Akibat main game di smartphone
Kemenangan jadi hal yang begitu memuaskan ketika main game online. Meski begitu, kemenangan biasa seringnya dirasa nggak cukup. Kamu pun mulai memainkannya lagi dan lagi, menciptakan rekor baru, mencetak skor tertinggi, dan menaklukan semua level. Akhirnya kamu resmi jadi gamer yang lupa mandi dan makan hanya karena permainan virtual.
Menghibur diri dengan bermain game sama sekali nggak ada salahnya kok. Tapi harus tau batasannya dong! Jangan sampai keranjingan game di smartphone justru bikin kamu mengalami gangguan kesehatan, bukan hanya kesehatan fisik bahkan kesehatan mental juga lho. Ternyata main game online punya banyak dampak kesehatan. Yuk langsung disimak aja uraian berikut!
Sakit tulang belakang akibat sering banget menunduk. Makin kesini manusia jadi generasi makin menunduk nih
Bermain game online memang nggak bisa disamakan dengan bermain smartphone biasa. Bermain game membuat kita melupakan apa yang terjadi di sekitar kita, termasuk melupakan soal kenyamanan dan keamanan kita menatap layar ponsel. Berdasarkan penelitian dari Asosiasi Chiropractic di Inggris, lebih dari 45% anak muda dengan rentang usia 16-24 tahun mengalami masalah tulang belakang. Jumlah ini meningkat separuh lebih dari 2014.
Gangguan kecemasan juga bisa diderita. Euforia keseruan main game bisa mengadiksi pikiranmu untuk terus-terusan bermain
Bukan hanya narkoba dan manisnya senyuman sang gebetan yang bikin kita kecanduan. Game juga salah satu hal hal punya efek adiksi tinggi. Apalagi buat para MOBA nih, keseruan main bareng sama tim kamu memang super asyik bikin kamu ingin main lagi dan lagi. Kalau sudah ketagihan main begini, akibatnya adalah kecemasa yang akan timbul saat kamu berhenti main. Terbiasa menghadapi keseruan membasmi musuh bersama teman MOBAmu, saat kamu berhenti dan menjalani kehidupan nyata, kamu pun merasa kesepian dan cemas.
“There’s the terrible feeling that the person is ignoring you,” Dr Richard Graham, seorang psikolog spesialis adiksi teknologi dari Nightingale hospital.
Aktivitas fisik gamer online menurun, angka obesitas meningkat. Inilah alasannya kalau keranjingan itu nggak baik
Revolusi teknologi dan ketergantungan orang-orang terhadap smartphone ternyata menurunkan kadar aktifitas fisik. Dalam jangka panjang angka obesitas pun meningkat. Bahkan menurut penelitian, obesitas menduduki peringkat ke-4 penyebab kematian paling banyak sedunia. Berkurangnya aktivitas fisik selain bikin gemuk juga menimbulkan risiko penyakit kardiovaskular layaknya kanker payudara, kanker prostat, hingga kanker usus. Efeknya bisa domino gitu ya guys.
Tak terkecuali gangguan tidur yang sering banget dialami. Yah, sampai kebutuhan istirahat aja lupa nih
Siapa sih yang nggak rela begadang kalau sudah terlibat serunya main game. Sayangnya menatap layar ponsel sebelum tertidur adalah hal yang bener-bener nggak baik buat kesehatan. Kualitas tidur kita pun makin nggak bagus. Menatap layar ponsel 2 jam sebelum tidur mampu menekan kelenjar melatonin dan ini adalah awal dari gangguan tidur. Lama-lama kamu akan sulit tertidur dan semakin sering main game lagi.
Baru-baru ini WHO mengklasifikasikan kecanduan game sebagai sebuah gangguan mental
Beberapa waktu yang lalu media juga ramai memberitakan bahwa saat ini kecanduan game sudah digolongkan dalam kelainan mental. Untuk pertama kalinya, WHO memasukkan “gaming disorder” dalam International Classification of Diseases guidelines, (Panduan Klasifikasi Penyakit Internasional). Mereka yang masuk dalam klasifikasi gangguan mental ini adalah yang menganggap game sebagai aktivitas harian yang selalu dimainkan dan dalam jangka panjang ia sulit membedakan realita online dan offline. Sehingga seringkali mereka yang mengalami gaming disorder cenderung menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan seperti kekerasan dan tindakan kriminal layaknya dalam game.
Sesuatu yang berlebihan memang seringnya nggak baik. Game awalnya dibuat dengan tujuan menghibur penggunanya. Namun kalau penggunanya jadi banyak menderita masalah kesehatan karenanya artinya ada yang salah dari prosesnya. Makanya kurang-kurangin deh…