Tentu saja kita tidak asing sama telur yang sering kita konsumsi. Telur merupakan sumber protein hewani yang banyak mengandung nutrisi di dalamnya. Telur sendiri banyak dijadikan sebagai pelengkap makanan seperti nasi goreng, mi, atau makanan lainnya. Bahkan telur menjadi bahan dasar dalam pembuatan berbagai macam kue atau roti.
Di samping itu, kandungan kolesterol dan lemak yang tinggi membuat beberapa dari kamu cenderung takut untuk mengonsumsinya. Lalu, muncullah beberapa mitos yang membuat seseorang semakin menghindari telur. Tapi apakah mitos-mitos tersebut dapat dipercaya? Berikut adalah faktanya.
1. Mengonsumsi telur tidak memengaruhi kadar kolesterol jika tidak berlebihan
Masalah kolesterol dalam telur sebenarnya sudah menjadi pembicaraan lama di masyarakat. Banyak orang membatasi mengonsumsi satu butir telur setiap harinya.
Tetapi faktanya, riset yang dilakukan oleh University of Connecticut, menjelaskan bahwa mengonsumsi tiga butir telur menjadi bagian dari upaya membatasi asupan karbohidrat, dan meningkatkan asupan kolesterol baik (HDL) dalam tubuh. Penelitian lain juga menyebutkan bahwa mengonsumsi satu hingga tiga butir telur per hari tidak akan langsung menaikkan kadar kolesterol dalam tubuh. Namun hal ini hanya terjadi pada orang sehat.
2. Mengonsumsi telur membantu menurunkan berat badan
Banyak orang beranggapan bahwa kandungan lemak di dalam telur sangat besar dan akan membuatnya gemuk. Namun faktanya, telur tidak dapat menaikkan berat badanmu. Malahan telur merupakan makanan yang dapat membantu penurunan berat badan. Kenapa begitu?
Di dalam sebutir telur hanya mengandung 70 kalori, diimbangi dengan 6 gram protein dan 5 gram lemak. Bahkan kandungan lemak seperti asam oleat dan linoleat pada telur dapat mengurangi lemak dari makanan dan menyerap kolesterol dalam tubuhmu. Selain itu, telur juga merupakan pilihan makanan yang tepat untuk diet lho! Mengonsumsi telur membuat kita kenyang lebih lama.
3. Telur yang matang memberikan lebih banyak nutrisi
Pada umumnya, orang beranggapan bahwa jika memakan telur dalam keadaan mentah atau setengah matang tidak akan banyak menghilangkan nutrisi di dalam telur. Namun faktanya, memang beberapa kandungan dalam telur yang matang akan berkurang. Tetapi perbedaan kandungan dalam telur mentah dan matang tersebut sangat kecil.
Namun di samping itu, kandungan protein di dalam telur mentah lebih sedikit dibandingkan kandungan protein di telur matang. Tubuh hanya mampu menyerap sekitar 50% protein dalam telur mentah. Sedangkan pada telur matang 91% menurut studi dalam Journal of Nutrition. Telur mentah juga mengandung avidin. Protein jenis ini akan mencegah penyerapan nutrisi penting dalam tubuh. Telur yang matang akan mematikan avidin dan memastikan nutrisi penting terserap oleh tubuh kita. Nah yang terakhir, telur mentah bisa saja mengandung bakteri Salmonella. Proses memasak akan mematikan segala jenis bakteri dan kuman yang terkandung dalam telur. Makanan akan lebih sehat dan bersih apabila melalui proses memasak.
4. Kuning telur mengandung nutrisi yang lebih banyak dari putih telur
Banyak orang yang beranggapan bahwa kuning telur memiliki kandungan kolesterol yang sangat tinggi dan memiliki efek buruk jika mengonsumsinya. Faktanya, putih telur hanya mengandung 3,5 gram protein. Sedangkan pada kuning telur mengandung 240 miligram leucine, asam amino berantai tunggal yang memengaruhi genetik pembangun otot.
Kuning telur juga mengandung lutein dan zeaxanthin yang membantu meningkatkan kesehatan mata. Selain itu kuning telur juga mengandung banyak nutrisi lain seperti protein, lemak, kolin, kolesterol baik, omega3, vitamin A, D, E, K, dan masih banyak kandungan lainnya yang berguna bagi tubuh kita.
Jadi jangan takut untuk mengonsumsi satu butir telur utuh!