Mungkin, banyak dari Anda sudah membaca artikel tentang banyak manfaat kesehatan dari jahe. Tetapi tahukah Anda bahwa ada kondisi tertentu di mana konsumsi tanaman yang sangat bergizi ini harus dihindari? Meskipun jahe memiliki nutrisi yang kuat dan senyawa bioaktif, ada beberapa hal yang harus Anda ketahui tentang efeknya pada kondisi medis tertentu. Jahe terkenal karena kemampuannya untuk menyembuhkan berbagai gangguan pencernaan. Ia kaya akan enzim, yang membantu pencernaan dan penguraian makanan dan juga dalam proses detoksifikasi tubuh. Tetapi terlepas dari konten jahe yang hebat, Jahe harus dihindari jika Anda mengalami salah satu dari 4 kondisi berikut:
1. Kehamilan
Menjadi stimulan yang tinggi, jahe membantu pencernaan dan mendukung kesehatan otot juga. Namun, konsumsi ini selama kehamilan dapat menyebabkan kontraksi dini dan persalinan. Itu harus dihindari selama trimester terakhir kehamilan. Selain itu, jahe kemudian mencegah penyerapan vitamin yang larut dalam lemak dan zat besi. Meskipun jahe dapat meredam mual di pagi hari, lebih baik berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsinya.
2. Mengonsumsi obat-obatan tertentu
lebih baik berkonsultasi dengan dokter sebelum obat diabetes atau tekanan darah tinggi. Kombinasi jahe dengan insulin, beta-blocker, atau antikoagulan dapat mengubah efek obat pada tubuh. Karena jahe merangsang pengenceran darah dan menurunkan tekanannya, maka dapat mengurangi khasiat dari obat-obatan tersebut.
3. Gangguan darah
Karena jahe menstimulasi sirkulasi darah, jahe bermanfaat untuk kasus obesitas, penyakit arteri perifer, atau penyakit Raynaud. Namun, bagi penderita hemofilia, manfaat jahe ini tidak berlaku. Karena jahe justru menetralkan efek obat yang digunakan dalam kasus hemofilia.
4. Kekurangan berat badan
Hindari jahe dan juga suplemennya jika Anda termasuk orang yang kekurangan berat badan. Ini karena kemampuan jahe untuk meningkatkan kadar pH lambung serta produksi enzim pencernaan. Pada akhirnya itu akan bermuara pada pengurangan keinginan untuk makanan dan peningkatan proses pembakaran lemak. Situasi ini dapat menyebabkan rambut rontok, penurunan berat badan, massa otot yang buruk, dan ketidakteraturan menstruasi bagi wanita.
Apa pengganti jahe yang baik?
Ada beberapa alternatif yang bisa Anda gunakan sebagai pengganti jahe jika Anda mengalami satu dari empat kondisi tersebut di atas. Sebagai gantinya Anda dapat mengandalkan paprika. Paprika memberikan efek serupa pada tubuh Anda seperti jahe. Anda bisa menggunakan paprika manis atau jika Anda suka makanan pedas, pilihlah paprika merah. Anda juga bisa membuat minuman detoks yang sangat baik dengan paprika ini dengan menambahkannya ke limun favorit Anda.