Di tengah wabah COVID-19, muncul virus flu babi jenis baru di dataran Tiongkok. Virus flu babi ini dikatakan dapat menular dari babi ke manusia dan diduga memiliki potensi untuk menimbulkan pandemi. Belum selesai dunia menghadapi infeksi virus Corona yang masih merebak di banyak negara, kini masyarakat kembali digemparkan dengan pemberitaan munculnya virus baru yang diduga berpotensi menjadi pandemi.
Virus yang diberi nama G4 EA H1N1 atau disingkat virus G4 ini merupakan turunan dari virus flu babi yang pernah menyebabkan pandemi di tahun 2009–2010 lalu. Virus ini ditemukan melalui serangkaian penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan di area peternakan babi yang tersebar di 10 provinsi di Tiongkok. Virus baru ini diketahui mudah menginfeksi manusia dan berpotensi menyebabkan pandemi di kemudian hari. Meski masih dugaan dan belum ada data pasti terkait virus G4, kita tetap perlu waspada dan mengantisipasi kemungkinan penyebaran virus flu babi jenis baru ini.
Telah disebutkan sebelumnya bahwa virus G4 merupakan turunan dari virus flu babi yang dikenal sangat menular. Penularan virus flu babi terjadi melalui percikan dahak atau air liur penderita flu babi yang sedang batuk atau bersin. Virus flu babi yang terbawa oleh percikan dahak atau air liur penderita flu babi tersebut bisa masuk ke dalam tubuh melalui hidung, mulut, atau mata. Selain itu, seseorang juga dapat tertular virus ini saat menyentuh benda yang telah terkontaminasi percikan dahak atau liur penderita flu babi. Gejala flu babi mirip dengan penyakit flu biasa dan biasanya muncul sekitar 1–3 hari setelah seseorang terinfeksi virus penyebabnya. Gejala flu babi antara lain:
Melalui penelitian yang berlangsung selama 8 tahun (2011–2018), para peneliti berhasil mengumpulkan lebih dari 30.000 sampel swab hidung pada babi di Tiongkok. Dari penelitian tersebut, ditemukan ada 179 jenis virus flu babi. Sejak tahun 2016, para peneliti ini menemukan bahwa virus flu babi mulai banyak yang bermutasi menjadi virus baru yang kini disebut virus G4. Virus ini diketahui dapat menginfeksi manusia dan berkembang biak dengan cepat di dalam saluran pernapasan manusia.
Hal tersebut terbukti setelah peneliti melakukan tes antibodi terhadap para pekerja di area peternakan babi di Tiongkok. Hasilnya, sekitar 10,4% pekerja dinyatakan positif terinfeksi virus flu babi jenis baru tersebut. Tes Antibodi juga menunjukkan bahwa imunitas tubuh yang terbentuk dari flu biasa tidak mampu melawan virus G4. Meski dapat menular dari babi ke manusia, hingga saat ini belum ada bukti yang menyatakan bahwa virus G4 dapat menular antarmanusia. Akan tetapi, potensi berkembangnya wabah virus G4 masih terus dipantau dan dievaluasi oleh para peneliti. Hal ini dilakukan sebagai langkah awal untuk mencegah terjadinya pandemi seperti COVID-19
Walau informasi seputar virus G4 ini masih sangat minim, tetapi tidak ada salahnya bila langkah-langkah pencegahan dilakukan sejak dini. Penyebaran virus flu babi dapat dicegah dengan melakukan langkah-langkah berikut ini:
Hingga kini, penelitian mengenai virus flu babi G4 masih terus dilakukan. Meski belum ada laporan yang menyebutkan bahwa virus flu babi jenis baru ini dapat menular antarmanusia, ada baiknya Anda menerapkan beberapa langkah pencegahan di atas untuk menjaga diri dari infeksi virus flu babi atau virus flu lainnya. Jika Anda mengalami gejala flu babi seperti yang telah disebutkan di atas, apalagi jika pekerjaan Anda melibatkan kontak dekat dengan babi, segeralah lakukan konsultasi dengan dokter.