Tidak jarang, perdarahan yang tak kunjung sembuh bisa berakibat serius, terutama bila cederanya cukup berat.
Kelompok orang yang lebih rentan kekurangan vitamin K
Dalam banyak kasus, orang dewasa yang sehat jarang mengalami kekurangan vitamin K. Ini karena tubuh dapat menyimpan vitamin K dari asupan makanan sebelumnya untuk digunakan ketika saatnya dibutuhkan.
Meski begitu, kekurangan vitamin K sering dialami oleh bayi baru lahir dan orang-orang yang memiliki masalah penyerapan gizi tertentu, seperti penyakit celiac, infeksi bakteri, ascariasis (cacingan), dan pankreatitis akut.
Beberapa orang berikut juga lebih mungkin mengalami kekurangan vitamin K, yaitu:
- Memiliki anti pembekuan darah yang berlebihan.
- Memiliki penyakit saluran empedu.
- Memiliki penyakit hati seperti sirosis dan penyakit Gaucher.
- Sering mengonsumsi alkohol.
- Mengonsumsi obat-obatan yang efek sampingnya menghambat penyerapan vitamin K dalam tubuh.
Cukupi kebutuhan vitamin K Anda, dari makanan segar dan suplemen
Meski tidak perlu dikonsumsi banyak-banyak, bukan berarti Anda tidak mencukupi asupan vitamin K Anda. Vitamin K bisa Anda peroleh dari sumber makanan segar, seperti sayuran berdaun hijau (brokoli, bayam, sawi, daun bawang, kembang kol, kubis, timun, asparagus, selada), kacang-kacangan (edamame, kedelai, kacang tanah), minyak sayur, susu dan produk olahannya (keju, susu, yogurt, mentega), hingga daging dan telur.
Manfaat vitamin K juga bisa Anda dapatkan dari konsumsi suplemen. Namun sebaiknya konsultasikan lebih dulu dengan dokter untuk mengetahui dosis tepatnya untuk Anda.